Lebah Teror Warga Bantarwaru Majalengka, Incar Para Pejalan Kaki
A
A
A
MAJALENGKA - Warga RT 19/8 Blok Jumat, Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar) diteror lebahbeberapa hari terakhir.
Berada di atap rumah rumah Aping, salah seorang warga, sarang lebah seukuran bola sepak tersebut mengincar para pejalan kaki.
"Ukurannya sudah gede, sekitar bola sepak. Tahunya pas banyak warga yang melintas ngaku kena sengat, pas dicari sumbernya ternyata dari atap rumah. Kalau kata orang sini mah, disebutnya Kemarang Gentong," kata Aping kepada SINDONews, Selasa (28/1/2020).
Kendati berada di atap rumahnya, tetapi Aping mengaku hingga saat ini hanya orang-orang yang lewat saja yang terkena sengatan. Adapun keluarganya, jelas dia, belum pernah tersengat.
"Anehnya yang kena mah orang yang lewat aja. Tapi ya takut juga, takutnya kena anak-anak. Biasanya padah keluar pas pagi sama sore," ungkap dia.
Mengetahui banyak warga yang terkena sengatan, Aping berencana untuk membuang Sarang itu. Namun, dia mengaku bingung cara dan waktu membuang Sarang itu.
"Takutnya tambah gede. Tapi belum tau caranya dan waktunya. Kalau siang kan ramai, mungkin malam saja (membuangnya)," jelas dia.
Rumah Aping persis di seberang jalan, sehingga memungkinkan banyak warga yang lalu lalang. Selain itu, di seberangnya merupakan lahan pertanian yang saat ini sedang musim tanam. Walhasil, banyak petani yang beraktivitas di sawah.
Berada di atap rumah rumah Aping, salah seorang warga, sarang lebah seukuran bola sepak tersebut mengincar para pejalan kaki.
"Ukurannya sudah gede, sekitar bola sepak. Tahunya pas banyak warga yang melintas ngaku kena sengat, pas dicari sumbernya ternyata dari atap rumah. Kalau kata orang sini mah, disebutnya Kemarang Gentong," kata Aping kepada SINDONews, Selasa (28/1/2020).
Kendati berada di atap rumahnya, tetapi Aping mengaku hingga saat ini hanya orang-orang yang lewat saja yang terkena sengatan. Adapun keluarganya, jelas dia, belum pernah tersengat.
"Anehnya yang kena mah orang yang lewat aja. Tapi ya takut juga, takutnya kena anak-anak. Biasanya padah keluar pas pagi sama sore," ungkap dia.
Mengetahui banyak warga yang terkena sengatan, Aping berencana untuk membuang Sarang itu. Namun, dia mengaku bingung cara dan waktu membuang Sarang itu.
"Takutnya tambah gede. Tapi belum tau caranya dan waktunya. Kalau siang kan ramai, mungkin malam saja (membuangnya)," jelas dia.
Rumah Aping persis di seberang jalan, sehingga memungkinkan banyak warga yang lalu lalang. Selain itu, di seberangnya merupakan lahan pertanian yang saat ini sedang musim tanam. Walhasil, banyak petani yang beraktivitas di sawah.
(zil)