Soal Korban Tewas di Nduga, Pemuda Papua Nilai Veronika Koman Provokator

Minggu, 16 Februari 2020 - 18:01 WIB
Soal Korban Tewas di...
Soal Korban Tewas di Nduga, Pemuda Papua Nilai Veronika Koman Provokator
A A A
JAYAPURA - Ketua Umum Pemuda Adat Papua (PAP) Yan Christian Arebo menilai, laporan atau pernyataan pengacara HAM Veronika Koman terkait data 57 tahanan politik dan 234 korban sipil yang disebut tewas di Nduga sejak Desember 2018 sangat provokatif.

"Itu (Veronica Koman) laporan ataupun pernyataan yang provokatif, kok disebut tahanan politik?. Padahal ke-57 tahanan itu adalah dugaan pelaku tindak kriminal pada tahun lalu," ujar Christian, Minggu (16/2/2020).

Menurut dia, seharusnya Veronica Koman tidak hanya mendengar atau mengumpulkan data secara sepihak, tetapi juga harus melihat persoalan sebenarnya yang terjadi. Mengapa ke-57 orang itu disebut tahanan, karena bertindak kriminal beda dengan status tahanan politik.

"Seharusnya dia (Veronika Koman) bicara sesuai fakta, dan data dan datang ke Papua, jangan hanya terima data lalu bicara di luar eolah-olah ada di Papua. Veronica Koman bisa disebut penyebar hoax atau provokator membuat Papua bergejolak lagi," kata Christian.

"Tindakan hukum untuk pelaku 57 orang tahanan yang diduga sebagai otak kerusuhan atau pembakaran itu sesuai dengan ketentuan pidana, jadi tindaka mereka ini pidana murni bukan politik," sambungnya.

Untuk itu, Arebo sapaan akrab Christian, mendorong Polri dalam hal ini Polda Papua untuk mengambil langkah hukum terkait pernyataan Veronika Koman yang bisa membuat gaduh di Bumi Cenderawasih.

"Saya minta agar Pak Kapolda Papua tindak tegas terkait pernyataan dia (Veronika Koman), dia kan masih berstatus WNI seharusnya paham soal masalah ini, apalagi seorang pengacara," tukasnya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw telah membantah pernyataan Veronika Koman terkait hal ini. Mantan Kapolda Sumut dan Papua Barat itu, pada Jumat (14/02/2020) mengatakan pernyataan Veronika yang kini berstatus tersangka oleh Polri tersebut tidak benar bahkan memutarbalikkan fakta yang ada. Sebaliknya, 57 tahanan itu mendekam di penjara karena melakukan tindak pidana (kriminal).

"Saya tegas katakan pernyataan seorang saudara Veronica Koman ada 57 tahanan politik, saya katakan tidak benar," tegas Kapolda.

Menurut Kapolda, pihaknya menangani secara profesional lewat penegakan hukum positif sehingga jika ada apa-apa di Papua jangan langsung dikaitkan dengan politik.

"Jangan dari (Australia) sana dapat data simpang siur lalu buang ke publik (di Indonesia bahkan dunia) kami di sini aparat yang ditugaskan negara secara sah dan sebagai perpanjangan tangan negara," pungkasnya.
(zil)
Berita Terkait
OPM Tembak Warga Sipil...
OPM Tembak Warga Sipil di Tembagapura, 1 Korban Kritis
Pasukan Gabungan TNI...
Pasukan Gabungan TNI Buru Pimpinan OPM
Kepala Suku Jayawijaya...
Kepala Suku Jayawijaya Ajak Warga Tak Terprovokasi Agenda Politik Papua Merdeka
Kelompok KNPB Aniaya...
Kelompok KNPB Aniaya Warga hingga Tewas di Maybrat Papua Barat
LIPI: Dialog Damai dan...
LIPI: Dialog Damai dan Bermartabat Adalah Kunci Utama Integrasi Papua
2 Anggota KKSB Pimpinan...
2 Anggota KKSB Pimpinan Egianus Kogoya Tewas Ditembak di Nduga Papua
Berita Terkini
IAI Gelar Sosialisasi...
IAI Gelar Sosialisasi Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur
4 jam yang lalu
Banjir Meluas, 7 Kecamatan...
Banjir Meluas, 7 Kecamatan di Muarojambi Terendam
5 jam yang lalu
Reses di 6 Lokasi, Anggota...
Reses di 6 Lokasi, Anggota DPRD dari Partai Perindo Komitmen Wujudkan Aspirasi Warga
6 jam yang lalu
Dirlantas Polda Banten...
Dirlantas Polda Banten Terapkan Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak saat Mudik Mulai 27 Maret
6 jam yang lalu
Sanitasi Rusak, Siswa...
Sanitasi Rusak, Siswa SDN Babakan Kencana Sukabumi Semringah Dibantu MNC Peduli dan MNC Bank
7 jam yang lalu
Kapten Muljono: Legenda...
Kapten Muljono: Legenda Penerbang Tempur Indonesia yang Menggetarkan Nyali Penjajah
10 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved