Libur Natal, Jumlah Wisatawan ke Tangkuban Parahu Turun 20%
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pada libur Natal 2019, kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ada sedikit penurunan. Penurunan ini karena libur Natal 2019 bukanlah libur panjang karena masih menyisakan hari kerja ke Tahun Baru, sehingga waktu libur terpotong.
"Libur kali ini ada jeda dari Natal ke Tahun Baru jadi pengunjung sedikit berkurang. Faktor penyebab lainnya adalah cuaca yang sudah masuk musim hujan dan banyaknya bermunculan objek wisata baru di wilayah Lembang," kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu, Putra Kaban kepada SINDOnews, Sabtu (28/12/2019).
Dia mengakui jumlah pengunjung tahun ini memang jauh berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran. Jika ditotal penurunannya mencapai 20%. Bahkan kalau dihitung dari awal Januari hingga Desember 2019 ini, penurunan kunjungan untuk lokal sekitar 2.000 orang dan mancanegara mencapai 3.000 orang.
Ke depan untuk menarik minat pengunjung serta menambah kontribusi pendapatan, PT GRPP berencana melakukan terobosan dan inovasi baru. Yakni dengan membuat konsep 'pesta gunung' atau konsep menyatu dengan alam, bagi masyarakat yang akan melangsungkan pesta pernikahan.
Saat ini persiapan tengah dilakukan sehingga pada 2020 konsep tersebut bisa terealisasi bagi umum dengan tempat restoran (dekat kawah) berkapasitas antara 500-1.000 pengunjung.
"Sebenarnya kami ingin melakukan inovasi besar-besaran dengan menata area gunung layaknya seperti di pegunungan Swiss. Tapi kami punya rambu-rambu yang mengatur, karena ini kawasan konservasi, jadi harus menahan, sehingga hanya memanfaatnya fasilitas yang sudah ada sekarang," tuturnya.
"Libur kali ini ada jeda dari Natal ke Tahun Baru jadi pengunjung sedikit berkurang. Faktor penyebab lainnya adalah cuaca yang sudah masuk musim hujan dan banyaknya bermunculan objek wisata baru di wilayah Lembang," kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu, Putra Kaban kepada SINDOnews, Sabtu (28/12/2019).
Dia mengakui jumlah pengunjung tahun ini memang jauh berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran. Jika ditotal penurunannya mencapai 20%. Bahkan kalau dihitung dari awal Januari hingga Desember 2019 ini, penurunan kunjungan untuk lokal sekitar 2.000 orang dan mancanegara mencapai 3.000 orang.
Ke depan untuk menarik minat pengunjung serta menambah kontribusi pendapatan, PT GRPP berencana melakukan terobosan dan inovasi baru. Yakni dengan membuat konsep 'pesta gunung' atau konsep menyatu dengan alam, bagi masyarakat yang akan melangsungkan pesta pernikahan.
Saat ini persiapan tengah dilakukan sehingga pada 2020 konsep tersebut bisa terealisasi bagi umum dengan tempat restoran (dekat kawah) berkapasitas antara 500-1.000 pengunjung.
"Sebenarnya kami ingin melakukan inovasi besar-besaran dengan menata area gunung layaknya seperti di pegunungan Swiss. Tapi kami punya rambu-rambu yang mengatur, karena ini kawasan konservasi, jadi harus menahan, sehingga hanya memanfaatnya fasilitas yang sudah ada sekarang," tuturnya.
(wib)