Wisata Religi Makam Gus Dur Ditutup untuk Tangkal Penyebaran Virus Corona

Minggu, 15 Maret 2020 - 17:53 WIB
Wisata Religi Makam Gus Dur Ditutup untuk Tangkal Penyebaran Virus Corona
Wisata Religi Makam Gus Dur Ditutup untuk Tangkal Penyebaran Virus Corona
A A A
JOMBANG - Wisata religi makam Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jatim ditutup sementara. Hal itu guna menindaklanjuti anjuran pemerintah terkait upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona (COVID-19).

Penutupan sementara kawasan wisata regili itu diketahui setelah pihak Pesantren Tebuireng, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1524/I/HM 00 01/PENG/2020. Surat yang ditandatangani Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz itu menyebutkan, kunjungan ziarah dilakukan penutupan terhitung mulai tanggal 16 Maret 2020. (Baca juga: Gus Sholah Wafat, Ziarah Makam Gus Dur Ditutup)

Dikutip dari surat edaran yang dikeluarkan tertanggal 14 Maret 2020 tersebut dijelaskan bahwa, "Berkenaan dengan kebijakan ini, kami atas nama keluarga besar Pesantren Tebuireng menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Penutupan ini dimulai pukul 00.00 WIB sampai dengan waktu yang belum ditentukan."

Sekretaris Pesantren Tebuireng KH Abdul Ghofar mengungkapkan, kebijakan penutupan sementara kunjungan ziarah di Kawasan Wisata Religi Makam Gus Dur itu sebagai langkah preventif pihak pesantren. Diharapkan dengan cara ini dapat mencegah potensi penyebaran virus corona di ruang publik.

"Kebijakan tersebut sudah kami putuskan dalam rapat pimpinan dan Majelis Keluarga Pesantren Tebuireng. Tentunya dengan merujuk anjuran yang disampaikan pemerintah (Surat Edaran Pemerintah)," terang Abdul Ghofar.

Kiai yang biasa disapa Gus Ghofar ini menjelaskan, kompleks makam Pesantren Tebuireng memang terbilang memang padat. Setip hari, ada ribuan peziarah dari berbagai daerah yang datang ke lokasi tersebut. Di makam tersebut, para peziarah dan santri biasanya berdzikir dan bermunajat. Kompleks pemakaman ini dibuka usai magrib hingga subuh.

Akan tetapi, saat ini penyebaran virus corona sudah mencapai tahap yang memperihatinkan. Untuk itu mengingat jumlah pasien positif corona yang diumumkan pemerintah cenderung bersifat eksponensial, Pesantren Tebuireng mengambil tindakan preventif agar dapat mecegah penyebaran virus tersebut.

"Ini juga sesuai dengan kaidah ushul fiqih, dar'ul mafâsid muqaddam alâ jalbi-l mashâlih (mencegah mafsadat harus diutamakan daripada upaya meraih kemaslahatan). Pertimbangan keluarga besar Pesantren Tebuireng dalam kebijakan ini adalah murni bersifat pencegahan. Demi kesehatan dan kebaikan bersama," tandas Gus Ghofar.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9155 seconds (0.1#10.140)