Diduga Kesambet, Keluarga Bantah Kakek Slamet Mau Bunuh Diri

Minggu, 21 Juli 2019 - 00:04 WIB
Diduga Kesambet, Keluarga Bantah Kakek Slamet Mau Bunuh Diri
Diduga Kesambet, Keluarga Bantah Kakek Slamet Mau Bunuh Diri
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Berita simpang siur yang mengatakan bahwa Slamet (57) warga Desa Kumpai Batu Atas (KBA), RT 05 RW 01, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng mencoba bunuh diri tidaklah benar.

Hal ini dibantah, Mufid (34), menantu korban. Mufid mencoba mengklarifikasi keterangan sejumlah warga yang mengatakan, bahwa Slamet mencoba bunuh diri dan menceburkan diri ke dalam sumur.

Saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Slamet, Mufid menceritakan kronologinya.

"Semua informasi yang menyatakan mertua saya mau bunuh diri tidaklah benar. Yang benar diduga dirasuki roh gaib dan tanpa sadar masuk ke dalam sumur," ujar Mufid didampingi keluarga besar Kakek Slamet, Sabtu (20/7/2019) malam.

Dia menceritakan, berawal dari Mei 2019 lalu Slamet memiliki sakit lambung dan kemudian diobati dan sembuh. "Diduga dari situlah kemungkinan merembet ke sakit syaraf," ujar Mufid.

(Baca juga: 5 Jam di Dasar Sumur, Kakek Slamet Menolak Dievakuasi)

Dirinya memastikan, Slamet dalam kondisi sehat dan hidup rukun bersama kedua anaknya dan satu cucu. "Kemudian pada Rabu 17 Juli 2019 Kakek Slamet tiba tiba menghilang dari rumah sekira pukul 10.00 WIB saat sedang bersama istri Misinem memberi makan sapinya di belakang rumah," ujar Mufid.

Baru pada Kamis 18 Juli 2019 Slamet ditemukan sejumlah warga di kebun sawit yang jaraknya sekira 1 km dari rumah sekira pukul 06.30 WIB.

"Saat dibawa pulang ke rumah ya norma saja, tidak terlihat ada apa apa. Tapi mengaku ke istrinya bahwa sempat dibawa terbang sama almarhum bapaknya," jelasnya.

Mufid melanjutkan, pada Jumat 19 Juli 2019 malam, Slamet susah tidur. "Sabtu pagi tadi masih normal juga, bahkan nonton TV sama cucunya. Barulah pada sore tadi sekira pukul 15.00 WIB saat mau mandi dengan hanya mengenakan sarung dan handuk berjalan ke belakang ke arah kamar mandi," ungkapnya.

Ia melanjutkan, beberapa menit kemudian, sang istri Misinem mendengar suara seng dilempar. "Mertua saya keluar dan sudah mendapati Pak Slamet di dalam sumut dan dapat bertahan di dalamnya hingga sekarang," tuturnya.

Hingga berita ini dikirim pukul 23.00 WIB, korban masih di dalam sumur sedalam 12 meter dengan kaki berjada di sisi beton. Jadi sudah ada 8 jam Slamet di dalam sumur.

"Kalau orang normal pasti sudah tidak kuat di dalam sumur 8 jam dalam posisi tubuh yang sulit. Bernafas sudah pasti sulit, ini masih kuat. Memang ada sesuatu yang berbau mistis," ujar sejumlah petugas gabungan yang akan mengevakuasi.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7139 seconds (0.1#10.140)