Jaya Komara mati tinggalkan utang

Jaya Komara mati tinggalkan utang
A
A
A
Sindonews.com - Pepatah "Manusia mati meninggalkan nama", mungkin bisa dicontohkan dengan Bos Koperasi Langit Biru Jaya Komara. Sayangnya, Jaya Komara tidak meninggalkan nama yang baik, melainkan nama buruk. Pasalnya, dia meninggalkan utang.
Tidak hanya harus melunasi penggelapannya terhadap nasabah Koperasi Langit Biru, Jaya Komara ternyata juga memiliki beban utan dengan pemborong. Jaya diketahui masih berutang Rp102 juta kepada Daryono, untuk membangun lantai dua dan tiga gedung koperasi.
Hari ini, Dasyono mendatangi kantor KLB di Tangerang, Banten, untuk meminta ganti rugi. Sebab akibat utang yang ditumpuknya, dia menjadi sasaran ganti rugi pemilik toko bangunan dan tukang yang dia pekerjakan untuk membangun gedung.
"Saya diminta membangun lantai dua dan tiga bagunan kantor KLB beberapa waktu lalu. Dan hingga saat ini belum dibayar hingga Rp102 juta," kata Daryono pada wartawan di Tangerang, Jumat (14/9/2012).
Dijelaskan Daryono, saat ini dia terus dikejar-kejar pemilik toko bangunan dan para tukang yang melakukan pengerjaan gedung utama KLB yang posisinya berada di bagian depan.
"(Penjual) material kan tahunya saya yang mengambil barang, dan sampai sekarang mereka masih terus bertanya soal ini pada saya. Makanya saya kaget sekali mendengar Jaya Komara meninggal kemarin," jelasnya.
Tidak hanya harus melunasi penggelapannya terhadap nasabah Koperasi Langit Biru, Jaya Komara ternyata juga memiliki beban utan dengan pemborong. Jaya diketahui masih berutang Rp102 juta kepada Daryono, untuk membangun lantai dua dan tiga gedung koperasi.
Hari ini, Dasyono mendatangi kantor KLB di Tangerang, Banten, untuk meminta ganti rugi. Sebab akibat utang yang ditumpuknya, dia menjadi sasaran ganti rugi pemilik toko bangunan dan tukang yang dia pekerjakan untuk membangun gedung.
"Saya diminta membangun lantai dua dan tiga bagunan kantor KLB beberapa waktu lalu. Dan hingga saat ini belum dibayar hingga Rp102 juta," kata Daryono pada wartawan di Tangerang, Jumat (14/9/2012).
Dijelaskan Daryono, saat ini dia terus dikejar-kejar pemilik toko bangunan dan para tukang yang melakukan pengerjaan gedung utama KLB yang posisinya berada di bagian depan.
"(Penjual) material kan tahunya saya yang mengambil barang, dan sampai sekarang mereka masih terus bertanya soal ini pada saya. Makanya saya kaget sekali mendengar Jaya Komara meninggal kemarin," jelasnya.
(san)