Karyawan Smelting blokir pintu Tol Gresik-Surabaya
Rabu, 15 Agustus 2012 - 18:02 WIB

Karyawan Smelting blokir pintu Tol Gresik-Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Tidak puas berunjuk rasa di pintu gerbang PT Smelting, ratusan karyawan yang tergabung Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) memblokir pintu tol Gresik-Surabaya. Mereka mendesak manajemen memenuhi tuntutan dana harmonisasi dan mengembalikan potongan gaji selama tiga bulan.
Aksi ratusan karyawan PT Smelting yang mendapat dukungan dari FSPMI Pasuruan, Mojokerto, Surabaya dan pengurus FSPMI Jawa Timur longmarch dari Masjid Agung Gresik. Mereka menuju jalur exit tol Gresik-Surabaya yang berjarak tiga kilometer.
Sepanjang perjalanan massa beratribut kaos biru dengan ikat kepala warna putih bertuliskan FSPMI membuat macet jalur Gresik-Lamongan. Bahkan, antrean kendaraan hingga berjarak satu kilometer. Untungnya polisi mengalihkan kendaraan ke jalur sisi utara.
Sesampainya di pintu keluar tol Gresik-Surabaya, massa langsung menghadang kendaraan keluar. Akibatnya, kendaraan yang keluar di pintu tol Kebomas atau tol Gresik-Surabaya macet.
Bahkan, massa karyawan PT Smelting yang didukung dari FPSMI Pasuruan, Surabaya dan Mojokerto memblokir jalur keluar hingga satu jam.
“Kami melakukan aksi ini. Agar manajemen PT Smelting mengembalikan uang potongan gaji selama tiga bulan sebanyak 60 persen per bulannya. Kami juga meminta untuk merealisasikan uang harmonisasi,” ujar Purwanto, Wakil Ketua FSPMI Jawa Timur dalam orasinya, Rabu (15/8/2012).
Pemblokiran berlanjut tanpa ada pengawalan polisi. Untungnya satu jam kemudian massa kembali membuka pemblokiran pintu tol. Massa melakukan longmarch kembali ke Masjid Agung Gresik.
Di pertigaan Jalan Wahidin Sudirohusodo-Jalan Raya Permata Bunder massa melakukan pemblokiran kembali. Pemblokiran selama 15 menit itu membuat jalur Gresik-Lamongan macet total.
Sementara itu, di Kantor Bupati Gresik dilakukan perundingan antara perwakilan FSPMI Gresik, Serikat Karyawan Smelting (SKS), manajemen PT Smelting.
Di antaranya terlihat Kabag Hukum Suprihasto, Kadisnaker Eddi Purwanto dan Sekda M Nadjib. Rapat dipimpin Bupati Sambari Halim Radianto.
“Kami meminta supaya manajemen PT Smelting mengembalikan pemotongan uang dari Juni-Agustus dikembalikan kepada karyawan,” pinta Sambari dalam pertemuan tersebut.
Namun, permintaan itu masih alot. Sedangkan Assistant General Affairs Manager PT Smelting Dwi Bagus mengatakan dari permintaan para karyawan masih dilakukan perundingan. Dari Seluruh 487 ribu karyawan, 280 karyawan ikut unjuk rasa, sedangkan yang kerja ada 207 karyawan.
Aksi ratusan karyawan PT Smelting yang mendapat dukungan dari FSPMI Pasuruan, Mojokerto, Surabaya dan pengurus FSPMI Jawa Timur longmarch dari Masjid Agung Gresik. Mereka menuju jalur exit tol Gresik-Surabaya yang berjarak tiga kilometer.
Sepanjang perjalanan massa beratribut kaos biru dengan ikat kepala warna putih bertuliskan FSPMI membuat macet jalur Gresik-Lamongan. Bahkan, antrean kendaraan hingga berjarak satu kilometer. Untungnya polisi mengalihkan kendaraan ke jalur sisi utara.
Sesampainya di pintu keluar tol Gresik-Surabaya, massa langsung menghadang kendaraan keluar. Akibatnya, kendaraan yang keluar di pintu tol Kebomas atau tol Gresik-Surabaya macet.
Bahkan, massa karyawan PT Smelting yang didukung dari FPSMI Pasuruan, Surabaya dan Mojokerto memblokir jalur keluar hingga satu jam.
“Kami melakukan aksi ini. Agar manajemen PT Smelting mengembalikan uang potongan gaji selama tiga bulan sebanyak 60 persen per bulannya. Kami juga meminta untuk merealisasikan uang harmonisasi,” ujar Purwanto, Wakil Ketua FSPMI Jawa Timur dalam orasinya, Rabu (15/8/2012).
Pemblokiran berlanjut tanpa ada pengawalan polisi. Untungnya satu jam kemudian massa kembali membuka pemblokiran pintu tol. Massa melakukan longmarch kembali ke Masjid Agung Gresik.
Di pertigaan Jalan Wahidin Sudirohusodo-Jalan Raya Permata Bunder massa melakukan pemblokiran kembali. Pemblokiran selama 15 menit itu membuat jalur Gresik-Lamongan macet total.
Sementara itu, di Kantor Bupati Gresik dilakukan perundingan antara perwakilan FSPMI Gresik, Serikat Karyawan Smelting (SKS), manajemen PT Smelting.
Di antaranya terlihat Kabag Hukum Suprihasto, Kadisnaker Eddi Purwanto dan Sekda M Nadjib. Rapat dipimpin Bupati Sambari Halim Radianto.
“Kami meminta supaya manajemen PT Smelting mengembalikan pemotongan uang dari Juni-Agustus dikembalikan kepada karyawan,” pinta Sambari dalam pertemuan tersebut.
Namun, permintaan itu masih alot. Sedangkan Assistant General Affairs Manager PT Smelting Dwi Bagus mengatakan dari permintaan para karyawan masih dilakukan perundingan. Dari Seluruh 487 ribu karyawan, 280 karyawan ikut unjuk rasa, sedangkan yang kerja ada 207 karyawan.
(azh)