Ratusan santri mengamuk rusak rumah warga

Rabu, 05 September 2012 - 16:12 WIB
Ratusan santri mengamuk rusak rumah warga
Ratusan santri mengamuk rusak rumah warga
A A A
Sindonews.com - Ratusan santri mengamuk dan merusak rumah warga di Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim). Aksi ini dipicu pemukulan terhadap santri oleh si pemilik rumah, yakni Muzammil, warga desa Langkap, Burneh, Bangkalan.

Aksi pengrusakan ini terjadi rabu siang, (05/09). Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Selain berusaha mengamankan lokasi, polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkis.

Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan,” ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.

Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.

Awalnya sebelum terjadi perusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil.

Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil. Malah sang Ustad diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil, perusakan pun terjadi.

“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) kan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh,” terang Bustomi saat ditemui di beranda Ponpes Darul Hikmah.

Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustad untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok.

“Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuma masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustad, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui,” tandas Bustomi.

Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6056 seconds (0.1#10.140)