Siswa di Kota Bima Terlibat Tawuran, Kaca Sekolah Pecah
A
A
A
BIMA - Tawuran antar pelajar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, kembali terjadi, Selasa (26/11/2019) pagi. Siswa SMA Negeri 4 Kota Bima, diserang oleh siswa sekolah lain di jalan Gajah Mada tepat di depan SMA Negeri 4 tersebut.
Aksi tawuran dengan saling lempar menggunakan batu pun terjadi dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalan lintas Kota Bima-Sape. Akibatnya pula, beberapa kaca jendela pecah berserakan dan sejumlah sarana dan gedung bangunan sekolah rusak terkena batu lemparan.
"Tawuran ini merupakan lanjutan dari tawuran pada Senin 25 November 2019. Siswa SMA Negeri 4 Kota Bima diserang oleh sejumlah siswa lainnya," kata Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Dinas Pol PP Kota Bima Abdurrahman.
Saat tawuran terjadi, lanjutnya, seorang pelajar dari STM 45 sempat diamankan polisi. Pada Senin 25 November 2019, sebanyak 8 pelajar juga sempat diamankan polisi akibat terlibat tawuran. "Semua siswa pelajar yang terlibat tawuran tersebut, sudah diamankan ke Kantor Polisi untuk diperiksa serta diberikan pembinaan khusus," tutur Abdurahman
Akibat aksi tawuran selama dua hari terakhir ini, aktivitas belajar mengajar sangat terganggu. Sebab, sejumlah siswa di SMA Negeri 4 Kota Bima, mengalami trauma. Pemicu dari tawuran antar pelajar ini, diduga akibat saling ejek antara pelajar SMA Negeri 4 Kota Bima dan STM 45.
"Kejadian ini bermula saat siswa kami (SMA Negeri 4 Kota Bima) sedang bermain basket di lapangan sekolah. Sekelompok pelajar dari STM 45 turut menyaksikan permainan itu dari luar pagar sekolah. Siswa kami yang sedang bermain pun akhirnya diejek dari luar pagar," ungkap Guru dan Staf Kesiswaan, Abdullah, saat dikonfirmasi selasa siang tadi.
Tak terima disebut bodoh, siswa SMA Negeri 4 Kota Bima akhirnya tantang STM 45 untuk adu bermain basket. Di tengah permainan, terjadi keributan yang membuat aksi brutal dari siswa STM 45 melempar kaca bangunan sekolah, setelah sebelumnya sempat terjadi aksi saling kejar.
"Setelah dikejar keluar dari lingkungan sekolah, mereka (siswa STM 45) kembali datang membawa rekan siswa lainnya. Aksi tawuran pun bermula di situ hingga berlanjut pada Selasa pagi tadi," Pungkasnya.
Untuk mengantisipasi adanya tawuran lanjutan, sejumlah personel Polres Bima Kota dan Satpol PP disiagakan di sejumlah titik yang memungkinkan dua kelompok siswa kembali tawuran. Hingga siang ini, aparat masih terus berjaga guna memberi rasa aman bagi siswa dan guru yang sedang mengadakan proses kegiatan belajar mengajar.
Aksi tawuran dengan saling lempar menggunakan batu pun terjadi dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalan lintas Kota Bima-Sape. Akibatnya pula, beberapa kaca jendela pecah berserakan dan sejumlah sarana dan gedung bangunan sekolah rusak terkena batu lemparan.
"Tawuran ini merupakan lanjutan dari tawuran pada Senin 25 November 2019. Siswa SMA Negeri 4 Kota Bima diserang oleh sejumlah siswa lainnya," kata Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Dinas Pol PP Kota Bima Abdurrahman.
Saat tawuran terjadi, lanjutnya, seorang pelajar dari STM 45 sempat diamankan polisi. Pada Senin 25 November 2019, sebanyak 8 pelajar juga sempat diamankan polisi akibat terlibat tawuran. "Semua siswa pelajar yang terlibat tawuran tersebut, sudah diamankan ke Kantor Polisi untuk diperiksa serta diberikan pembinaan khusus," tutur Abdurahman
Akibat aksi tawuran selama dua hari terakhir ini, aktivitas belajar mengajar sangat terganggu. Sebab, sejumlah siswa di SMA Negeri 4 Kota Bima, mengalami trauma. Pemicu dari tawuran antar pelajar ini, diduga akibat saling ejek antara pelajar SMA Negeri 4 Kota Bima dan STM 45.
"Kejadian ini bermula saat siswa kami (SMA Negeri 4 Kota Bima) sedang bermain basket di lapangan sekolah. Sekelompok pelajar dari STM 45 turut menyaksikan permainan itu dari luar pagar sekolah. Siswa kami yang sedang bermain pun akhirnya diejek dari luar pagar," ungkap Guru dan Staf Kesiswaan, Abdullah, saat dikonfirmasi selasa siang tadi.
Tak terima disebut bodoh, siswa SMA Negeri 4 Kota Bima akhirnya tantang STM 45 untuk adu bermain basket. Di tengah permainan, terjadi keributan yang membuat aksi brutal dari siswa STM 45 melempar kaca bangunan sekolah, setelah sebelumnya sempat terjadi aksi saling kejar.
"Setelah dikejar keluar dari lingkungan sekolah, mereka (siswa STM 45) kembali datang membawa rekan siswa lainnya. Aksi tawuran pun bermula di situ hingga berlanjut pada Selasa pagi tadi," Pungkasnya.
Untuk mengantisipasi adanya tawuran lanjutan, sejumlah personel Polres Bima Kota dan Satpol PP disiagakan di sejumlah titik yang memungkinkan dua kelompok siswa kembali tawuran. Hingga siang ini, aparat masih terus berjaga guna memberi rasa aman bagi siswa dan guru yang sedang mengadakan proses kegiatan belajar mengajar.
(wib)