Dihadang Kabut Asap Pekat, Jarak Tempuh Tour de Siak Dipangkas
A
A
A
SIAK - Kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Siak (TdS) 2019 dihadang kabut asap pekat. Akibatnya jarak tempuh terpaksa harus dipangkas.
Para pembalap harus berpacu di tengah asap untuk bisa berada di podium. Sebagian rider terpaksa harus memakai masker Perhelatan balap sepeda TdS ini yang diikuti delapan negara dari 11 tim.
Pada etape I, garis start di depan Istana Siak. Rutenya dari Siak-Mempura-Dayun-Rja Kecik. Karena pekatnya kabut asap panitia terpaksa mengurangi jarak tempuh balapan yang normalnya 114 kilometer menjadi hanya 60 kilometer. Caranya adalah yang biasanya dua putaran terpaksa satu putaran.
"Mereka tetap semangat walau ada asap. Ada sebagian memakai masker, iya itu memang dibolehkan," kata Bupati Siak Alfredriusai melepas para pembalap Kamis (19/9/2019).
Setelah dilepas, pembalap langsung bersaing untuk beradu menjadi yang tercepat. Dari dalam negeri ada empat tim. Sedangkan tim dari luar negeri ada delapan tim, yakni dari Malaysia, Belanda, Australia, Iran, Singapura, Jepang dan Filipina.
Dengan adanya bencana kabut asap ini, panitia akan merubah jadwal penyelenggaraan yang biasanya September, nantinya akan dimundurkan menjadi Oktober.
Bupati Siak menjelaskan, selama tiga tahun belakangan, TdS tanpa asap. Hanya di 2015 ada bencana asap.
"Musim kemarau saat ini melebihi waktu. Jadi ada baiknya iven internasional ini digelar pada Oktober," imbuhnya.
TdS akan dilangsungkan sebanyak 4 etape. TdS 2019 merupakan yang ke 7 kalinya. Sejak tahun 2018, even Tour de Siak sudah poin alias sudah masuk dalam kelender United Cycling International (UCI).
Para pembalap harus berpacu di tengah asap untuk bisa berada di podium. Sebagian rider terpaksa harus memakai masker Perhelatan balap sepeda TdS ini yang diikuti delapan negara dari 11 tim.
Pada etape I, garis start di depan Istana Siak. Rutenya dari Siak-Mempura-Dayun-Rja Kecik. Karena pekatnya kabut asap panitia terpaksa mengurangi jarak tempuh balapan yang normalnya 114 kilometer menjadi hanya 60 kilometer. Caranya adalah yang biasanya dua putaran terpaksa satu putaran.
"Mereka tetap semangat walau ada asap. Ada sebagian memakai masker, iya itu memang dibolehkan," kata Bupati Siak Alfredriusai melepas para pembalap Kamis (19/9/2019).
Setelah dilepas, pembalap langsung bersaing untuk beradu menjadi yang tercepat. Dari dalam negeri ada empat tim. Sedangkan tim dari luar negeri ada delapan tim, yakni dari Malaysia, Belanda, Australia, Iran, Singapura, Jepang dan Filipina.
Dengan adanya bencana kabut asap ini, panitia akan merubah jadwal penyelenggaraan yang biasanya September, nantinya akan dimundurkan menjadi Oktober.
Bupati Siak menjelaskan, selama tiga tahun belakangan, TdS tanpa asap. Hanya di 2015 ada bencana asap.
"Musim kemarau saat ini melebihi waktu. Jadi ada baiknya iven internasional ini digelar pada Oktober," imbuhnya.
TdS akan dilangsungkan sebanyak 4 etape. TdS 2019 merupakan yang ke 7 kalinya. Sejak tahun 2018, even Tour de Siak sudah poin alias sudah masuk dalam kelender United Cycling International (UCI).
(shf)