MNC Peduli Wujudkan Pulau Sangiang Bebas Sampah Plastik
A
A
A
SERANG - MNC Peduli bersama PT Doulton dan PT ADF yang didukung berbagai institusi dan komunitas seperti POC Indonesia dan IDI Banten melakukan langkah nyata untuk menjaga lingkungan dari kerusakan terutama akibat sampah plastik.
Langkah itu dibuktikan dengan gerakan Clean the Beach & the Ocean from Plastic Waste di pantai Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (7/12/2019).
Saat ini Indonesia sedang menghadapi persoalan sosial yang besar. Sampah plastik sangat berbahaya, yang semakin hari dapat membahayakan lingkungan. Tidak saja membahayakan kesehatan masyarakat banyak, tapi juga kelangsungan hidup aneka hayati lainnya.
Berdasarkan data, sebanyak 3,5 juta ton sampah plastik setiap tahun terbuang ke lingkungan dan ke laut Indonesia. Harus disadari bahwa sampah plastik ini hampir mustahil dihancurkan oleh alam, butuh waktu sekitar 400 tahun bagi alam untuk melebur sampah plastik.
Di samping itu, efeknya terhadap makhluk hidup, manusia, hewan, ikan yang tidak sengaja mengkonsumsi atau terpapar sampah plastik akan sangat berbahaya, mulai dari keracunan, kanker sampai kematian.
Berdasarkan Peraturan dan UU mengenai produk plastik di Indonesia masih banyak celah, sehingga Impor sampah plastik Indonesia masih di urutan teratas di bawah China, dan pemasok sampah terbesar bagi Indonesia adalah USA, Kep Marshal, Australia.
Pembiaran terhadap kondisi ini akan merusak lingkungan dan secara tidak langsung merusak generasi yang akan datang. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, butuh penggerak, pemicu, dan regulasi yang melindungi warga Indonesia dan lingkungan dari sampah plastik.
Hanya sebagian dari rakyat Indonesia yang sadar bahaya sampah plastik ini bagi kelangsungan keseimbangan ekosistim di Indonesia bahkan dunia.
Head Of CSR MNC Group Tengku Havid mengatakan, kegiatan membersihkan plastik di pantai Pulau Sangiang, Serang, Banten merupakan kerja sama MNC Peduli dengan PT Doulton , PT ADF, dan berbagai institusi dan komunitas lainnya seperti POC Indonesia dan IDI Banten.
"Kegiatan ini bertujuan mendorong masyarakat Banten agar lebih waspada akan bahaya sampah plastik bagi kehidupan dan lingkungan, dan diharapkan masyarakat agar secara bijaksana dalam menggunakan / pemakaian produk-produk plastik dalam kehidupan sehari-hari," kata Havid.
Havid menjelaskan selain membersihkan plastik di pantai, kegiatan ini juga melakukan penanaman 4000 mangrove, pelepasan tukik dan ular sanca ke habitat aslinya.
"Diharapkan ke depannya kegiatan ini akan diikuti kegiatan serupa yang berkelanjutan diseluruh Indonesia dengan melibatkan berbagai institusi dan komunitas termasuk pemerintah daerah terkait," tuturnya.
Langkah itu dibuktikan dengan gerakan Clean the Beach & the Ocean from Plastic Waste di pantai Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (7/12/2019).
Saat ini Indonesia sedang menghadapi persoalan sosial yang besar. Sampah plastik sangat berbahaya, yang semakin hari dapat membahayakan lingkungan. Tidak saja membahayakan kesehatan masyarakat banyak, tapi juga kelangsungan hidup aneka hayati lainnya.
Berdasarkan data, sebanyak 3,5 juta ton sampah plastik setiap tahun terbuang ke lingkungan dan ke laut Indonesia. Harus disadari bahwa sampah plastik ini hampir mustahil dihancurkan oleh alam, butuh waktu sekitar 400 tahun bagi alam untuk melebur sampah plastik.
Di samping itu, efeknya terhadap makhluk hidup, manusia, hewan, ikan yang tidak sengaja mengkonsumsi atau terpapar sampah plastik akan sangat berbahaya, mulai dari keracunan, kanker sampai kematian.
Berdasarkan Peraturan dan UU mengenai produk plastik di Indonesia masih banyak celah, sehingga Impor sampah plastik Indonesia masih di urutan teratas di bawah China, dan pemasok sampah terbesar bagi Indonesia adalah USA, Kep Marshal, Australia.
Pembiaran terhadap kondisi ini akan merusak lingkungan dan secara tidak langsung merusak generasi yang akan datang. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, butuh penggerak, pemicu, dan regulasi yang melindungi warga Indonesia dan lingkungan dari sampah plastik.
Hanya sebagian dari rakyat Indonesia yang sadar bahaya sampah plastik ini bagi kelangsungan keseimbangan ekosistim di Indonesia bahkan dunia.
Head Of CSR MNC Group Tengku Havid mengatakan, kegiatan membersihkan plastik di pantai Pulau Sangiang, Serang, Banten merupakan kerja sama MNC Peduli dengan PT Doulton , PT ADF, dan berbagai institusi dan komunitas lainnya seperti POC Indonesia dan IDI Banten.
"Kegiatan ini bertujuan mendorong masyarakat Banten agar lebih waspada akan bahaya sampah plastik bagi kehidupan dan lingkungan, dan diharapkan masyarakat agar secara bijaksana dalam menggunakan / pemakaian produk-produk plastik dalam kehidupan sehari-hari," kata Havid.
Havid menjelaskan selain membersihkan plastik di pantai, kegiatan ini juga melakukan penanaman 4000 mangrove, pelepasan tukik dan ular sanca ke habitat aslinya.
"Diharapkan ke depannya kegiatan ini akan diikuti kegiatan serupa yang berkelanjutan diseluruh Indonesia dengan melibatkan berbagai institusi dan komunitas termasuk pemerintah daerah terkait," tuturnya.
(dam)