Kapolda Sulut Jamin Keamanan Beribadah Umat Islam di Minahasa Utara
A
A
A
MANADO - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto menjamin keamanan umat Islam khususnya di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara .
Dia juga mengaku prihatin mendengar laporan bahwa ada pengerusakan tempat ibadah di Perumahan Agape, Minahasa Utara. Sebab, hal tersebut merupakan tindakan pidana. (Baca juga: Tokoh Masyarakat Sesalkan Kasus Dugaan Perusakan Musala di Minahasa Utara)
"Sehingga saya sudah sampaikan secara tegas jajaran Polda Sulut bantu Polres Minahasa Utara untuk membackup dan mengusut tuntas permasalahan ini. Mungkin tidak lebih dari 1x24 jam sudah ada beberapa tersangka-tersangka yang ditangkap untuk dikembangkan diproses lebih lanjut sesuai dengan hukum," ujarnya didampingi Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang, dan perwakilan tokoh muslim Sulawesi Utara, Djafar Alkatiri saat menemui perwakilan dari sejumlah aktivis, ormas Islam, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Islam Sulawesi Utara yang datang ke Polda Sulut, Kamis malam (30/1/2020).
Kapolda meminta agar masalah penegakkan hukum dipercayakan dan diserahkan kepada Polda Sulut dan Polri. "Kita tentu akan melaksanakan proses penyidikan ini secara objektif," janjinya. (Baca juga: Rumah Ibadah di Minahasa Utara Dirusak, Ini 7 Tuntutan Umat Islam Sulut)
Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak yang hadir yang telah mendukung Polri. Sebab menurutnya Sulawesi Utara yang sudah mendapatkan predikat wilayah paling toleransi merupakan kebanggan kita semua. "Kita harus bangga sebab dari beberapa survei mengatakan bahwa wilayah Sulawesi Utara, Manado dan sekitarnya itu termasuk kota dengan tingkat toleransi yang paling tinggi. Karena itu menjadi kewajiban kita semua untuk menjaganya," pintanya.
Kapolda meminta bahwa persoalan di Minahasa Utara harus dilokalisir dan segera diselesaikan sehingga tidak melebar ke mana-mana. Apalagi diblowup menjadi besar seolah-olah ada suatu ketegangan di Minahasa Utara. Seolah-olah ada peristiwa besar di sana sehingga nanti menimbulkan munculnya berita-berita yang tidak proporsional.
"Saya sudah minta ibu Kapolres segera laksanakan masalah regulasi dan perizinan, tataran mana yang berwenang untuk segara dituntaskan," tegasnya. (Baca juga: Situasi di Minahasa Utara Sempat Memanas, Kodim dan Brimob Sekat Massa)
Sigid meminta agar yang rusak diperbaiki. Namun karena ada beberapa kendala adanya pertemuan beberapa stakeholders, saat ini baru bahan bangunan yang sudah disediakan.
"Begitu landing saya sudah cek sudah perbaiki belum bangunan yang rusak. Ternyata sudah dikumpulkan bahan bangunannya dan hari ini akan segera dimulai perbaikan dengan melibatkan semua komponen masyarakat," katanya.
Kapolda juga meminta semuanya agar bisa menunjukkan bahwa masyarakat Sulut toleran dan masyarakat yang suka damai dan tidak suka bermasalah. Pihaknya menjamin keamanan umat muslim di Minut yang akan melaksanakan ibadah maupun salat.
"Saya pastikan dan memberikan jaminan. Saya dan Pangdam dan saudara-saudara di sini, rekan-rekan di sana bisa melaksanakan salat dengan aman," jaminnya.
Selain itu, Kapolda juga akan bertindak tegas bagi yang merusak atau menghalang-halangi umat lain yang akan melaksanakan ibadah. "Jadi minta tolong untuk tidak menggerakan massa dan ramai-ramai datang ke sana. Serahkan saja semuanya kepada saya dan Pangdam. Jangan sampai nanti menimbulkan permasalahan baru. Jadi bantu kami untuk menyampaikan pesan damai ini kepada semua pihak," pintanya.
Saat ini, lanjut Sigid, wilayah Minahasa Utara sudah kondusif. Polda sedang bekerja yang difokuskan untuk menindak tegas pelaku-pelaku pengerusakan. "Ini merupakan komitmen saya begitu juga dengan jaminan keamanan. Mari kita berkomitmen bersama-sama bahwa Sulut memang solid karena sulit di Sulut. Jangan sampai kita menjadi penyulut-penyulut kesolidan ini. Waspadai juga ada pihak-pihak lain yang menyulut kesolidan kita ini, kita harus menjadi agen-agen kesolidan di Sulut ini," tandasnya.
Dia juga mengaku prihatin mendengar laporan bahwa ada pengerusakan tempat ibadah di Perumahan Agape, Minahasa Utara. Sebab, hal tersebut merupakan tindakan pidana. (Baca juga: Tokoh Masyarakat Sesalkan Kasus Dugaan Perusakan Musala di Minahasa Utara)
"Sehingga saya sudah sampaikan secara tegas jajaran Polda Sulut bantu Polres Minahasa Utara untuk membackup dan mengusut tuntas permasalahan ini. Mungkin tidak lebih dari 1x24 jam sudah ada beberapa tersangka-tersangka yang ditangkap untuk dikembangkan diproses lebih lanjut sesuai dengan hukum," ujarnya didampingi Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang, dan perwakilan tokoh muslim Sulawesi Utara, Djafar Alkatiri saat menemui perwakilan dari sejumlah aktivis, ormas Islam, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Islam Sulawesi Utara yang datang ke Polda Sulut, Kamis malam (30/1/2020).
Kapolda meminta agar masalah penegakkan hukum dipercayakan dan diserahkan kepada Polda Sulut dan Polri. "Kita tentu akan melaksanakan proses penyidikan ini secara objektif," janjinya. (Baca juga: Rumah Ibadah di Minahasa Utara Dirusak, Ini 7 Tuntutan Umat Islam Sulut)
Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak yang hadir yang telah mendukung Polri. Sebab menurutnya Sulawesi Utara yang sudah mendapatkan predikat wilayah paling toleransi merupakan kebanggan kita semua. "Kita harus bangga sebab dari beberapa survei mengatakan bahwa wilayah Sulawesi Utara, Manado dan sekitarnya itu termasuk kota dengan tingkat toleransi yang paling tinggi. Karena itu menjadi kewajiban kita semua untuk menjaganya," pintanya.
Kapolda meminta bahwa persoalan di Minahasa Utara harus dilokalisir dan segera diselesaikan sehingga tidak melebar ke mana-mana. Apalagi diblowup menjadi besar seolah-olah ada suatu ketegangan di Minahasa Utara. Seolah-olah ada peristiwa besar di sana sehingga nanti menimbulkan munculnya berita-berita yang tidak proporsional.
"Saya sudah minta ibu Kapolres segera laksanakan masalah regulasi dan perizinan, tataran mana yang berwenang untuk segara dituntaskan," tegasnya. (Baca juga: Situasi di Minahasa Utara Sempat Memanas, Kodim dan Brimob Sekat Massa)
Sigid meminta agar yang rusak diperbaiki. Namun karena ada beberapa kendala adanya pertemuan beberapa stakeholders, saat ini baru bahan bangunan yang sudah disediakan.
"Begitu landing saya sudah cek sudah perbaiki belum bangunan yang rusak. Ternyata sudah dikumpulkan bahan bangunannya dan hari ini akan segera dimulai perbaikan dengan melibatkan semua komponen masyarakat," katanya.
Kapolda juga meminta semuanya agar bisa menunjukkan bahwa masyarakat Sulut toleran dan masyarakat yang suka damai dan tidak suka bermasalah. Pihaknya menjamin keamanan umat muslim di Minut yang akan melaksanakan ibadah maupun salat.
"Saya pastikan dan memberikan jaminan. Saya dan Pangdam dan saudara-saudara di sini, rekan-rekan di sana bisa melaksanakan salat dengan aman," jaminnya.
Selain itu, Kapolda juga akan bertindak tegas bagi yang merusak atau menghalang-halangi umat lain yang akan melaksanakan ibadah. "Jadi minta tolong untuk tidak menggerakan massa dan ramai-ramai datang ke sana. Serahkan saja semuanya kepada saya dan Pangdam. Jangan sampai nanti menimbulkan permasalahan baru. Jadi bantu kami untuk menyampaikan pesan damai ini kepada semua pihak," pintanya.
Saat ini, lanjut Sigid, wilayah Minahasa Utara sudah kondusif. Polda sedang bekerja yang difokuskan untuk menindak tegas pelaku-pelaku pengerusakan. "Ini merupakan komitmen saya begitu juga dengan jaminan keamanan. Mari kita berkomitmen bersama-sama bahwa Sulut memang solid karena sulit di Sulut. Jangan sampai kita menjadi penyulut-penyulut kesolidan ini. Waspadai juga ada pihak-pihak lain yang menyulut kesolidan kita ini, kita harus menjadi agen-agen kesolidan di Sulut ini," tandasnya.
(shf)