PLTA Batangtoru Sumut Jadi Solusi Lindungi Lapisan Ozon
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan , Sumatera Utara menjadi salah satu solusi untuk melindungi lapisan ozon dari sisi energi. Upaya Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan harus didukung karena akan melindungi kelestarian bumi.
Firman Taufick, Communications and External Relations Director PT NSHE, mengatakan, emisi karbon dapat memerangkap panas sinar matahari yang masuk ke bumi sehingga menyebabkan kenaikan suhu bumi yang akhirnya mengubah iklim. Seperti berubahnya pola cuaca yang dapat menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, makin ganasnya angin dan badai.
"PLTA Batangtoru juga satu dari upaya untuk mitigasi perubahan iklim," ujar Firman kepada SINDOnews.
Dijelaskannya, PLTA Batangtoru berperan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia rendah emisi karena pemakaian energi air, bukan fosil. Selain itu, PLTA Batangtoru dapat mengurangi emisi karbon dioksida minimal 1,6 juta ton per tahun.
"Jumlah inisetara dengan kurang lebih kontribusi penyerapan karbon oleh 120.000 Ha wilayah hutan," tuturnya.
PLTA Batangtoru yang berlokasi di aliran Sungai Batangtoru di Kecamatan Sipirok dan Marancar, Tapsel memanfaatkan sumber daya air berkonsep run of river hydropower. Tipe run of hydro system tidak membendung air seperti halnya tipe PLTA reservoir, tetapi memanfaatkan air yang mengalir secara alami.
"Perusahaan ini juga akan berkontribusi terhadap penghematan devisa sebesar USD 400 juta per tahun karena tidak perlu lagi mengimpor bahan bakar diesel (fuel cost avoidance)," tandasnya.
Firman Taufick, Communications and External Relations Director PT NSHE, mengatakan, emisi karbon dapat memerangkap panas sinar matahari yang masuk ke bumi sehingga menyebabkan kenaikan suhu bumi yang akhirnya mengubah iklim. Seperti berubahnya pola cuaca yang dapat menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, makin ganasnya angin dan badai.
"PLTA Batangtoru juga satu dari upaya untuk mitigasi perubahan iklim," ujar Firman kepada SINDOnews.
Dijelaskannya, PLTA Batangtoru berperan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia rendah emisi karena pemakaian energi air, bukan fosil. Selain itu, PLTA Batangtoru dapat mengurangi emisi karbon dioksida minimal 1,6 juta ton per tahun.
"Jumlah inisetara dengan kurang lebih kontribusi penyerapan karbon oleh 120.000 Ha wilayah hutan," tuturnya.
PLTA Batangtoru yang berlokasi di aliran Sungai Batangtoru di Kecamatan Sipirok dan Marancar, Tapsel memanfaatkan sumber daya air berkonsep run of river hydropower. Tipe run of hydro system tidak membendung air seperti halnya tipe PLTA reservoir, tetapi memanfaatkan air yang mengalir secara alami.
"Perusahaan ini juga akan berkontribusi terhadap penghematan devisa sebesar USD 400 juta per tahun karena tidak perlu lagi mengimpor bahan bakar diesel (fuel cost avoidance)," tandasnya.
(rhs)