Gubernur Banten Bentuk Tim Pulangkan 17 Warganya yang Ada di Papua
A
A
A
BANTEN - Gubernur Banten Wahidin Halim membentuk tim gabungan untuk memulangkan warga Banten yang tertahan di wilayah konflik di Wamena, Papua.
Tim gabungan dipimpin oleh Kepala BPBD Banten, melibatkan sejumlah unsur lainnya, seperti Kesbangpol, Dinsos, Kominfo, dan Tagana. Nantinya, tim ini akan mencari warga Banten yang tinggal di Wamena, untuk dievakuasi ke tempat aman.
Wahidin sendiri mengaku sudah mendapat kabar, bahwa ada warganya yang tinggal di Wamena dan terjebak di wilayah konflik. Namun, Wahidin mengatakan ada 17 orang.
"Ya, saya sudah dapat informasi jika ada warga Banten yang berada di Papua saat ini, jadi saya langsung membentuk tim supaya bisa membawa pulang warga Banten tersebut," kata Wahidin Halim, Rabu siang (2/10/2019).
Dilanjutkan Wahidin, belasan warga Banten itu saat ini dalam keadaan selamat dan terjebak. Mereka tidak bisa kembali pulang, karena tidak punya ongkos membeli tiket pesawat. Dirinya pun mengaku memiliki kewajiban membantu warganya tersebut.
"Berdasarkan laporan ada 17 orang warga asal Banten yang sekarang masih berada di Papua. Dan saat ini mereka butuh segera dievakuasi dari wilayah itu, dan minta dipulangkan ke tempat asalnya," paparnya.
Lebih jauh, Wahidin mengaku dirinya sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Wamena. Menurutnya, apa yang saat ini sedang terjadi di Wamena, telah tercatat di dalam catatan kelam sejarah Indonesia. Pihaknya pun, warga Banten tetap tenang.
"Kita rakyat Banten tidak menanggapinya secara emosional. Yang penting untuk saat ini adalah, segera membawa mereka pulang, dan berharap kondisi di Wamena segera normal kembali," sambung Wahidin.
Hal senada diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Dirinya mengaku resah dengan keberadaan warga Tangsel yang berada di tengah konflik Wamena.
"Ya, sampai saat ini saya belum dapat memastikan apakah ada warga Tangsel yang bekerja di Jayapura atau tidak. Pemkot Tangsel sendiri masih mencari tahu perkembangan di sana," kata Benyamin.
Dirinya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pihak camat dan lurah di wilayah masing-masing untuk melakukan pendataan terhadap warganya, apakah ada yang tinggal dan bekerja di Wamena atau tidak.
Benyamin pun berharap, warga Tangsel dan Banten yang tinggal dan bekerja di daerah konflik Papua dapat selamat dan mencari tempat perlindungan penduduk asli Papua, serta tidak terpancing kerusuhan yang ada.
"Para camat dan lurah sudah ditugaskan oleh Ibu Walikota untuk memantau hal tersebut di masing-masing wilayahnya. Tapi masih belum ada laporan," pungkasnya.
Tim gabungan dipimpin oleh Kepala BPBD Banten, melibatkan sejumlah unsur lainnya, seperti Kesbangpol, Dinsos, Kominfo, dan Tagana. Nantinya, tim ini akan mencari warga Banten yang tinggal di Wamena, untuk dievakuasi ke tempat aman.
Wahidin sendiri mengaku sudah mendapat kabar, bahwa ada warganya yang tinggal di Wamena dan terjebak di wilayah konflik. Namun, Wahidin mengatakan ada 17 orang.
"Ya, saya sudah dapat informasi jika ada warga Banten yang berada di Papua saat ini, jadi saya langsung membentuk tim supaya bisa membawa pulang warga Banten tersebut," kata Wahidin Halim, Rabu siang (2/10/2019).
Dilanjutkan Wahidin, belasan warga Banten itu saat ini dalam keadaan selamat dan terjebak. Mereka tidak bisa kembali pulang, karena tidak punya ongkos membeli tiket pesawat. Dirinya pun mengaku memiliki kewajiban membantu warganya tersebut.
"Berdasarkan laporan ada 17 orang warga asal Banten yang sekarang masih berada di Papua. Dan saat ini mereka butuh segera dievakuasi dari wilayah itu, dan minta dipulangkan ke tempat asalnya," paparnya.
Lebih jauh, Wahidin mengaku dirinya sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Wamena. Menurutnya, apa yang saat ini sedang terjadi di Wamena, telah tercatat di dalam catatan kelam sejarah Indonesia. Pihaknya pun, warga Banten tetap tenang.
"Kita rakyat Banten tidak menanggapinya secara emosional. Yang penting untuk saat ini adalah, segera membawa mereka pulang, dan berharap kondisi di Wamena segera normal kembali," sambung Wahidin.
Hal senada diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Dirinya mengaku resah dengan keberadaan warga Tangsel yang berada di tengah konflik Wamena.
"Ya, sampai saat ini saya belum dapat memastikan apakah ada warga Tangsel yang bekerja di Jayapura atau tidak. Pemkot Tangsel sendiri masih mencari tahu perkembangan di sana," kata Benyamin.
Dirinya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pihak camat dan lurah di wilayah masing-masing untuk melakukan pendataan terhadap warganya, apakah ada yang tinggal dan bekerja di Wamena atau tidak.
Benyamin pun berharap, warga Tangsel dan Banten yang tinggal dan bekerja di daerah konflik Papua dapat selamat dan mencari tempat perlindungan penduduk asli Papua, serta tidak terpancing kerusuhan yang ada.
"Para camat dan lurah sudah ditugaskan oleh Ibu Walikota untuk memantau hal tersebut di masing-masing wilayahnya. Tapi masih belum ada laporan," pungkasnya.
(rhs)