Kebakaran di TPA Putri Cempo Solo Sulit Dipadamkan

Kamis, 10 Oktober 2019 - 11:26 WIB
Kebakaran di TPA Putri...
Kebakaran di TPA Putri Cempo Solo Sulit Dipadamkan
A A A
SOLO - Kebakaran di area tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, sulit dipadamkan. Api sulit dijinakkan karena faktor musim kemarau yang panas, sampah non organik, dan gas metan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo Gatot Sutanto mengatakan, karakteristik kebakaran di TPA Putri Cempo mirip kebakaran di lahan gambut. Pihaknya sejauh ini hanya bisa mengurangi asap yang muncul.

“Apalagi tumpukan sampah bukan bahan organik alami saja. Ada bahan sintetis seperti plastik hingga karet ban, dan kain,” kata Gatot Sutanto, Kamis (10/10/2019).

Jika sudah terbakar, diakui pemadamannya sangat susah. Jika disemprot air saja, api tidak segera padam. Bahan-bahan sitetis, jika digelontor air hanya mengambang saja.

Sehingga asap masih muncul yang akhirnya mengganggu pemukiman warga. “Kalau di atas (sampah) apinya sudah tidak ada, tapi di bawah masih membara,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Sri Wardhani Poerbowidjojo mengatakan, keberadaan gas metan dari sampah organik diakui menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan sulitnya pemadaman. Gas metan terkungkung di bawah tumpukan sampah yang sudah overload.

“Kalau dulu ada jaringan pipa untuk membuang gas metan seperti septic tank itu. Tapi karena tumpukan sampah tinggi, jaringan pipa sudah tertutup,” ungkap Sri Wardhani.

Menyusul adanya kebakaran di TPA Putri Cempo, pembuangan sampah ada yang dialihkan ke tempat pembuangan di Randusari, kawasan Ringroad meski di lokasi itu juga telah overload. Jumlah sampah yang dihasilkan di Kota mencapai hampir 400 ton/hari. Sampah berasal dari sektor usaha, pasar, rumah tangga.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0816 seconds (0.1#10.140)