Penyu Belimbing Terdampar Mati, BKSDA Temukan Luka di Tubuhnya
A
A
A
KULONPROGO - Nelayan Pantai selatan Kulonprogo, kembali menemukan penyu belimbing yang terdampar dalam kondisi mati. Penyu ini ditemukan mati di Pantai Imorenggo,Galur, Kulonprogo pada Kamis, 15 Agustus 2019.
Ini penyu ketiga yang ditemukan mati terdampar selama Agustus. Penyu yang ditemukan mati ini jenis belimbing (dermochelys coriacea). Penyu belimbing dengan panjang mencapai 2 meter dan lebar 80 cm ini, diperkirakan memiliki bobot sekitar 200 kilogram.
Saat ditemukan kondisinya sudah mati dan mulai membusuk. Malam harinya, penyu inipun dikubur di pantai, di dekat penemuan. Namun siang ini, kembali dibongkar untuk diautopsi oleh BKSDA. “Saat ditemukan kondisinya sudah mati, agar tidak menimbulkan penyakit kita kubur,” jelas Anggota Tim SAR Pantai Trisi Dwi Surya Putra, Jumat (16/8/2019).
Oleh petugas dari BKSDA penyu inipun diperiksa dengan seksama. Mereka juga mengambil bagian usus untuk dilakukan penelitian di laboratorium. Sedangkan dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya luka pada punggung atau karapas.
Luka seperti kena benda tajam sepanjang 20 cm, hanya saja tidak bisa dipastikan kapan penyu ini mati. “Kita akan bekerja sama dengan Biologi UGM, untuk melakukan penelitian,” jelas dokter hewan BKSDA, Yuni Titasari.
Ini penyu ketiga yang ditemukan mati terdampar selama Agustus. Penyu yang ditemukan mati ini jenis belimbing (dermochelys coriacea). Penyu belimbing dengan panjang mencapai 2 meter dan lebar 80 cm ini, diperkirakan memiliki bobot sekitar 200 kilogram.
Saat ditemukan kondisinya sudah mati dan mulai membusuk. Malam harinya, penyu inipun dikubur di pantai, di dekat penemuan. Namun siang ini, kembali dibongkar untuk diautopsi oleh BKSDA. “Saat ditemukan kondisinya sudah mati, agar tidak menimbulkan penyakit kita kubur,” jelas Anggota Tim SAR Pantai Trisi Dwi Surya Putra, Jumat (16/8/2019).
Oleh petugas dari BKSDA penyu inipun diperiksa dengan seksama. Mereka juga mengambil bagian usus untuk dilakukan penelitian di laboratorium. Sedangkan dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya luka pada punggung atau karapas.
Luka seperti kena benda tajam sepanjang 20 cm, hanya saja tidak bisa dipastikan kapan penyu ini mati. “Kita akan bekerja sama dengan Biologi UGM, untuk melakukan penelitian,” jelas dokter hewan BKSDA, Yuni Titasari.
(wib)