Dibuka Menteri Agama, Pawai Cap Go Meh 2020 di Singkawang Meriah
A
A
A
SINGKAWANG - Perayaan Cap Go Meh 2020 Tahun Baru Imlek 2571 tingkat nasional dipusatkan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Perayaan Cap Go Meh 2020 yang berlangsung di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, dimeriahkan dengan pawai budaya dari beragam etnis di Tanah Air.
Mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pawai Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang dibuka Menteri Agama Fachrul Razi. Pembukaan ditandai dengan memukul loku atau gendang di panggung kehormatan.
Selain pawai budaya, perayaan Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang ini juga diramaikan para tatung atau dalam bahasa Hakka disebut orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur.Satu persatu para tatung dari dalam dan luar negeri melintasi panggung utama pada Pawai Cap Go Meh di Kota Singkawang ini. Mereka menunjukkan atraksi di depan Menteri Agama dan para tamu undangan dari berbagai negara.
Para tatung ini melakukan pawai di jalan-jalan yang sudah ditentukan panitia. Sayangnya, pada tahun 2020 ini isu virus corona menghantam Indonesia, termasuk Kota Singkawang. Hal ini sedikit berdampak terhadap wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Singkawang. Kendati demikian, perayaan Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang ini tetap meriah dengan dihadiri ribuan warga.
Tamu yang hadir umumnya takjub dengan atraksi delapan ratus tatung yang ikut memeriahkan pucak perayaan Cap Go Meh 2020 tingkat nasional ini. Bahkan terlihat Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie ikut memanggul altar tandu yang diduduki orang menggunakan pakaian kebangsaan raja-raja China.
Kepada wartawan Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan bahwa perbedaan harus disikapi sebagai sumber kekuatan. Ajaran agama apa pun mengajarkan toleransi dan tidak ada yang mengajarkan pertentangan. Sehingga perayaan Cap Go Meh bukan hanya momennya Kota Singkawang, tetapi momennya nasional.
Menteri agama pun memuji kerukunan antarumat beragama di Kota Singkawang. "Kerukunan antarumat beragama di sini dari dulu memang sangat kompak, jadi contoh buat kita bersama. Ke depan bisa jadi contoh teladan buat kita semua, tidak hanya di Singkawang tapi daerah-daerah lain di Indonesia," tukasnya.
Menteri agama juga menyampaikan keinginan Presiden Jokowi agar tidak ada skat antarumat beragama di Tanah Air. "Pak Jokowi tidak ingin ada berseberangan. Contohnya antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang dulu berseberangan, sekarang dibuat jalan, terowongan besar sekali," pungkasnya.
Mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pawai Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang dibuka Menteri Agama Fachrul Razi. Pembukaan ditandai dengan memukul loku atau gendang di panggung kehormatan.
Selain pawai budaya, perayaan Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang ini juga diramaikan para tatung atau dalam bahasa Hakka disebut orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur.Satu persatu para tatung dari dalam dan luar negeri melintasi panggung utama pada Pawai Cap Go Meh di Kota Singkawang ini. Mereka menunjukkan atraksi di depan Menteri Agama dan para tamu undangan dari berbagai negara.
Para tatung ini melakukan pawai di jalan-jalan yang sudah ditentukan panitia. Sayangnya, pada tahun 2020 ini isu virus corona menghantam Indonesia, termasuk Kota Singkawang. Hal ini sedikit berdampak terhadap wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Singkawang. Kendati demikian, perayaan Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang ini tetap meriah dengan dihadiri ribuan warga.
Tamu yang hadir umumnya takjub dengan atraksi delapan ratus tatung yang ikut memeriahkan pucak perayaan Cap Go Meh 2020 tingkat nasional ini. Bahkan terlihat Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie ikut memanggul altar tandu yang diduduki orang menggunakan pakaian kebangsaan raja-raja China.
Kepada wartawan Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan bahwa perbedaan harus disikapi sebagai sumber kekuatan. Ajaran agama apa pun mengajarkan toleransi dan tidak ada yang mengajarkan pertentangan. Sehingga perayaan Cap Go Meh bukan hanya momennya Kota Singkawang, tetapi momennya nasional.
Menteri agama pun memuji kerukunan antarumat beragama di Kota Singkawang. "Kerukunan antarumat beragama di sini dari dulu memang sangat kompak, jadi contoh buat kita bersama. Ke depan bisa jadi contoh teladan buat kita semua, tidak hanya di Singkawang tapi daerah-daerah lain di Indonesia," tukasnya.
Menteri agama juga menyampaikan keinginan Presiden Jokowi agar tidak ada skat antarumat beragama di Tanah Air. "Pak Jokowi tidak ingin ada berseberangan. Contohnya antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang dulu berseberangan, sekarang dibuat jalan, terowongan besar sekali," pungkasnya.
(thm)