3 shelter BRT koridor II dirusak

Minggu, 26 Agustus 2012 - 05:10 WIB
3 shelter BRT koridor II dirusak
3 shelter BRT koridor II dirusak
A A A
Sindonews.com - Sejumlah Shelter Bus Rapit Transit (BRT) Koridor II jurusan Terboyo-Sisemut Ungaran, Semarang, diduga dirusak sejumlah orang tak dikenal. Tampak bagian kaca fiber yang ada di depan shelter pecah. Belum diketahui, kapan dan siapa pelaku pengrusakan fasilitas negara tersebut.

Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya ada tiga shelter yang dirusak. Ketiga shelter tersebut merupakan bagian dari 10 shelter tahap awal yang dibangun pada akhir tahun 2011.

Shelter yang dirusak, di antaranya berada di depan kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Jateng di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung. Di shelter ini dua kolom kaca fiber belakang ukuran 50x50 cm dan bagian depan dengan ukuran kurang lebih 2x1 meter dipecah.

Shelter lain yang kaca fibernya juga diduga dipecah berada di depan SDN 01 Pudakpayung. Di shelter ini, sedikitnya ada tiga kaca fiber bagian belakang ukuran 50cm x2 meter yang dipecah.

Begitupun dengan kaca fiber yang ada di shelter depan SMA Don Bosco Jalan Sultan Agung, Gajahmungkur. Di shelter ini, empat kolom kaca fiber juga ditemukan pecah. Bahkan ada alumunium penjepit kaca sebagian ada yang hilang.

Shelter-shelter ini, selain dirusak juga dijadikan tempat corat-coret dan menempelkan poster-poster. Hal ini menjadikan shelter yang baru dibangun dan belum digunakan itu menjadi kumuh dan kotor.

Sejumlah warga sekitar lokasi Shelter mengaku, pemecahan kaca fiber terjadi sudah cukup lama dan belum pernah ada upaya perbaikan dari pemerintah. Warga juga mengaku, tidak mengetahui siapa yang melakukan pengrusakan tersebut.

"Wah kalau yang merusak siapa, tidak tahu. Soalnya tahu-tahu sudah pecah, akhirnya pecahan disingkirkan warga supaya tidak membahayakan anak-anak, karena di sini dekat dengan SD," kata Hariyanto (50), warga Pudakpayung, Sabtu (25/8/2012).

Dia menduga, kemungkinan anak-anak jalanan atau orang lewat yang melakukan pengrusakan. "Lokasinya kan di pinggir jalan bisa jadi orang lewat dan sengaja melempar batu atau benda keras," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Terminal Mangkang yang membawahi BRT Trans-Semarang Bambang Kuntarso, mengaku tidak mengetahui adanya pengrusakan shelter tersebut. "Saya malah belum tahu. Coba nanti biar ada petugas yang melakukan pengecekan," katanya saat dihubungi.

Dia mengaku, menyayangkan adanya pengrusakan fasilitan umum tersebut. "Sangat disayangkan, itu kan dibangun dengan uang rakyat," imbuhnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7699 seconds (0.1#10.140)