Pemkot Surabaya Terjunkan Tim ke Lokasi Semburan Lumpur Bercampur Minyak
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerjunkan tim di lokasi semburan lumpur bercampur minyak Jalan Kutisari Indah Utara III. Pagi ini, Selasa (24/9/2019), Tim Badan Lingkungan Hidup bersama Tim Departemen Geologi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITS akan kembali mengecek ke lokasi.
"Semalam informasi dari lapangan sudah dilakukan pengecekan. Pagi ini tim rencananya kembali mengecek ke lapangan," kata Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana ketika dikonfirmasi.
Pengecekan tersebut untuk guna mengetahui suhu udara di lokasi semburan. Selain itu Whisnu menyatakan koordinasi dengan ITS guna mengambil sampling dari semburan lumpur.
"Apakah memang terdapat kandungan minyak. Seberapa besar kandungannya ketika bercampur lumpur," ujar pejabat yang juga alumnus ITS ini.
Diketahui, semburan lumpur di halaman rumah warga Jalan Kutisari Indah Utara III No.19 Surabaya terjadi semalam.
Tim dari Dinas Lingkungan Hidup terus melalukan pemantauan suhu udara di lokasi semburan hingga area 200 meter dari titik semburan.
Semburan lumpur berbau minyak terus keluar di dari dalam tanah. Setidaknya, sudah 12 karung material yang disisihkan dari lokasi semburan.
Menurut Waskito penghuni rumah mengatakan, meski diduga mengandung gas metana dan minyak, material lumpur terasa tidak panas saat disentuh.
"Semalam informasi dari lapangan sudah dilakukan pengecekan. Pagi ini tim rencananya kembali mengecek ke lapangan," kata Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana ketika dikonfirmasi.
Pengecekan tersebut untuk guna mengetahui suhu udara di lokasi semburan. Selain itu Whisnu menyatakan koordinasi dengan ITS guna mengambil sampling dari semburan lumpur.
"Apakah memang terdapat kandungan minyak. Seberapa besar kandungannya ketika bercampur lumpur," ujar pejabat yang juga alumnus ITS ini.
Diketahui, semburan lumpur di halaman rumah warga Jalan Kutisari Indah Utara III No.19 Surabaya terjadi semalam.
Tim dari Dinas Lingkungan Hidup terus melalukan pemantauan suhu udara di lokasi semburan hingga area 200 meter dari titik semburan.
Semburan lumpur berbau minyak terus keluar di dari dalam tanah. Setidaknya, sudah 12 karung material yang disisihkan dari lokasi semburan.
Menurut Waskito penghuni rumah mengatakan, meski diduga mengandung gas metana dan minyak, material lumpur terasa tidak panas saat disentuh.
(mhd)