Tim Udara Belum Temukan Helikopter yang Hilang Kontak
Tim Udara Belum Temukan Helikopter yang Hilang Kontak
A
A
A
SENTANI - Tim udara pencarian helikopter yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua hingga hari Minggu (30/6/2019) belum membuahkan hasil.
Kepala SAR Jayapura, Putu Arga Sudjarwadi mengakui jika sejak dinyatakan hilang kontak, pihaknya dan potensi SAR lain terus berkoordinasi untuk upaya pencarian. Dan hari ini, tim udara kembali melakukan searching di wilayah yang menjadi titik koordinat kontak terakhir helikopter tersebut, yakni pada S 04'48 57,59" S - 140' 37' 34,34" E.
"Tadi sore, sekitar pukul 16.30 WIT, Heli Bell melakukan searching dari Sentani ke Oksibil pada titik koordinat terkahir, namun hasil pemantauan belum ditemukan," ungkap Putu Arga, Minggu (30/6/2019).
Dijelaskannya, cuaca di udara cerah saat penyisiran di sekitar Gunung Aprop dan Gunung Mol, yang menjadi lokasi dugaan posisi Helikopter tersebut. Namun, hasilnya masih nihil.
"Pencarian akan dilanjutkan besok pagi apabila cuaca cerah, dan menunggu evaluasi tindak lanjut yang lebih baik tentang posisi heli yang sebenarnya," katanya.
Sebelumnya 35 anggota tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berangkat menuju ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tim SAR yang menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara itu akan bertugas mencari helikopter MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Oksibil ke Jayapura pada Jumat 28 Juni 2019.
Tim SAR gabungan dari TNI dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura berangkat menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Udara. Mereka diberangkatkan dalam dua penerbangan.
Sekadar diketahui, Helikopter MI 17 milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura pada Jumat 28 Juni 2019 pukul 11.44 WIT.
Helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta kru yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik untuk prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. ( Baca Juga: Ini Nama 12 Personel TNI Penumpang Heli MI-17 yang Hilang Kontak di Papua)
Kepala SAR Jayapura, Putu Arga Sudjarwadi mengakui jika sejak dinyatakan hilang kontak, pihaknya dan potensi SAR lain terus berkoordinasi untuk upaya pencarian. Dan hari ini, tim udara kembali melakukan searching di wilayah yang menjadi titik koordinat kontak terakhir helikopter tersebut, yakni pada S 04'48 57,59" S - 140' 37' 34,34" E.
"Tadi sore, sekitar pukul 16.30 WIT, Heli Bell melakukan searching dari Sentani ke Oksibil pada titik koordinat terkahir, namun hasil pemantauan belum ditemukan," ungkap Putu Arga, Minggu (30/6/2019).
Dijelaskannya, cuaca di udara cerah saat penyisiran di sekitar Gunung Aprop dan Gunung Mol, yang menjadi lokasi dugaan posisi Helikopter tersebut. Namun, hasilnya masih nihil.
"Pencarian akan dilanjutkan besok pagi apabila cuaca cerah, dan menunggu evaluasi tindak lanjut yang lebih baik tentang posisi heli yang sebenarnya," katanya.
Sebelumnya 35 anggota tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berangkat menuju ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tim SAR yang menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara itu akan bertugas mencari helikopter MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Oksibil ke Jayapura pada Jumat 28 Juni 2019.
Tim SAR gabungan dari TNI dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura berangkat menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Udara. Mereka diberangkatkan dalam dua penerbangan.
Sekadar diketahui, Helikopter MI 17 milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura pada Jumat 28 Juni 2019 pukul 11.44 WIT.
Helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta kru yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik untuk prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. ( Baca Juga: Ini Nama 12 Personel TNI Penumpang Heli MI-17 yang Hilang Kontak di Papua)
(rhs)
Explore More