Pemkab Klungkung Terus Optimalkan Pelayanan Air Minum di Kecamatan Nusa Penida
A
A
A
SEMARAPURA - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menghadiri rapat koordinasi dan kunjungan lapangan dari Bappenas terkait mata air SPAM di Nusa Penida. Turut hadir dalam rapat tersebut, Direktur Pengairan Irigasi Bappenas Abdul Malik bersama rombongan tim, serta undangan terkait lainnya yang bertempat di ruang rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung, Kamis (14/11/2019).
Di hadapan seluruh rombongan tim, Bupati Suwirta memaparkan bahwa Kecamatan Nusa Penida memiliki 8 status, dua status berasal dari peraturan pemerintah, 5 status berdasarkan keputusan menteri termasuk didalamnya KSPN, KKP dan satu status berasal dari Keputusan Presiden mengenai Pulau Terluar. Dan yang ditetapkan sebagai Pulau terluar hanya satu pulau di Kecamatan Nusa Penida, yakni Pulau Nusa Gede, sedangkan Nusa lembongan dan Ceningan tidak termasuk Pulau Terluar.
Terkait hal tersebut, Pemkab Klungkung akan mengusulkan ulang dari Pulau Terluar, agar Pulau Lembongan dan Ceningan masuk kedalam Areal Pulau Terluar. Hal ini untuk mencegah terjadinya disharmonisasi pada satu rumpun di Kecamatan Nusa Penida. "Kenapa selama ini lebih banyak berbicara mengenai Nusa Penida, karena titik ungkit peningkatan PAD Kabupaten Klungkung terletak di Kecamatan Nusa Penida," ujar Bupati Suwirta.
Lebih lanjut, Bupati Suwirta menambahkan untuk menuntaskan permasalahan pariwisata di Nusa Penida salah satunya adalah masalah air. Pihaknya sudah menugaskan Dinas PU agar secepatnya membuat perencanaan untuk menuju 100 persen pelayanan air minum baik itu di Klungkung Daratan maupun di Nusa Penida.
"Untuk menuju 100 persen mari kedepannya kita bersama-sama garap Nusa Penida yang dijuluki telur emasnya Bali ini dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan setelah kegiatan ini ada tindaklanjut yang pasti sehingga masalah air ini bisa cepat selesai," harap Suwirta.
Sementara itu, Direktur Pengairan Irigasi Bappenas Bapak Abdul Malik menyampaikan tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengunjungi kondisi air baku, air minum di Pulau Nusa Penida. Hal ini sudah menjadi preoritas baik untuk perkembangan pariwisata maupun pelayanan dasar kebutuhan masyarakat yang saat ini yang kami rasa masih kesulitan dibidang penyediaan air.
"Kami dari Bappenas mendorong agar pembiayaan ini berkelanjutan dan sebisa mungkin melakukan Velue Egineering dan bekerjasama dengan pihak investasi infrastruktur, langkah ini kami lakukan agar pelayanan masyarakat bisa lebih cepat, profesional dan terjangkau," ujar Abdul Malik.
Di hadapan seluruh rombongan tim, Bupati Suwirta memaparkan bahwa Kecamatan Nusa Penida memiliki 8 status, dua status berasal dari peraturan pemerintah, 5 status berdasarkan keputusan menteri termasuk didalamnya KSPN, KKP dan satu status berasal dari Keputusan Presiden mengenai Pulau Terluar. Dan yang ditetapkan sebagai Pulau terluar hanya satu pulau di Kecamatan Nusa Penida, yakni Pulau Nusa Gede, sedangkan Nusa lembongan dan Ceningan tidak termasuk Pulau Terluar.
Terkait hal tersebut, Pemkab Klungkung akan mengusulkan ulang dari Pulau Terluar, agar Pulau Lembongan dan Ceningan masuk kedalam Areal Pulau Terluar. Hal ini untuk mencegah terjadinya disharmonisasi pada satu rumpun di Kecamatan Nusa Penida. "Kenapa selama ini lebih banyak berbicara mengenai Nusa Penida, karena titik ungkit peningkatan PAD Kabupaten Klungkung terletak di Kecamatan Nusa Penida," ujar Bupati Suwirta.
Lebih lanjut, Bupati Suwirta menambahkan untuk menuntaskan permasalahan pariwisata di Nusa Penida salah satunya adalah masalah air. Pihaknya sudah menugaskan Dinas PU agar secepatnya membuat perencanaan untuk menuju 100 persen pelayanan air minum baik itu di Klungkung Daratan maupun di Nusa Penida.
"Untuk menuju 100 persen mari kedepannya kita bersama-sama garap Nusa Penida yang dijuluki telur emasnya Bali ini dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan setelah kegiatan ini ada tindaklanjut yang pasti sehingga masalah air ini bisa cepat selesai," harap Suwirta.
Sementara itu, Direktur Pengairan Irigasi Bappenas Bapak Abdul Malik menyampaikan tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengunjungi kondisi air baku, air minum di Pulau Nusa Penida. Hal ini sudah menjadi preoritas baik untuk perkembangan pariwisata maupun pelayanan dasar kebutuhan masyarakat yang saat ini yang kami rasa masih kesulitan dibidang penyediaan air.
"Kami dari Bappenas mendorong agar pembiayaan ini berkelanjutan dan sebisa mungkin melakukan Velue Egineering dan bekerjasama dengan pihak investasi infrastruktur, langkah ini kami lakukan agar pelayanan masyarakat bisa lebih cepat, profesional dan terjangkau," ujar Abdul Malik.
(atk)