Kesurupan Massal Terjadi Selama 3 Hari di Baubau
A
A
A
BAUBAU - Kesurupan massal terjadi dalam tiga hari terakhir di SMK Negeri 2 Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Para siswa tiba-tiba tumbang dan berteriak histeris saat jam pelajaran sekolah berlangsung.
Kesurupan massal terjadi sejak Sabtu pagi, 31 Agustus 2019 yang terus berlangsung hingga Selasa pagi (3/9/2019).
Kesurupan ini terjadi saat jam pertama pelajaran sekolah atau seusai apel pagi. Ketika jam pelajaran berlangsung siswa yang terkena kesurupan tiba-tiba tumbang dan berteriak-teriak histeris.
Sontak jam pelajaran pun terganggu. Para siswa yang kesurupan langsung digendong dan dibawa ke aula sekolah. Mereka kemudian diobati oleh orang pintar. Kesurupan massal siswa SMK Negeri 2 Baubau ini sempat direkam dalam video amatir.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Baubau, Safini menjelaskan bahwa saat peristiwa kesurupan pertama pada Sabtu pagi, 31 Agustus 2019 hanya empat siswa yang mengalami kesurupan. Selanjutnya pada Senin pagi, 2 September 2019 pascaupacara lima siswa mengalami hal yang sama .
“Kami sudah mencoba memindahkan ruangan kelas agar perisiwa kesurupan tidak terulang,” katanya. Namun ternyata Selasa pagi (3/9/2019) terjadi lagi kesurupan yang menimpa enam orang siswa.
Safini mengaku kewalahan menangani siswa yang kesurupan. “Biasanya setelah siswa di obati oleh orang pintar langsung di pulangkan ke rumah masing-masing,” katanya.
Kesurupan massal terjadi sejak Sabtu pagi, 31 Agustus 2019 yang terus berlangsung hingga Selasa pagi (3/9/2019).
Kesurupan ini terjadi saat jam pertama pelajaran sekolah atau seusai apel pagi. Ketika jam pelajaran berlangsung siswa yang terkena kesurupan tiba-tiba tumbang dan berteriak-teriak histeris.
Sontak jam pelajaran pun terganggu. Para siswa yang kesurupan langsung digendong dan dibawa ke aula sekolah. Mereka kemudian diobati oleh orang pintar. Kesurupan massal siswa SMK Negeri 2 Baubau ini sempat direkam dalam video amatir.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Baubau, Safini menjelaskan bahwa saat peristiwa kesurupan pertama pada Sabtu pagi, 31 Agustus 2019 hanya empat siswa yang mengalami kesurupan. Selanjutnya pada Senin pagi, 2 September 2019 pascaupacara lima siswa mengalami hal yang sama .
“Kami sudah mencoba memindahkan ruangan kelas agar perisiwa kesurupan tidak terulang,” katanya. Namun ternyata Selasa pagi (3/9/2019) terjadi lagi kesurupan yang menimpa enam orang siswa.
Safini mengaku kewalahan menangani siswa yang kesurupan. “Biasanya setelah siswa di obati oleh orang pintar langsung di pulangkan ke rumah masing-masing,” katanya.
(shf)