Enam Pekerja Tambang Emas Ilegal Tertimbun Longsor di Merangin
A
A
A
MERANGIN - Sejumlah pekerja tambang emas ilegal di Desa Pulau Baru,Kecamatan Batang Mesumai, Kabupaten Merangin, Jambi, tertimbun tanah longsor, Sabtu (21/12/2019) sore. Satu korban telah berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia atas nama Yusuf.
Sementara korban lainnya hingga kini masih tertimbun tanah longsoran karena belum dapat dievakuasi. Sebab timbunan tanah cukup dalam. Pihak Kepolisian dan TNI serta dibantu masyarakat masih mencoba untuk mengevakuasi korban dari timbunan tanah.
Informasi yang diperoleh, terdapat enam pekerja tambang yang tertimbun longsor galian. Saat itu, keenam pekerja tambang sedang bekerja untuk mencari serbuk emas di bawah tebing. Namun, diduga tanah tebing curam hingga runtuh dan menimbun ketujuh pekerja.
Satu pekerja yang merupakan warga asli desa setempat berhasil dievakuasi warga, namun enam korban lainnya hingga saat ini masih tertimbun tanah. "Satu korban yang tertimbun sudah bisa dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, sementara lainnya masih tertimbun," ujar Brahim, warga setempat.
Danramil 04 Bangko Mayor Inf Usman saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. "Kami masih di lokasi, satu korban sudah dievakuasi, korban lainnya masih diupayakan evakuasi. Di lokasi sinyal buruk hingga susah mencari informasi," kata Mayor Usman.
Sementara, Kapolres Merangin AKBP M Lutfi bersama anggotanya sudah meninjau lokasi. Namun karena lokasi yang sulit ditempuh kendaraan roda dua maupun roda empat, ditampah cuaca yang tak mendukung, membuat evakuasi ditunda besok hari.
Kapolres mengatakan hingga kini bisa memastikan berapa orang yang masih tertimbun di dalam tanah longsoran. "Kita belum tahu pasti berapa jumlahnya. Sebab warga tidak terbuka informasinya dengan kita. Apakah ada lima, empat, atau tiga, itu yang belum kita ketahui," kata AKBP M Lutfi saat dikonfirmasi.
Menurut Lutfi, proses evakuasi terkendala lantaran tidak bisa dilakukan secara manual, harus menggunakan alat berat lantaran longsorannya terlalu dalam.
"Kita akan koordinasikan dengan BPBD dulu. Kta akan tetap lakukan evakuasi esok hari dan mudah-mudahan ada alat berat untuk mempermudah kita evakuasi," pungkasnya.
Sementara korban lainnya hingga kini masih tertimbun tanah longsoran karena belum dapat dievakuasi. Sebab timbunan tanah cukup dalam. Pihak Kepolisian dan TNI serta dibantu masyarakat masih mencoba untuk mengevakuasi korban dari timbunan tanah.
Informasi yang diperoleh, terdapat enam pekerja tambang yang tertimbun longsor galian. Saat itu, keenam pekerja tambang sedang bekerja untuk mencari serbuk emas di bawah tebing. Namun, diduga tanah tebing curam hingga runtuh dan menimbun ketujuh pekerja.
Satu pekerja yang merupakan warga asli desa setempat berhasil dievakuasi warga, namun enam korban lainnya hingga saat ini masih tertimbun tanah. "Satu korban yang tertimbun sudah bisa dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, sementara lainnya masih tertimbun," ujar Brahim, warga setempat.
Danramil 04 Bangko Mayor Inf Usman saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. "Kami masih di lokasi, satu korban sudah dievakuasi, korban lainnya masih diupayakan evakuasi. Di lokasi sinyal buruk hingga susah mencari informasi," kata Mayor Usman.
Sementara, Kapolres Merangin AKBP M Lutfi bersama anggotanya sudah meninjau lokasi. Namun karena lokasi yang sulit ditempuh kendaraan roda dua maupun roda empat, ditampah cuaca yang tak mendukung, membuat evakuasi ditunda besok hari.
Kapolres mengatakan hingga kini bisa memastikan berapa orang yang masih tertimbun di dalam tanah longsoran. "Kita belum tahu pasti berapa jumlahnya. Sebab warga tidak terbuka informasinya dengan kita. Apakah ada lima, empat, atau tiga, itu yang belum kita ketahui," kata AKBP M Lutfi saat dikonfirmasi.
Menurut Lutfi, proses evakuasi terkendala lantaran tidak bisa dilakukan secara manual, harus menggunakan alat berat lantaran longsorannya terlalu dalam.
"Kita akan koordinasikan dengan BPBD dulu. Kta akan tetap lakukan evakuasi esok hari dan mudah-mudahan ada alat berat untuk mempermudah kita evakuasi," pungkasnya.
(thm)