Tangani Karhutla, Kapolda Riau Pantau Anggota Pakai Aplikasi Lancang Kuning
A
A
A
PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan sangat serius untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pucuk pimpinan Polda Riau itu menyatakan akan terus menerus melakukan pemantauan anggotanya di lapangan dalam penanganan kebakaran yang saat ini sudah mulai terjadi di awal tahun ini
Untuk pemantauan anggotanya di lapangan terkait penangan Karhutla, Kapolda Riau memakai apliasi dasbord Lancang Kuning. "Untuk penanganan Karhutla, kita melakukan terobosan dengan menggunakan aplikasi Lancang Kuning," ucap Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, Sabtu (25/1/2020) di Pekanbaru.
Dengan memakai dasbord Lancang Kuning, maka semua kegiatan penanganan Karhutla di Provinsi Riau akan terpantau. Anggota di lapanganpun tidak bisa bermain-main karena semuanya terpantau jaringan yang terkoneksi dengan satelit.
Kapolda Riau menegaskan saat ini sebanyak 9.717 anggotanya sudah terkonek dengan aplikasi tersebut. Semua kegiatan anggotanya di lapangan untuk penanganan Karhutla terus termonitor. Jika tidak becus, tentu akan ada sanksi bagi anggota.
Salah satu yang sudah dilakukan adalah dengan mencopot Kapolsek Teluk, Ipda Hindro Renhard. Kapolsek Teluk Meranti terpantau tidak becus menangani kebakaran. "Anggota yang malas-malas akan ketahuan, terpantau," tegasnya.
Penggunaan aplikasi ini menurutnya akan mendeteksi dan melakukan penanganan secara cepat apa bila terpantau ada titik panas (hot spot). Petugas di lapangan harus segera melakukan meninjau dan melakukan penanganan, bila terjadi kebakaran.
Kapolda Riau mencoba aplikasi terhadap salah satu anggotanya di lapangan. Anggota Polri yang dihubungi Kapolda Riau adalah Bripda Ferdi Hansa Muroh. Dia dihubungi karena berdasarkan pantauan satelit ditemukan kebakaran.
Anggota Polri Rupat Utara tampak gugup saat Irjen Agung menghunginya lewat nomor pribadinya. Dia pun menjelaskan kalau di lokasinya ada kebakaran hutan dan lahan. "Siap komandan,,eh jendral. Sekarang sedang ditangani kebakarannya. Saya sudah di sini sembilan hari di lokasi," ucapnya ujung telpon.
Kepada petugas di lapangan yang dinilai berhasil penanganan kebakaran akan diberika hadiah, baik piagam maupun pin emas."Saat ini penanganan kebakaran maish terkonsentrasi di Rupat," tegasnya.
Selain itu, Kapolda Riau menyatakan segera mendirikan 12 posko Karhutla yang tersebar di 12 kabupaten dan kota."Salah satu berdirinya posko adalah untuk melatih relawan bisa menangani kebakaran dengan benar. Relawan bisa dari mana saja," pungkasnya.
Untuk pemantauan anggotanya di lapangan terkait penangan Karhutla, Kapolda Riau memakai apliasi dasbord Lancang Kuning. "Untuk penanganan Karhutla, kita melakukan terobosan dengan menggunakan aplikasi Lancang Kuning," ucap Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, Sabtu (25/1/2020) di Pekanbaru.
Dengan memakai dasbord Lancang Kuning, maka semua kegiatan penanganan Karhutla di Provinsi Riau akan terpantau. Anggota di lapanganpun tidak bisa bermain-main karena semuanya terpantau jaringan yang terkoneksi dengan satelit.
Kapolda Riau menegaskan saat ini sebanyak 9.717 anggotanya sudah terkonek dengan aplikasi tersebut. Semua kegiatan anggotanya di lapangan untuk penanganan Karhutla terus termonitor. Jika tidak becus, tentu akan ada sanksi bagi anggota.
Salah satu yang sudah dilakukan adalah dengan mencopot Kapolsek Teluk, Ipda Hindro Renhard. Kapolsek Teluk Meranti terpantau tidak becus menangani kebakaran. "Anggota yang malas-malas akan ketahuan, terpantau," tegasnya.
Penggunaan aplikasi ini menurutnya akan mendeteksi dan melakukan penanganan secara cepat apa bila terpantau ada titik panas (hot spot). Petugas di lapangan harus segera melakukan meninjau dan melakukan penanganan, bila terjadi kebakaran.
Kapolda Riau mencoba aplikasi terhadap salah satu anggotanya di lapangan. Anggota Polri yang dihubungi Kapolda Riau adalah Bripda Ferdi Hansa Muroh. Dia dihubungi karena berdasarkan pantauan satelit ditemukan kebakaran.
Anggota Polri Rupat Utara tampak gugup saat Irjen Agung menghunginya lewat nomor pribadinya. Dia pun menjelaskan kalau di lokasinya ada kebakaran hutan dan lahan. "Siap komandan,,eh jendral. Sekarang sedang ditangani kebakarannya. Saya sudah di sini sembilan hari di lokasi," ucapnya ujung telpon.
Kepada petugas di lapangan yang dinilai berhasil penanganan kebakaran akan diberika hadiah, baik piagam maupun pin emas."Saat ini penanganan kebakaran maish terkonsentrasi di Rupat," tegasnya.
Selain itu, Kapolda Riau menyatakan segera mendirikan 12 posko Karhutla yang tersebar di 12 kabupaten dan kota."Salah satu berdirinya posko adalah untuk melatih relawan bisa menangani kebakaran dengan benar. Relawan bisa dari mana saja," pungkasnya.
(nag)