Cuaca buruk di Maluku hingga awal Agustus

Jum'at, 06 Juli 2012 - 10:43 WIB
Cuaca buruk di Maluku hingga awal Agustus
Cuaca buruk di Maluku hingga awal Agustus
A A A
Sindonews.com - Peringatan terus dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku terkait gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di Perairan sekitar Maluku.

Sekretaris BPBD Provinsi Maluku Kifli Wakano menyebutkan gelombang laut mulai dari tiga meter hingga lima meter terjadi di sejumlah wilayah di Maluku sejak Juni hingga awal Agustus mendatang.

"Peringatan diberikan bagi pemilik jasa dan pengguna jasa pelayaran untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi tersebut," ujar Kifli menjelaskan kepada wartawan, Jumat (6/7/2012).

Sekertaris BPBD Provinsi Maluku Kifli Wakano menyebutkan berdasarkan data yang diterima dari BMKG tinggi gelombang laut terjadi di sejumlah wilayah di Perairan Maluku hingga lima meter. Di antaranya, tinggi gelombang tiga meter terjadi di laut Buru, laut Seram, dan laut Kepulauan Kei, Maluku.

"Gelombang setinggi empat meter hingga lima meter terjadi di Laut Banda, Laut Arafura, Laut Buru, Tanimbar dan Perairan Kepulauan Babar," ujar Kifli.

Kifli menyatakan peringatan dini dari BMKG tersebut sudah diteruskan kepada pengusaha angkutan laut, serta intansi lainnya. Kifli meminta warga, pemilik jasa pelayaran, dan pengguna jasa pelayaran terutama kapal-kapal tradisional untuk tidak memaksakan berlayar karena saat ini gelombang tinggi dan cuaca ekstrim masih terjadi di perairan Maluku.

"Kami minta pemilik kapal, dan pengguna jasa pelayaran untuk tidak memaksakan diri berlayar, karena gelombang tinggi masih terus terjadi. Selain gelombang tinggi juga terjadi angin kencang serta curah hujan yang tinggi, sehingga sangat berbahaya bagi pelayaran kapal-kapal tradisional," katanya.

Akibat cuaca buruk ini, di Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, sejumlah kapal tradisioanl antar pulau tidak berani berlayar dan menyandarkan kapal mereka di pelabuhan. Para awak kapal mengakui sudah tidak berlayar hampir dua pekan lalu setelah tenggelamnya Kapal Motor (KM) Putri Ayu di Perairan Pulau Ambon.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5832 seconds (0.1#10.140)