Pesona Tenun Dewata 2019, Klungkung Tampilkan Kain Rangrang
A
A
A
NUSA PENIDA - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta menghadiri acara Pesona Tenun Dewata 2019 bertempat di BNDCC Nusa Penida 1, Hall Nusa Dua 4, Minggu (17/11/2019) malam.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali Bunda Putri Koster dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini merupakan idenya, karena atas dasar kecintaannya terhadap produk kain tenun khas Bali. Putri Koster meyakini kain tenun dan songket jika terus diberikan sentuhan kreasi dan inovasi, maka dalam perannya sebagai barang dagangan akan mampu bersaing di pasar bebas.
“Saya sangat ingin para desainer kita yang ada di Bali bersama-sama menghilangkan kesan kuno terhadap kain tenun, terutama dari persepsi kaum milenial. Untuk itu, perlu adanya inovasi desain modern pada aplikasi kain tenun. Misalnya saja kain tenun dijadikan baju yang memiliki model modern hingga kemudian digemari anak muda,” terangnya.
Selain itu, keberadaan kain tenun sebagai salah satu unsur budaya warisan leluhur Bali secara turun-temurun keberlangsungannya butuh perlindungan agar tetap lestari di tengah-tengah masyarakat.
Di samping itu, menurut Ny. Putri Koster, agar kain tenun yang merupakan warisan luluhur ini tidak punah, apalagi kemudian diakui atau diklaim sebagai milik oleh negara lain. Maka diperlukan usaha bersama untuk menjaga dan melestarikannya.
“Leluhur kita telah menjadikan seni menenun sebagai media penyalur pengetahuan dan budaya lintas generasi. Benda peninggalan leluhur seperti ini membutuhkan pelindungan dari semua pihak agar keberadaan tetap lestari,” ujar istri Gubernur Wayan Koster yang dikenal sebagai seniman multitelenta ini.
Oleh karena itu melalui pagelaran fashion show yang juga dirangkaikan dengan pameran kain tenun ini, Putri Koster berharap mampu menginspirasi masyarakat luas bahwa di era modern saat ini. Karena kain tenun merupakan sesuatu yang menarik untuk digunakan sebagai pakaian sehari-hari serta acara resmi maupun untuk menghadiri kegiatan pesta.
“Untuk itu, saya harap para desainer yang kami ajak bekerja sama hari ini dapat ikut mendorong para desainer lainnya, pengusaha dan perajin agar lebih kreatif dan mandiri dalam mengembangkan usahanya. Sehingga usaha dalam menggairahkan tenun dari hulu ke hilir dapat terlaksana dengan baik,” harapnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyatakan bahwa acara seperti ini merupakan acara yang tepat untuk memperlihatkan produk-produk endek/tenun khas yang dimiliki oleh masing-masing Kabupaten/Kota. Karena apabila tidak ada acara seperti ini, maka produk endek/tenun yang dimiliki tidak akan bisa dipasarkan keluar daerah. Dengan diadakan acara seperti ini, dapat mengekspos produk endek/tenun ke mancanegara.
Bupati Suwirta mengharapkan dengan diadakannya acara seperti ini, para pengrajin dan UMKM endek/tenun bisa lebih berinovasi dalam memproduksi produk endek/tenun. Jika tidak berinovasi maka produk yang dihasilkan tidak akan maksimal.
“Mari lakukan inovasi terhadap Produk endek/tenun khas,” ajak Bupati Suwirta. Dalam upaya memasarkan produk perlu inovasi dan branding. Dan branding yang pas dan cocok adalah pada tempat atau acara seperti ini.
Dalam acara Pesona Tenun Dewata 2019 diisi oleh 9 desainer yang mewakili masing-masing Kabupaten/Kota di provinsi Bali. Setiap desainer ini mengeluarkan 10 busana dengan kain tenun khas dari masing-masing Kabupaten/kota.
Untuk Kabupaten Klungkung diwakilkan oleh Desainer Anantha Couture dengan kain tenun Khas Nusa Penida yakni kain Rangrang. Acara dimeriahkan dengan penampilan dari Wayang Blutuk Perform dan pembacaan puisi oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali Bunda Putri Koster.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati beserta istri dan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta beserta istri serta undangan terkait lainnya.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali Bunda Putri Koster dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini merupakan idenya, karena atas dasar kecintaannya terhadap produk kain tenun khas Bali. Putri Koster meyakini kain tenun dan songket jika terus diberikan sentuhan kreasi dan inovasi, maka dalam perannya sebagai barang dagangan akan mampu bersaing di pasar bebas.
“Saya sangat ingin para desainer kita yang ada di Bali bersama-sama menghilangkan kesan kuno terhadap kain tenun, terutama dari persepsi kaum milenial. Untuk itu, perlu adanya inovasi desain modern pada aplikasi kain tenun. Misalnya saja kain tenun dijadikan baju yang memiliki model modern hingga kemudian digemari anak muda,” terangnya.
Selain itu, keberadaan kain tenun sebagai salah satu unsur budaya warisan leluhur Bali secara turun-temurun keberlangsungannya butuh perlindungan agar tetap lestari di tengah-tengah masyarakat.
Di samping itu, menurut Ny. Putri Koster, agar kain tenun yang merupakan warisan luluhur ini tidak punah, apalagi kemudian diakui atau diklaim sebagai milik oleh negara lain. Maka diperlukan usaha bersama untuk menjaga dan melestarikannya.
“Leluhur kita telah menjadikan seni menenun sebagai media penyalur pengetahuan dan budaya lintas generasi. Benda peninggalan leluhur seperti ini membutuhkan pelindungan dari semua pihak agar keberadaan tetap lestari,” ujar istri Gubernur Wayan Koster yang dikenal sebagai seniman multitelenta ini.
Oleh karena itu melalui pagelaran fashion show yang juga dirangkaikan dengan pameran kain tenun ini, Putri Koster berharap mampu menginspirasi masyarakat luas bahwa di era modern saat ini. Karena kain tenun merupakan sesuatu yang menarik untuk digunakan sebagai pakaian sehari-hari serta acara resmi maupun untuk menghadiri kegiatan pesta.
“Untuk itu, saya harap para desainer yang kami ajak bekerja sama hari ini dapat ikut mendorong para desainer lainnya, pengusaha dan perajin agar lebih kreatif dan mandiri dalam mengembangkan usahanya. Sehingga usaha dalam menggairahkan tenun dari hulu ke hilir dapat terlaksana dengan baik,” harapnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyatakan bahwa acara seperti ini merupakan acara yang tepat untuk memperlihatkan produk-produk endek/tenun khas yang dimiliki oleh masing-masing Kabupaten/Kota. Karena apabila tidak ada acara seperti ini, maka produk endek/tenun yang dimiliki tidak akan bisa dipasarkan keluar daerah. Dengan diadakan acara seperti ini, dapat mengekspos produk endek/tenun ke mancanegara.
Bupati Suwirta mengharapkan dengan diadakannya acara seperti ini, para pengrajin dan UMKM endek/tenun bisa lebih berinovasi dalam memproduksi produk endek/tenun. Jika tidak berinovasi maka produk yang dihasilkan tidak akan maksimal.
“Mari lakukan inovasi terhadap Produk endek/tenun khas,” ajak Bupati Suwirta. Dalam upaya memasarkan produk perlu inovasi dan branding. Dan branding yang pas dan cocok adalah pada tempat atau acara seperti ini.
Dalam acara Pesona Tenun Dewata 2019 diisi oleh 9 desainer yang mewakili masing-masing Kabupaten/Kota di provinsi Bali. Setiap desainer ini mengeluarkan 10 busana dengan kain tenun khas dari masing-masing Kabupaten/kota.
Untuk Kabupaten Klungkung diwakilkan oleh Desainer Anantha Couture dengan kain tenun Khas Nusa Penida yakni kain Rangrang. Acara dimeriahkan dengan penampilan dari Wayang Blutuk Perform dan pembacaan puisi oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali Bunda Putri Koster.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati beserta istri dan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta beserta istri serta undangan terkait lainnya.
(alf)