Tekan Karhutla, Bupati dan Wabup Kobar Gelar Patroli ke Sejumlah Desa
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Nurhidayah bersama wakilnya, Ahmadi Riansyah serta SOPD, menggelar patroli gabungan serta sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan ke berbagai desa, Kamis, 15 Agustus 2019.
Salah satu lokasi tujuan yakni di Jalan DPRD, RT 5 , Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai. Patroli itu dilaksanakan sejak pagi.
Patroli gabungan tersebut berangkat dari kantor bupati sekitar pukul 08.30 WIB dengan rute Desa Kumpai Batu Atas, Kunpai, Batu Bawah hingga menuju Teluk Bogam, Sebuai Barat, Sebuai Timur, Kubu, dan Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai yang terjadi karhutla.
"Sebagian lokasi yang terbakar di Desa Sungai Tendang sudah dapat dipadamkan tim gabungan, dari unsur TNI, Polri, BPBD Kobar, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Kumai," kata Nurhidayah.
Dia mengatakan, luasan lahan yang terbakar saat ini masih belum diketahui. Pasalnya, tim masih fokus melakukan pemadaman api.
"Faktor kencangnya angin, struktur tanah gambut, semak belukar menjadi faktor penyebab meluasnya kebakaran tersebut. Terbatasnya sumber air di lokasi karhutla juga cukup menyulitkan proses pemadaman,” timpalnya.
Bupati Kotawaringin Barat menambahkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga melakukan sosialisasi dan pemasangan spanduk Stop Pembakaran Hutan dan Lahan.
"Dalam sosialisasi tersebut, kami menjelaskan tentang bahaya karhutla dan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia serta lingkungan," pungkasnya.
Salah satu lokasi tujuan yakni di Jalan DPRD, RT 5 , Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai. Patroli itu dilaksanakan sejak pagi.
Patroli gabungan tersebut berangkat dari kantor bupati sekitar pukul 08.30 WIB dengan rute Desa Kumpai Batu Atas, Kunpai, Batu Bawah hingga menuju Teluk Bogam, Sebuai Barat, Sebuai Timur, Kubu, dan Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai yang terjadi karhutla.
"Sebagian lokasi yang terbakar di Desa Sungai Tendang sudah dapat dipadamkan tim gabungan, dari unsur TNI, Polri, BPBD Kobar, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Kumai," kata Nurhidayah.
Dia mengatakan, luasan lahan yang terbakar saat ini masih belum diketahui. Pasalnya, tim masih fokus melakukan pemadaman api.
"Faktor kencangnya angin, struktur tanah gambut, semak belukar menjadi faktor penyebab meluasnya kebakaran tersebut. Terbatasnya sumber air di lokasi karhutla juga cukup menyulitkan proses pemadaman,” timpalnya.
Bupati Kotawaringin Barat menambahkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga melakukan sosialisasi dan pemasangan spanduk Stop Pembakaran Hutan dan Lahan.
"Dalam sosialisasi tersebut, kami menjelaskan tentang bahaya karhutla dan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia serta lingkungan," pungkasnya.
(sms)