Sulsel berangkatkan 22.917 TKI

Senin, 16 Januari 2012 - 09:44 WIB
Sulsel berangkatkan...
Sulsel berangkatkan 22.917 TKI
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memberangkatkan 22.917 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri pada 2011 lalu. Jumlah TKI tersebut melebihi dari ditarget Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel yang hanya 20.000 orang.

Pada 2011 dianggap sebagai tahun tertinggi jumlah pengiriman TKI asal daerah ini ke luar negeri. Pada 2008, Sulsel mengirimkan 2.000 TKI ke sejumlah negara. Kemudian pada 2009 mempekerjakan 4.292 TKI dan pada 2010 lalu mengirim 4.850 orang.

Kadisnakertrans Sulsel Saggaf Saleh mengungkapkan, jumlah pengiriman TKI Sulsel ini paling banyak ke Malaysia, dengan bekerja di bidang perkebunan dan perminyakan.
Sedangkan selebihnya, berada pada bidang keperawatan, manufaktur, pengelasan, sektor automotif.

Di mana rata-rata bidang tersebut dikirimkan ke Jepang dan Korea Selatan. ”Jumlah TKI yang dikirim 2011 lalu melebihi dari target kami. Kita targetkan cuma 20.000 orang, tetapi yang berhasil diberangkatkan hampir mencapai 23.000 orang,” akunya kemarin.

Sedangkan untuk tahun ini, Disnakertrans Sulsel kembali menargetkan memberangkatkan 20.000 TKI ke luar negeri. Saggaf optimistis, angka tersebut bisa tercapai, bahkan melebihi target yang ditetapkan.

Oleh karena itu, mulai awal tahun ini pihaknya rutin melakukan pertemuan dengan Disnakertrans kabupaten/kota di Sulsel untuk menyosialisasikan mengenai banyaknya jumlah permintaan TKI dari luar negeri.

Untuk mengantisipasi tingginya jumlah TKI ilegal yang berangkat dari Pelabuhan Nusantara Parepare dan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Disnakertrans telah membentuk Satgas TKI yang merupakan gabungan dari pemprov dan kabupaten/kota.

Selain aparat pemerintahan, Satgas TKI ini juga melibatkan Polda Sulselbar,Kantor Imigrasi Makassar, serta Dinas Perhubungan. Tim ini berfungsi untuk mengurangi tingginya jumlah TKI ilegal asal Sulsel.

”Jadi satgas ini kita bentuk untuk memperketat pemberangkatan di pintu Pelabuhan Parepare dan Makassar. Selama ini TKI ilegal yang berangkat di dua pelabuhan ini angkanya mencapai 80.000,” pungkasnya.

Selain membentuk satgas, Pemprov Sulsel juga telah melakukan kerjasama dengan Pemda Nunukan untuk memperketat pintu masuk, khususnya warga asal Sulsel.
Nunukan selama ini dikenal sebagai pintu masuk ke Malaysia dari Indonesia.

Akhir tahun lalu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, keterbukaan beberapa negara saat ini harus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga Sulsel tidak hanya menjadi pasar dari industri yang dilahirkan, melainkan terlibat dalam pengiriman TKI.

”Kita harus manfaatkan ini. Kita tidak bisa hanya jadi pasar saja. Harus berlomba dengan negara lain memanfaatkan itu, dengan mendorong pengiriman TKI yang memiliki keahlian ke luar negeri,” katanya. (*)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0472 seconds (0.1#10.140)