10 Korban Berhasil Ditemukan, Operasi Susur Sungai Sempor Dihentikan
A
A
A
Tim gabungan pencarian korban tragedi susur sungai Sempor akhirnya menemukan dua korban lagi. Dengan demikian 10 korban berhasil ditemukan.
Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto mengatakan, setelah tim gabungan menghentikan proses pencarian pada Sabtu 22 Februari 2020 malam, pagi tadi proses pencarian dilanjutkan. Tim langsung melakukan penyusuran sungai dan melakukan pencarian di sekitar Dam. Dalam pencarian pagi tadi, satu korban ditemukan atas nama Yasinta Bunga, 12. Korban ditemukan pada pukul 05.30 WIB.
"Korban pertama ditemukan di Dam Matras yang berjarak 400 meter dari titik awal hanyut. Korban dalam keadaan henti napas dan henti jantung atau meninggal dunia," terangnya kepada wartawan, Minggu (23/2/2020).
Pencarian pun terus dilakukan. Selang satu setengah jam atau pada pukul 07.05 WIB korban terakhir akhirnya berhasil ditemukan. Korban atas nama Zahra Imelda berhasil ditemukan dsn dievakuasi tidak jauh dari posisi ditemukan korban sebelumnya.
"Korban juga henti nafas dan henti jantung. Sekarang semua korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY," katanya. (Baca Juga: Keluarga Korban Susur Sungai Pasrah dan Anggap Musibah
Dengan ditemukan dua korban, berarti semua korban (10 siswa) SMPN 1 Turi Sleman yang mengikuti susur sungai di Sungai Sempor ditemukan semuanya.
Sementara Komandan Operasi SAR Sungai Sempor Asnawi mengatakan, dengan ditemukannya semua korban, pihaknya menghentikan proses pencarian. Selanjutnya tim dikembalikan kepada unsur masing masing.
"Operasi pencarian dinyatakan dihentikan dengan semua korban berhasil ditemukan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu operasi pencarian ini," ucapnya dalam rilis yang dikeluarkan pagi ini.
Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) XII Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi mengatakan tragedi Susur Sungai Sempor yang dilakukan Pramuka SMPN 1 Turi Sleman menjadi evaluasi bersama. Namun demikian pihaknya meyakini tidak ada unsur kesengajaaan dalam peristiwa tersebut.
"Ini murni musibah, kami berharap semua pihak bijaksana menyikapinya," imbaunya. (Baca Juga: Ini Identitas 10 Jenazah Siswa yang Telah Ditemukan
Ke depan Pramuka DIY akan segera menata dan melakukan pelatihan kebenavamama bagi pembina untuk kegiatan kegiatan lapangan yang memiliki risiko.
"Semua harus dioahsmkam dan dilantik kebencanaan termasuk memahami risiko kegiatan sehingga hal ini tidak terulang," pungkasnya.
Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto mengatakan, setelah tim gabungan menghentikan proses pencarian pada Sabtu 22 Februari 2020 malam, pagi tadi proses pencarian dilanjutkan. Tim langsung melakukan penyusuran sungai dan melakukan pencarian di sekitar Dam. Dalam pencarian pagi tadi, satu korban ditemukan atas nama Yasinta Bunga, 12. Korban ditemukan pada pukul 05.30 WIB.
"Korban pertama ditemukan di Dam Matras yang berjarak 400 meter dari titik awal hanyut. Korban dalam keadaan henti napas dan henti jantung atau meninggal dunia," terangnya kepada wartawan, Minggu (23/2/2020).
Pencarian pun terus dilakukan. Selang satu setengah jam atau pada pukul 07.05 WIB korban terakhir akhirnya berhasil ditemukan. Korban atas nama Zahra Imelda berhasil ditemukan dsn dievakuasi tidak jauh dari posisi ditemukan korban sebelumnya.
"Korban juga henti nafas dan henti jantung. Sekarang semua korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY," katanya. (Baca Juga: Keluarga Korban Susur Sungai Pasrah dan Anggap Musibah
Dengan ditemukan dua korban, berarti semua korban (10 siswa) SMPN 1 Turi Sleman yang mengikuti susur sungai di Sungai Sempor ditemukan semuanya.
Sementara Komandan Operasi SAR Sungai Sempor Asnawi mengatakan, dengan ditemukannya semua korban, pihaknya menghentikan proses pencarian. Selanjutnya tim dikembalikan kepada unsur masing masing.
"Operasi pencarian dinyatakan dihentikan dengan semua korban berhasil ditemukan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu operasi pencarian ini," ucapnya dalam rilis yang dikeluarkan pagi ini.
Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) XII Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi mengatakan tragedi Susur Sungai Sempor yang dilakukan Pramuka SMPN 1 Turi Sleman menjadi evaluasi bersama. Namun demikian pihaknya meyakini tidak ada unsur kesengajaaan dalam peristiwa tersebut.
"Ini murni musibah, kami berharap semua pihak bijaksana menyikapinya," imbaunya. (Baca Juga: Ini Identitas 10 Jenazah Siswa yang Telah Ditemukan
Ke depan Pramuka DIY akan segera menata dan melakukan pelatihan kebenavamama bagi pembina untuk kegiatan kegiatan lapangan yang memiliki risiko.
"Semua harus dioahsmkam dan dilantik kebencanaan termasuk memahami risiko kegiatan sehingga hal ini tidak terulang," pungkasnya.
(mhd)