2 Warga Tewas Rusuh di Wamena karena Dibacok dan Terjebak Kebakaran
A
A
A
WAMENA - Sebanyak tiga orang dari 17 warga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua yang dilaporkan tewas dalam aksi unjuk rasa yang berujung anarkistis, teridentifikasi, Senin malam (23/9/2019). Para korban merupakan warga sipil di daerah setempat yang meninggal dunia terjebak dalam kobaran api saat aksi pembakaran di Kota Wamena dan tewas akibat penyerangan yang dilakukan oleh para pendemo mengunakan parang, tombak dan panah.
Ketiga warga tersebut adalah M Subhan warga Suku Makassar, Yohanis Karangan warga suku Toraja dan Ketron Kogoya warga Suku Wamena.
M Subhan tewas karena dibacok oleh para pendemo sementara Yohanis Karangan meninggal karena terjebak dalam kebakaran dalam aksi anarkistis tersebut. Sedangkan untuk Ketron Kogoya belum dapat dipastikan penyebab kematiannya.
Berdasarkan pengamatan MNC Media, Muspida Kabupaten Jayawijaya telah hadir melihat ke 17 jenazah warga yang tewas di RSUD Wamena. Mereka adalah Bupati John Richard Banua, Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda, Dandim Jayawijaya Letkol Inf Candra Diyanto dan Danyon 756 Letkol Inf Marolop Hutapea. Namun mereka menolak memberikan keterangan kepada awak media. "Besok saja ya konfirmasinya," kata Bupati John Richard Banua.
Sebelumnya Kapendam Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, membenarkan adanya korban tewas dari kalangan masyarakat. Informasi ini, diperoleh dari Dandim Wamena, Letkol Inf Candra Diyanto. Namun Kapendam hanya menyebut 16 warga sipil yang tewas."Betul ada laporan dari warga 16 orang meninggal dunia di Wamena," kata Eko saat dikonfirmasi.
Ketiga warga tersebut adalah M Subhan warga Suku Makassar, Yohanis Karangan warga suku Toraja dan Ketron Kogoya warga Suku Wamena.
M Subhan tewas karena dibacok oleh para pendemo sementara Yohanis Karangan meninggal karena terjebak dalam kebakaran dalam aksi anarkistis tersebut. Sedangkan untuk Ketron Kogoya belum dapat dipastikan penyebab kematiannya.
Berdasarkan pengamatan MNC Media, Muspida Kabupaten Jayawijaya telah hadir melihat ke 17 jenazah warga yang tewas di RSUD Wamena. Mereka adalah Bupati John Richard Banua, Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda, Dandim Jayawijaya Letkol Inf Candra Diyanto dan Danyon 756 Letkol Inf Marolop Hutapea. Namun mereka menolak memberikan keterangan kepada awak media. "Besok saja ya konfirmasinya," kata Bupati John Richard Banua.
Sebelumnya Kapendam Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, membenarkan adanya korban tewas dari kalangan masyarakat. Informasi ini, diperoleh dari Dandim Wamena, Letkol Inf Candra Diyanto. Namun Kapendam hanya menyebut 16 warga sipil yang tewas."Betul ada laporan dari warga 16 orang meninggal dunia di Wamena," kata Eko saat dikonfirmasi.
(sms)