Kekurangan Kamar Inap untuk Korban Keracunan, Posko Darurat Didirikan
A
A
A
MERANGIN - Daya tampung ruang rawat inap di Puskesmas Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi Tidak mampu menampung puluhan korban keracunan massal. Untuk itu petugas medis berinisiatif mendirikan posko darurat di rumah bidan desa bernama Nurhayati di Desa Tanjung Benuang.
Rumah bidan ini disulap menjadi posko darurat, sebagian pasien di rawat di warung miliknya, dengan peralatan seadanya pasien dirawat di lantai tokonya.Bahkan untuk sekedar menggantungkan cairan infus para petugas medis ini harus menggantungkan di tali plastik yang dipasang melintang di dalam toko. "Daya tampung kamar inap di puskesmas tidak mencukupi, Sehingga kita mendirikan posko darurat di rumah bidan desa," ujar dr Agie yang bertugas di Puskesmas tersebut, Minggu (1/12/2019).
Menurutnya posko Darurat didirikan di rumah bidan, Sebagai bentuk tindakan cepat agar para pasien keracunan yang berasal dari desa Tanjung Benuang bisa segera tertolong.
"Ini pertimbangan kita untuk bisa segera membantu pasien yang berasal dari desa Tanjung Benuang, apalagi lokasi kejadian luar biasa terjadi di sini dan pasien yang kita tangani merupakan korban makanan dari tanggal 28 Nopember lalu hingga hari ini," ujarnya lagi.
Harapan besar kamar rawat inap di puskesmas tambang emas bisa di tambah, Sehingga bisa menampung banyak pasien yang berobat. "Kalau kamar rawat inap banyak, kami bisa menangani secara maksimal, apalagi kejadian seperti ini," katanya.
Sementara itu Abdai Kadinkes Merangin, Mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan sampel makanan yang di konsumsi tersebut ke BPOM Jambi untuk mengetahui penyebab keracunan massal yang terjadi di desa Tanjung Benuang.
"Kita dirikan posko darurat ini selama dua hari ke depan, dan sampel makanan yang kita dapatkan akan kita kirim ke BPOM Jambi, dalam waktu dua hari maka kita akan mendapatkan konfirmasi penyebab keracunan massal," sebut Abdai. (Diduga Keracunan Makanan Hajatan, Belasan Warga Dilarikan ke Puskesmas).
Sementara itu kekurangan kamar inap akan di tingkatkan setiap tahunya, Sehingga tidak ada lagi pasien yang tidak dapat kamar rawat inap di setiap puskesmas.
"Soal kekurangan kamar rawat inap kita akan tingkatkan setiap tahunnya, namun yang jelas jangan sampai ada pasien yang tidak tertangani di puskesmas," pungkasnya.
Rumah bidan ini disulap menjadi posko darurat, sebagian pasien di rawat di warung miliknya, dengan peralatan seadanya pasien dirawat di lantai tokonya.Bahkan untuk sekedar menggantungkan cairan infus para petugas medis ini harus menggantungkan di tali plastik yang dipasang melintang di dalam toko. "Daya tampung kamar inap di puskesmas tidak mencukupi, Sehingga kita mendirikan posko darurat di rumah bidan desa," ujar dr Agie yang bertugas di Puskesmas tersebut, Minggu (1/12/2019).
Menurutnya posko Darurat didirikan di rumah bidan, Sebagai bentuk tindakan cepat agar para pasien keracunan yang berasal dari desa Tanjung Benuang bisa segera tertolong.
"Ini pertimbangan kita untuk bisa segera membantu pasien yang berasal dari desa Tanjung Benuang, apalagi lokasi kejadian luar biasa terjadi di sini dan pasien yang kita tangani merupakan korban makanan dari tanggal 28 Nopember lalu hingga hari ini," ujarnya lagi.
Harapan besar kamar rawat inap di puskesmas tambang emas bisa di tambah, Sehingga bisa menampung banyak pasien yang berobat. "Kalau kamar rawat inap banyak, kami bisa menangani secara maksimal, apalagi kejadian seperti ini," katanya.
Sementara itu Abdai Kadinkes Merangin, Mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan sampel makanan yang di konsumsi tersebut ke BPOM Jambi untuk mengetahui penyebab keracunan massal yang terjadi di desa Tanjung Benuang.
"Kita dirikan posko darurat ini selama dua hari ke depan, dan sampel makanan yang kita dapatkan akan kita kirim ke BPOM Jambi, dalam waktu dua hari maka kita akan mendapatkan konfirmasi penyebab keracunan massal," sebut Abdai. (Diduga Keracunan Makanan Hajatan, Belasan Warga Dilarikan ke Puskesmas).
Sementara itu kekurangan kamar inap akan di tingkatkan setiap tahunya, Sehingga tidak ada lagi pasien yang tidak dapat kamar rawat inap di setiap puskesmas.
"Soal kekurangan kamar rawat inap kita akan tingkatkan setiap tahunnya, namun yang jelas jangan sampai ada pasien yang tidak tertangani di puskesmas," pungkasnya.
(nag)