ACT Buka Krisis Center Tragedi Kemanusiaan Wamena di Makassar

Senin, 30 September 2019 - 19:27 WIB
ACT Buka Krisis Center...
ACT Buka Krisis Center Tragedi Kemanusiaan Wamena di Makassar
A A A
MAKASSAR - Aksi Cepat Tanggap membuka krisis center di kantor ACT Sulawesi Selatan bagi warga terdampak tragedi kemanusiaan di Wamena, Papua, Senin (30/9/2019). Krisis center yang berada di Alauddin Plaza Ruko SSH, Jalan Sultan Alauddin, Gunung Sari, Rappocini, Kota Makassar ini dilakukan untuk memberikan informasi akurat kepada publik sekaligus menjadi tempat pengaduan orang hilang serta penerimaan donasi.

Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan mengatakan, krisis center yang dibuka di Kantor ACT Sulsel akan memberikan informasi kepada publik tentang data dan situasi terkini dari Papua secara akurat. Seluruh lapisan masyarakat dapat mengunjungi dan mendapatkan informasi terkini tentang Wamena. Data-data yang krisis center ACT terima berasal dari tim yang berada di Papua saat ini.

“Krisis center ini digawangi oleh tim Masyarakat Relawan Indonesia dengan penguasaan bidang tertentu,” jelasnya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (30/9/2019).

Saat ini, tim ACT juga sudah berada di Sentani dan sebagian lagi akan menuju Wamena. Tim tanggap darurat tersebut akan mengirimkan informasi terkini ke krisis center di Makassar. Tiap pagi dan sore akan ada pembaruan informasi.

Krisis center ACT di Makassar juga menjadi pusat pengaduan orang hilang atau yang menjadi korban krisis kemanusiaan di Wamena. Pihak-pihak yang nantinya merasa kehilangan keluarga di Wamena dapat menghubungi krisis center ACT. Tak hanya itu, data dari krisis center juga dapat menjadi rujukan berbagai pihak. Tiap harinya akan ada pembaruan informasi tentang pengungsi, korban, hingga eksodus yang terjadi di Papua.

Selain itu, krisis center juga menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin berdonasi bagi warga terdampak konflik sosial. Nantinya ACT akan menyalurkan bantuan itu.

“ACT juga akan memberikan santunan bagi korban konflik yang meninggal dunia. Di Makassar, kami juga telah menyiapkan pembukaan dapur umum di titik-titik kedatangan pengungsi dari Papua,” tambah Azis.

Santunan untuk korban jiwa
Pada Minggu 29 September 2019 lalu, ACT menyerahkan santunan kepada korban meninggal dunia akibat konflik sosial di Wamena. Keluarga Muhammad Iswan dan keluarga Linda yang tinggal di Pesisir Selatan, Sumatra Barat mendapatkan santunan. Santunan ini diserahterimakan oleh ACT Sumbar.

Aan Saputra dari tim Program ACT Sumbar mengatakan, ada sembilan korban meninggal dunia akibat konflik sosial di Wamena yang berasal dari Pesisir Selatan. Mereka merantau ke Papua untuk bekerja. “Duka yang sangat mendalam bagi keluarga ketika mendapatkan kabar keluarganya menjadi salah satu korban konflik sosial,” ungkap Aan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)