Menabung 2 Tahun Pria di Banyuwangi Beli Motor Rp26 Juta Pakai Uang Logam
A
A
A
BANYUWANGI - Adalah Dasar Wahyudi (40) warga Dusun Krajan, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa siang 14 Januari 2020 membawa pulang sebuah sepeda motor Yamaha NMAX yang baru dibelinya dari sebuah diler di Kawasan Kecamatan Genteng Banyuwangi. Tidak ada yang aneh dengan motor yang dibelinya tersebut. (Baca: Viral Video 2 Wanita Cantik Keramas Sambil Mengendarai Sepeda Motor)
Namun pria yang ulet dengan usaha jual beli buah kelapa ini membeli motor impiannya tersebut dengan uang logam pecahan seribu rupiah yang dikumpulkannya selama dua tahun empat bulan.
Uang receh yang ditabung di dalam enam kaleng biskuit tersebut berasal dari para pembeli dan penjual buah kepala yang diterimanya selama hampir tiga tahun.
Tak tanggung-tanggung untuk menghitung uang receh tersebut petugas diler menghabiskan waktu selama 7 jam.
Dasar Wahyudi bersama istrinya sengaja tidak menukarkan uang receh tersebut dengan uang kertas terlebih dahulu sebelum membayar pembelia motor karena memiliki alasan tersendiri.
Sebab menurutnya selama ini uang receh nyaris tidak terhitungkan untuk sebuah nilai uang terlebih untuk membeli barang yang memiliki harga fantastis.
“Bila dibandingkan dengan kebutuhan anak sekolahpun sudah tidak mau untuk menerima uang jajan dengan kepingan uang logam,” katanya, Rabu (15/1/2020).
Sehingga dia ingin membuktikan uang logam dengan uang kertas sama – sama memiliki harga yang sama.Meski telah meraih impiannya untuk memiliki sepeda motor dengan membayar menggunakan uang logam, Dasar Wahyudi beserta istrinya masih tetap menabungkan uang recehnya untuk kebutuhan lainnya terutama kebutuhan yang terduga.
Namun pria yang ulet dengan usaha jual beli buah kelapa ini membeli motor impiannya tersebut dengan uang logam pecahan seribu rupiah yang dikumpulkannya selama dua tahun empat bulan.
Uang receh yang ditabung di dalam enam kaleng biskuit tersebut berasal dari para pembeli dan penjual buah kepala yang diterimanya selama hampir tiga tahun.
Tak tanggung-tanggung untuk menghitung uang receh tersebut petugas diler menghabiskan waktu selama 7 jam.
Dasar Wahyudi bersama istrinya sengaja tidak menukarkan uang receh tersebut dengan uang kertas terlebih dahulu sebelum membayar pembelia motor karena memiliki alasan tersendiri.
Sebab menurutnya selama ini uang receh nyaris tidak terhitungkan untuk sebuah nilai uang terlebih untuk membeli barang yang memiliki harga fantastis.
“Bila dibandingkan dengan kebutuhan anak sekolahpun sudah tidak mau untuk menerima uang jajan dengan kepingan uang logam,” katanya, Rabu (15/1/2020).
Sehingga dia ingin membuktikan uang logam dengan uang kertas sama – sama memiliki harga yang sama.Meski telah meraih impiannya untuk memiliki sepeda motor dengan membayar menggunakan uang logam, Dasar Wahyudi beserta istrinya masih tetap menabungkan uang recehnya untuk kebutuhan lainnya terutama kebutuhan yang terduga.
(sms)