Viral, Video Sekelompok Orang Copot Spanduk Maklumat di Masjid Raya Bandung
A
A
A
BANDUNG - Sebuah rekaman video sejumlah orang mencopot spanduk maklumat Masjid Raya atau Masjid Agung Bandung viral di media sosial (medsos), Jumat (20/3/2020). Orang-orang dalam video itu meneriakan takbir sambil melepas ikatan spnnduk yang terpasang di bagian samping masjid menghadap ke Jalan Asia Afrika. (Baca: 49 Pekerja China yang Masuk Via Bandara Haluoleo Ternyata Orang Baru)
Mereka juga mendesak DKM tetap menyelenggarakan salat Jumat dan salat wajib berjamaah di masjid yang pengelolaannya berada di bawah Pemprov Jabar itu.
"Iya betul tadi ada kejadian tersebut (pencabutan spanduk maklumat) setelah salat Jumat. (Jumlah) orangnya sekitar 20-an. Tapi saya tidak tahu mereka siapa," kata Ketua DKM Masjid Agung Bandung, Muhtar Gandaatmaja dihubungi wartawan kelalui telepon seluler (ponsel), Jumat (20/3/2020).
"Meski ada reaksi seperti itu, maklumatnya tetap berlaku untuk kepentingan bersama, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya," ujar Muhtar.
Sebelum melakukan pencopotan, tutur Muhtar, berdasarkan informasi yang diperoleh DKM, kelompok orang itu menggelar salat Jumat di selasar utara Masjid Agung Bandung.
"Jadi mereka itu (orang-orang yang mencopot spanduk maklumat) mengelar salat Jumat di selasar utara Masjid Agung. Setelah itu mereka teriak-teriak jihad dengan mencopot spanduk," tutur dia.
Diketahui, spanduk berisi maklumat yang dipasang sejak Selasa 17 Maret 2020 tersebut mengumumkan keputusan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, menghentikan sementara penyelenggaraan salat Jumat dan salat wajib berjamaah selama dua pekan di masjid terbesar di Kota Bandung ini.
Maklumat yang didasarkan atas surat edaran Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial tersebut diambil atas berbagai pertimbangan, terutama mengantisipasi mewabahnya virus Corona atau COVID-19.
Sebab, Masjid Agung Bandung merupakan masjid dengan jumlah jamaah mencapai 15.000 orang setiap pelaksanaan salat Jumat. Belasan ribu jamaah itu tak hanya warga Kota Bandung dan sekitarnya tetapi juga berasal dari berbagai kota di Indonesia.
Mereka juga mendesak DKM tetap menyelenggarakan salat Jumat dan salat wajib berjamaah di masjid yang pengelolaannya berada di bawah Pemprov Jabar itu.
"Iya betul tadi ada kejadian tersebut (pencabutan spanduk maklumat) setelah salat Jumat. (Jumlah) orangnya sekitar 20-an. Tapi saya tidak tahu mereka siapa," kata Ketua DKM Masjid Agung Bandung, Muhtar Gandaatmaja dihubungi wartawan kelalui telepon seluler (ponsel), Jumat (20/3/2020).
"Meski ada reaksi seperti itu, maklumatnya tetap berlaku untuk kepentingan bersama, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya," ujar Muhtar.
Sebelum melakukan pencopotan, tutur Muhtar, berdasarkan informasi yang diperoleh DKM, kelompok orang itu menggelar salat Jumat di selasar utara Masjid Agung Bandung.
"Jadi mereka itu (orang-orang yang mencopot spanduk maklumat) mengelar salat Jumat di selasar utara Masjid Agung. Setelah itu mereka teriak-teriak jihad dengan mencopot spanduk," tutur dia.
Diketahui, spanduk berisi maklumat yang dipasang sejak Selasa 17 Maret 2020 tersebut mengumumkan keputusan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, menghentikan sementara penyelenggaraan salat Jumat dan salat wajib berjamaah selama dua pekan di masjid terbesar di Kota Bandung ini.
Maklumat yang didasarkan atas surat edaran Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial tersebut diambil atas berbagai pertimbangan, terutama mengantisipasi mewabahnya virus Corona atau COVID-19.
Sebab, Masjid Agung Bandung merupakan masjid dengan jumlah jamaah mencapai 15.000 orang setiap pelaksanaan salat Jumat. Belasan ribu jamaah itu tak hanya warga Kota Bandung dan sekitarnya tetapi juga berasal dari berbagai kota di Indonesia.
(sms)