Mbah Sadiran Ditemukan Tak Bernyawa di Bengawan Solo
A
A
A
BLORA - Seorang kakek ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Wulung, Blora, Jawa Tengah. Korban sebelumnya tak diketahui keberadaannya saat akan menyemprot padi empat hari lalu.
Kejadian nahas itu menimpa Sadiran (67) warga Jati RT 3/6 Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Peristiwa bermula saat korban berangkat ke sawah pada Rabu 18 Maret pukul 09.00 WIB.
"Korban hendak pergi ke sawah untuk menyemprot tanaman padi. Untuk menuju ke lokasi sawahnya harus melewati Sungai Wulung, diduga korban terseret arus saat menyeberang Sungai Wulung," ungkap Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya, Sabtu (21/3/2020).
"Pukul 14.00 WIB, seorang warga melihat tangki semprot padi hanyut terbawa arus Sungai Wulung sejauh 5 kilometer," imbuh Yahya.
Dengan informasi tersebut, satu tim rescue diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian. Petugas juga disertai peralatan SAR air. Proses pencarian tak mudah, karena kondisi arus Sungai Wulung sangat deras, kedalaman sungai mencapai 3 meter dan lebar 10 meter.
"Upaya operasi pencarian tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di Sungai Bengawan Solo jarak dari TKP kurang lebih 18 kilometer tepatnya di Desa Sumberpitu, Kecamtan Cepu dalam keadaan meninggal dunia, pukul 05.00 WIB dini hari," ungkap Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Whisnu Yuas.
"Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Cepu. Dengan ditemukannya korban operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing-masing," tutup Whisnu.
Kejadian nahas itu menimpa Sadiran (67) warga Jati RT 3/6 Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Peristiwa bermula saat korban berangkat ke sawah pada Rabu 18 Maret pukul 09.00 WIB.
"Korban hendak pergi ke sawah untuk menyemprot tanaman padi. Untuk menuju ke lokasi sawahnya harus melewati Sungai Wulung, diduga korban terseret arus saat menyeberang Sungai Wulung," ungkap Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya, Sabtu (21/3/2020).
"Pukul 14.00 WIB, seorang warga melihat tangki semprot padi hanyut terbawa arus Sungai Wulung sejauh 5 kilometer," imbuh Yahya.
Dengan informasi tersebut, satu tim rescue diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian. Petugas juga disertai peralatan SAR air. Proses pencarian tak mudah, karena kondisi arus Sungai Wulung sangat deras, kedalaman sungai mencapai 3 meter dan lebar 10 meter.
"Upaya operasi pencarian tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di Sungai Bengawan Solo jarak dari TKP kurang lebih 18 kilometer tepatnya di Desa Sumberpitu, Kecamtan Cepu dalam keadaan meninggal dunia, pukul 05.00 WIB dini hari," ungkap Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Whisnu Yuas.
"Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Cepu. Dengan ditemukannya korban operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing-masing," tutup Whisnu.
(zik)