PDP Positif Corona di Kota Sorong Membaik, Kondisi Pasien Stabil
A
A
A
SORONG - Kondisi satu pasien positif virus corona (COVID-19) yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Sele Be Solu, kian menunjukkan hasil positif, di mana kondisi pasien terus membaik dan stabil.
Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 RS Sele Be Solu, Kota Sorong, dr Meilin Riko dalam keterangan pers di Kota Sorong, Kamis (2/4/2020).
Menurut dr Meilin, pasien positif corona di kota Sorong berjumlah dua orang yang terdiri dari ibu dan anak. Namun sang anak telah meninggal pada 26 Maret 2020. (Baca juga: Sorong Dikarantina, Wali Kota Jamin Ketersediaan Bahan Pokok)
“"Untuk pasien positif corona sementara masih dalam perawatan, bahkan dalam 4 hari terakhir ini puji Tuhan ibunya terlihat baik-baik saja," kata Meilin Riko di posko penanggulangan COVID-19 Kota Sorong, Kamis (204/2020).
"Dia sudah bisa melakulan aktivitasnya sendiri, padahal waktu dirujuk ke kami, mau ke kamar mandi pun harus dituntun karena sesak nafas. Sekarang ibunya bisa melakukannya secara mandiri," tambahnya.
Lanjut Meilin, proses pemulihan terhadap pasien positif corona tergantung kondisi fisik dan daya tahan tubuhnya, serta tidak memiliki penyakit bawaan atau penyerta.
"Beliau usianya sudah cukup umur, pemulihan tergantung pada kondisi fisik apakah ada penyakit penyerta atau tidak. Yang kami pelajari apabila ada penyakit penyerta sepeti diabetes, kolesterol, jantung, justru itu malah memperburuk bahkan menyebabkan kematian," ujarnya.
"Sementara ibu ini kondisinya baik dan menurut ibu penyakit penyertanya itu hanya kolesterol. Tapi selama dirawat di kami, pemeriksaannya selalu normal jadi pemulihannya juga cepat," tambahnya.
Selain itu, pihak rumah sakit juga berusaha agar pasien tersebut terhinsar dari stres, sebab stres dapat menurunkan daya tubuh pasien tersebut sehingga akan berdampak buruk pada kondisinya.
"Kami berusaha agar pasien tersebut terhindar dari stres. Walau ibu hanya sendiri di dalam kamar, petugas juga berusaha dengan mengajaknya bicara. karena stres menurunkan daya tahan tubuh," tukas dr. Meilin.
Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 RS Sele Be Solu, Kota Sorong, dr Meilin Riko dalam keterangan pers di Kota Sorong, Kamis (2/4/2020).
Menurut dr Meilin, pasien positif corona di kota Sorong berjumlah dua orang yang terdiri dari ibu dan anak. Namun sang anak telah meninggal pada 26 Maret 2020. (Baca juga: Sorong Dikarantina, Wali Kota Jamin Ketersediaan Bahan Pokok)
“"Untuk pasien positif corona sementara masih dalam perawatan, bahkan dalam 4 hari terakhir ini puji Tuhan ibunya terlihat baik-baik saja," kata Meilin Riko di posko penanggulangan COVID-19 Kota Sorong, Kamis (204/2020).
"Dia sudah bisa melakulan aktivitasnya sendiri, padahal waktu dirujuk ke kami, mau ke kamar mandi pun harus dituntun karena sesak nafas. Sekarang ibunya bisa melakukannya secara mandiri," tambahnya.
Lanjut Meilin, proses pemulihan terhadap pasien positif corona tergantung kondisi fisik dan daya tahan tubuhnya, serta tidak memiliki penyakit bawaan atau penyerta.
"Beliau usianya sudah cukup umur, pemulihan tergantung pada kondisi fisik apakah ada penyakit penyerta atau tidak. Yang kami pelajari apabila ada penyakit penyerta sepeti diabetes, kolesterol, jantung, justru itu malah memperburuk bahkan menyebabkan kematian," ujarnya.
"Sementara ibu ini kondisinya baik dan menurut ibu penyakit penyertanya itu hanya kolesterol. Tapi selama dirawat di kami, pemeriksaannya selalu normal jadi pemulihannya juga cepat," tambahnya.
Selain itu, pihak rumah sakit juga berusaha agar pasien tersebut terhinsar dari stres, sebab stres dapat menurunkan daya tubuh pasien tersebut sehingga akan berdampak buruk pada kondisinya.
"Kami berusaha agar pasien tersebut terhindar dari stres. Walau ibu hanya sendiri di dalam kamar, petugas juga berusaha dengan mengajaknya bicara. karena stres menurunkan daya tahan tubuh," tukas dr. Meilin.
(maf)