Kebakaran Ludeskan Rumah di Kawasan Padat Penduduk di Kota Mojokerto
Kebakaran Ludeskan Rumah di Kawasan Padat Penduduk di Kota Mojokerto
A
A
A
MOJOKERTO - Kebakaran meludeskan rumah milik Nuris, (54), di kawasan padat penduduk di Lingkungan Cakarayam, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto ludes terbakar, Rabu (18/9/2019). Informasi yang dihimpun di lokasi, kebakaran itu terjadi sekira pukul 12.00 WIB.
Saat itu, rumah Nuris dalam kondisi sepi. Hanya ada Jaenah, (70), orang tua pemilik rumah. Sementara, Nuris tengah bekerja di Pasar Kliwon, Kota Mojokerto.
"Waktu itu saya tiduran di teras depan sambil memegang tasbih. Kemudian ada suara ledakan. Saya kira ban sepeda yang meletus," tutur Jaenah menceritakan awal mula terjadinya kebakaran.
Belum sempat mengecek ke dalam rumah, Jaenah dikagetkan dengan teriakan tetangganya. Dia menyebut bahwa bagian belakang rumah Jaenah dilalap api. Sontak, Jaenah pun langsung berteriak meminta tolong.
"Saya mau masuk sudah tidak bisa, soalnya asapnya sudah sangat banyak dan apinya sudah membesar. Sama tetangga saya langsung diminta untuk menjauh," imbuhnya.
Teriakan Jaenah dan tetangganya spontan mengundang perhatian warga lain. Mengetahui adanya rumah yang terbakar, warga langsung berupaya memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya.
Bahkan kebakaran itu sempat membuat panik. Lantaran berada di kawasan pemukiman padat penduduk. Besarnya kobaran api, membuat warga kesulitan untuk melakukan pemadaman. Ditambah lagi, angin bertiup cukup kencang.
Dengan cepat, api langsung merembet ke seluruh bangunan dan menghanguskan isi rumah berukuran 5 X 14 meter persegi itu. Selang 30 menit kemudian, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) yang menerima laporan, tiba di lokasi. Sedikitnya 4 mobil PMK didatangkan untuk menjinakan amukan si jago merah. Api baru bisa dipadamkan sekira 1 jam kemudian.
"Barang-barang berharga seperti sertifikat rumah, ijazah SMP, SMA anak saya terbakar semua. Belum tahu berapa jumlah kerugian, tapi sepertinya semuanya hangus," tandas Nuris pemilik rumah.
Saat itu, rumah Nuris dalam kondisi sepi. Hanya ada Jaenah, (70), orang tua pemilik rumah. Sementara, Nuris tengah bekerja di Pasar Kliwon, Kota Mojokerto.
"Waktu itu saya tiduran di teras depan sambil memegang tasbih. Kemudian ada suara ledakan. Saya kira ban sepeda yang meletus," tutur Jaenah menceritakan awal mula terjadinya kebakaran.
Belum sempat mengecek ke dalam rumah, Jaenah dikagetkan dengan teriakan tetangganya. Dia menyebut bahwa bagian belakang rumah Jaenah dilalap api. Sontak, Jaenah pun langsung berteriak meminta tolong.
"Saya mau masuk sudah tidak bisa, soalnya asapnya sudah sangat banyak dan apinya sudah membesar. Sama tetangga saya langsung diminta untuk menjauh," imbuhnya.
Teriakan Jaenah dan tetangganya spontan mengundang perhatian warga lain. Mengetahui adanya rumah yang terbakar, warga langsung berupaya memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya.
Bahkan kebakaran itu sempat membuat panik. Lantaran berada di kawasan pemukiman padat penduduk. Besarnya kobaran api, membuat warga kesulitan untuk melakukan pemadaman. Ditambah lagi, angin bertiup cukup kencang.
Dengan cepat, api langsung merembet ke seluruh bangunan dan menghanguskan isi rumah berukuran 5 X 14 meter persegi itu. Selang 30 menit kemudian, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) yang menerima laporan, tiba di lokasi. Sedikitnya 4 mobil PMK didatangkan untuk menjinakan amukan si jago merah. Api baru bisa dipadamkan sekira 1 jam kemudian.
"Barang-barang berharga seperti sertifikat rumah, ijazah SMP, SMA anak saya terbakar semua. Belum tahu berapa jumlah kerugian, tapi sepertinya semuanya hangus," tandas Nuris pemilik rumah.
(wib)
Explore More