Tim Dokter Rumah Sakit Adam Malik Berhasil Operasi Bayi Kembar Siam Dempet Perut
A
A
A
MEDAN - Tim Dokter Rumah Sakit Adam Malik Medan berhasil melakukan operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam dempet perut, Adam dan Malik, Selasa (23/7/2019). Operasi bayi kembar siam Adam dan Malik, putra pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing, dilakukan di Gedung Pusat Jantung Rumah Sakit Adam Malik, medan, Sumatera Utara, selama empat jam.
Meskipun organ hati keduanya menyatu, tim dokter melakukan optimalisasi sampai keduanya siap untuk dipisahkan. Selain itu terdapat pembuluh darah di antara keduanya yang menyilang, namun hal ini dapat diatasi oleh tim spesialis Rumah Sakit Adam Malik.
Operasi awalnya dipersiapkan oleh dokter anak dan dokter anastesi, kemudian setelah kedua bayi dibius dilakukan pemasangan perangkat steril mulai dari kulit. Kemudian ditutup dengan kain steril, tim dokter juga membuat rancangan pemotongan kulit yang sangat penting karena setelah operasi harus ditutup.
“Tim dokter sangat berhati hati dalam melakukan pemisahan, karena organ hati bertemu atau menyatu dan dalam pemotongan dibekali dengan berbagai alat terutama alat untuk menghentikan pendarahan,” kata Ketua Tim Dokter Guslihan Dasa Tjipta.
Dalam waktu 1x24 jam tim dokter akan kembali melakukan pertemuan untuk melihat kondisi bayi kembar siam Adam dan Malik pascaoperasi pemisahan. Waktu operasi lebih pendek dibandingkan operasi kembar siam yang pernah ditangani Rumah Sakit Adam Malik pada 2017, terhadap kembar siam Sahira dan Fahira.
Orangtua bayi Adam dan Malik, Juliadi Silitonga mengaku senang ketika anaknya berhasil dipisahkan. Juliadi berharap kondisi bayi cepat pulih agar segera dibawa pulang ke kampung halaman di Tapanuli Utara.
Saat ini bayi kembar Adam dan Malik sudah sadar dan dalam proses pemulihan di Rumah Sakit Adam Malik. Menurut dokter proses pemulihan ini memakan waktu hingga 1 atau 2 bulan bergantung pada nutrisi yang diperoleh oleh si anak. (Baca juga; Biaya Operasi Pemisahan Kembar Siam Adam-Malik Rp700 Juta )
Meskipun organ hati keduanya menyatu, tim dokter melakukan optimalisasi sampai keduanya siap untuk dipisahkan. Selain itu terdapat pembuluh darah di antara keduanya yang menyilang, namun hal ini dapat diatasi oleh tim spesialis Rumah Sakit Adam Malik.
Operasi awalnya dipersiapkan oleh dokter anak dan dokter anastesi, kemudian setelah kedua bayi dibius dilakukan pemasangan perangkat steril mulai dari kulit. Kemudian ditutup dengan kain steril, tim dokter juga membuat rancangan pemotongan kulit yang sangat penting karena setelah operasi harus ditutup.
“Tim dokter sangat berhati hati dalam melakukan pemisahan, karena organ hati bertemu atau menyatu dan dalam pemotongan dibekali dengan berbagai alat terutama alat untuk menghentikan pendarahan,” kata Ketua Tim Dokter Guslihan Dasa Tjipta.
Dalam waktu 1x24 jam tim dokter akan kembali melakukan pertemuan untuk melihat kondisi bayi kembar siam Adam dan Malik pascaoperasi pemisahan. Waktu operasi lebih pendek dibandingkan operasi kembar siam yang pernah ditangani Rumah Sakit Adam Malik pada 2017, terhadap kembar siam Sahira dan Fahira.
Orangtua bayi Adam dan Malik, Juliadi Silitonga mengaku senang ketika anaknya berhasil dipisahkan. Juliadi berharap kondisi bayi cepat pulih agar segera dibawa pulang ke kampung halaman di Tapanuli Utara.
Saat ini bayi kembar Adam dan Malik sudah sadar dan dalam proses pemulihan di Rumah Sakit Adam Malik. Menurut dokter proses pemulihan ini memakan waktu hingga 1 atau 2 bulan bergantung pada nutrisi yang diperoleh oleh si anak. (Baca juga; Biaya Operasi Pemisahan Kembar Siam Adam-Malik Rp700 Juta )
(wib)