Pulang Kampung, Jazilul Fawaid Disambut Pendekar Silat Bawean
A
A
A
GRESIK - Jazilul Fawaid untuk pertama kalinya pulang ke tanah kelahirannya di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sejak ditetapkan sebagai wakil ketua MPR pada Kamis (3/10/2019) lalu.
Begitu tiba di kampung halamannya, politikus PKB ini disambut atraksi para pendekar pencak silat Bawean di Pendopo The Mombhul Beach, Rabu (30/10/2019). "Ini tempat kelahiran saya. Sebagai Wakil Ketua MPR, mudah-mudahan saya bisa memberi manfaat bagi Bawean," tutur Jazil di hadapan para pendekar silat Bawean. (Baca juga: Mengenal Pulau Bawean di Kabupaten Gresik dan Julukannya)
Dikatakan Jazil, warga Bawean yang dikenal sebagai perantau harus memiliki dua keahlian yakni keahlian pencak silat dan membaca Alquran. "Saya berharap para pendekar Bawean ini bisa menjadi pengawal Pancasila dan Islam. Sebab kalau Pancasila dicabut, Indonesia akan runtuh. Saya yakin para tokoh ini selain cinta kepada agama, juga pada Pancasila," tuturnya.
Menurutnya, untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam pencak silat, selain menjaga kesehatan rohani dan jasmani, pencak silat juga merupakan lambang kejantananan, sportivitas dan keberanian. "Sekarang ini anak-anak muda banyak yang penakut, tidak jujur dan tidak berani. Karena itu mereka perlu kita didik memiliki tanggungjawab dan keberanian," paparnya.
Jazil juga menyarankan agar para tokoh pencak silat di Bawean menggelar event tahunan. Selain untuk melestarikan budaya, juga untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bawean.
"Saya telah menggagas Hari Besar Bawean. Ini harus ada Hari Pencak Silat di Bawean supaya meningkatkan pariwisata. Saya akan support supaya nilai-nilai budaya ini terjaga. Sekarang ini anak-anak tidak suka pencak silat, tapi lebih suka taekwondo dan sebagainya. Bawean ini potensinya tidak kalah kalau dikembangkan. Jadi harus ada event khusus pencak silat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Jazil juga menyerahkan bantuan uang pembinaan pencak silat Bawean sebilai Rp15 juta. (Baca juga: Sensasi Rujak Bawean yang Selalu Membawa Ingatan Kampung Halaman)
Sementara itu, salah satu tokoh pencak silat Bawean, Abdul Halik menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan pembinaan pencak sikat. Menurutnya, pencak silat telah menjadi tradisi turun menurun dari nenek moyang sejak bertahun-tahun silam sehingga perlu untuk dilestarikan.
Begitu tiba di kampung halamannya, politikus PKB ini disambut atraksi para pendekar pencak silat Bawean di Pendopo The Mombhul Beach, Rabu (30/10/2019). "Ini tempat kelahiran saya. Sebagai Wakil Ketua MPR, mudah-mudahan saya bisa memberi manfaat bagi Bawean," tutur Jazil di hadapan para pendekar silat Bawean. (Baca juga: Mengenal Pulau Bawean di Kabupaten Gresik dan Julukannya)
Dikatakan Jazil, warga Bawean yang dikenal sebagai perantau harus memiliki dua keahlian yakni keahlian pencak silat dan membaca Alquran. "Saya berharap para pendekar Bawean ini bisa menjadi pengawal Pancasila dan Islam. Sebab kalau Pancasila dicabut, Indonesia akan runtuh. Saya yakin para tokoh ini selain cinta kepada agama, juga pada Pancasila," tuturnya.
Menurutnya, untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam pencak silat, selain menjaga kesehatan rohani dan jasmani, pencak silat juga merupakan lambang kejantananan, sportivitas dan keberanian. "Sekarang ini anak-anak muda banyak yang penakut, tidak jujur dan tidak berani. Karena itu mereka perlu kita didik memiliki tanggungjawab dan keberanian," paparnya.
Jazil juga menyarankan agar para tokoh pencak silat di Bawean menggelar event tahunan. Selain untuk melestarikan budaya, juga untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bawean.
"Saya telah menggagas Hari Besar Bawean. Ini harus ada Hari Pencak Silat di Bawean supaya meningkatkan pariwisata. Saya akan support supaya nilai-nilai budaya ini terjaga. Sekarang ini anak-anak tidak suka pencak silat, tapi lebih suka taekwondo dan sebagainya. Bawean ini potensinya tidak kalah kalau dikembangkan. Jadi harus ada event khusus pencak silat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Jazil juga menyerahkan bantuan uang pembinaan pencak silat Bawean sebilai Rp15 juta. (Baca juga: Sensasi Rujak Bawean yang Selalu Membawa Ingatan Kampung Halaman)
Sementara itu, salah satu tokoh pencak silat Bawean, Abdul Halik menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan pembinaan pencak sikat. Menurutnya, pencak silat telah menjadi tradisi turun menurun dari nenek moyang sejak bertahun-tahun silam sehingga perlu untuk dilestarikan.
(shf)