Pernyataan Hari Suwandi sakiti korban Lapindo

Jum'at, 27 Juli 2012 - 17:21 WIB
Pernyataan Hari Suwandi sakiti korban Lapindo
Pernyataan Hari Suwandi sakiti korban Lapindo
A A A
Sindonews.com - Para korban lumpur menganggap permintaan maaf Hari Suwandi ke keluarga Aburizal Bakrie sama saja menampar muka korban lumpur. Hari tidak benar-benar memperjuangkan korban lumpur di Sidoarjo.

Koordinator Paguyuban Korban Lumpur Menolak Kontrak (Pagarekontrak) Sunarto mengatakan jika Hari Suwandi memang korban lumpur tidak akan berbuat seperti itu.

"Tiba-tiba dia muncul di televisi menyesal telah melakukan aksi jalan kaki dan kemudian minta maaf. Lalu apa gunanya jalan kaki hampir sebulan," ujar Sunarto menjelaskan kepada wartawan, Jumat (27/7/2012).

Sunarto mengaku sejak awal dia pesimis aksi jalan kaki yang dilakukan Hari Suwandi seperti yang diharapkan. Sebab, Hari Suwandi tidak masuk dalam salah satu kelompok korban lumpur sehingga tidak mempunyai pendukung.

Kenyataannya, aksi yang dilakukan Hari Suwandi menurut Sunarto sangat memalukan. Karena menurutnya setelah awalnya berlagak seperti pahlawan, ternyata menyerah di akhir cerita. "Kita malu, sudah mengaku korban lumpur tapi tidak konsisten," imbuh Sunarto.

Korban lumpur asal Desa Renokenongo tersebut menjelaskan sejak terjadinya semburan lumpur Hari Suwandi sempat bergabung dalam gerakan korban lumpur pendukung Perpres (Gepres). Namun, diakui atau tidak dia sudah mendapat pembayaran ganti rugi, padahal korban lumpur lainnya belum lunas.

Sehingga wajar ketika Hari Suwandi muncul dan akan menggelar aksi jalan kaki ke Jakarta, antara percaya dan tidak itu memang memperjuangkan korban lumpur. Sebab, Hari Suwandi tidak mempunyai basis massa korban lumpur.

Bahkan, wajar jika korban lumpur berprasangka jika ada motif tertentu di balik aksi Hari Suwandi itu. "Terbukti kan sekarang siapa sebenarnya Hari Suwandi. Kalau dia mengaku korban lumpur pernyataannya di TV One itu menyakitkan korban lumpur," tandas Sunarto.

Sekedar diketahui, sejak terjadinya semburan lumpur 2006 silam, korban lumpur terpecah menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok mempunyai kepentingan masing-masing yang menurut mereka menguntungkan.

Meski demikian, belum pernah ada korban lumpur yang meminta maaf kepada keluarga Bakrie. Dalam aksi demo korban lumpur mereka menghujat keluarga Bakrie, bahkan sampai membakar foto Aburizal Bakrie. Namun, bagi korban lumpur itu merupakan luapan kekesalan karena akibat lumpur mereka terusir dari kampung halamannya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8911 seconds (0.1#10.140)