Menikmati Kuliner Halmahera Barat di Antara Rempah-rempah
A
A
A
JAILOLO - Festival Teluk Jailolo tidak hanya menawarkan keindahan alam dan seni budaya Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Perhelatan yang selenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif Nasional tersebut juga menyajikan karya-karya kuliner khas Halmahera Barat.
Karya-karya kuliner Halmahera Barat disajikan dalam sub acara bernama Jailolo Kitchen. Jailolo Kitchen sendiri digelar di Kebun Rempah di desa Idamdehe Gamsungi yang terletak di lereng Gunung Jailolo. Gunung Jailolo dikepung perairan Halmahera yang berbatasan dengan Sulawesi di arah barat dan Papua di arah timur.
Jailolo Kitchen menyajikan kuliner yang berbeda setiap hari. Pengunjung dapat mencicip semua kuliner secara gratis sambil menikmati pemandangan laut Halmahera yang menghampar gemerlapan di bawah sana yang sangat menakjubkan. Terutama saat matahari terbenam.
"Dua tahun belakangan ini Festival Teluk Jailolo berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, salah satu yang membedakannya adalah Jailolo Kitchen yang sangat unik ini. Karena lokasinya di lereng gunung. Tahun-tahun awal penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo, acaranya juga digelar menyebar di sejumlah titik di desa-desa. Kami mengembalikan FTJ seperti dulu supaya ada pemerataan, tidak hanya terpusat di kota," ujar Rizal Masri, staf Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat, Selasa (25/6/2019).
Tahun ini merupakan yang ke-11 penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo, dengan mengusung tema kekayaan rempah di wilayah tersebut. Jailolo KItchen yang diadakan di antara antara pohon pala, cengkih, kayu manis, kelapa, pisang, dan aneka pohon lainnya yang tumbuh subur di lereng Gunung Jailolo seakan menegaskan hal tersebut. Meja dan kursi untuk pengunjung mencicipi kuliner terbuat dari bahan-bahan alam yang ada di sekitar, seperti batang kayu enau yang diikat dengan tali yang dibuat dari akar pohon nira.
Pengunjung pada hari tersebut dapat menikmati mulai dari minuman air guraka, kopi sibu-sibu, bubur sagu ubi, popeda, ulat pohon bolowo, pisang mulu bebe, dan beberapa lainnya. Air guraka merupakan minuman mengandung sangat banyak rempah, mulai dari jahe, kayu manis, enau. Ketika disajikan juga dicampur kacang tanah sebagai toping.
"Lusa hari Kamis tanggal 27 Juni, di Jailolo Kitchen akan ada karya kuliner dari 7 suku yang ada di Halmahera Barat. Mereka berkumpul untuk menyajikan kuliner khas-nya masing-masing," tutur Rizal.
Bagi Anda yang ingin menikmati sensasi makanan khas Halmahera Barat seraya memandang hamparan laut saat matahari terbenam, jangan lewatkan kesempatan ini.
Festival Jailolo dibuka pada Senin (24/6/2019) di Teluk Jailolo oleh Bupati Danny Missy. Selain expo, lomba menyelam, mendayung, aneka pertunjukan seni, festival juga diisi dengan beragam kegiatan seperti fun fishing, kebun rempah, ekspedisi telaga rano, ekspedisi burung bidadari dan masih banyak lagi. Festival akan berlangsung hingga Sabtu (29/6/2019).
Karya-karya kuliner Halmahera Barat disajikan dalam sub acara bernama Jailolo Kitchen. Jailolo Kitchen sendiri digelar di Kebun Rempah di desa Idamdehe Gamsungi yang terletak di lereng Gunung Jailolo. Gunung Jailolo dikepung perairan Halmahera yang berbatasan dengan Sulawesi di arah barat dan Papua di arah timur.
Jailolo Kitchen menyajikan kuliner yang berbeda setiap hari. Pengunjung dapat mencicip semua kuliner secara gratis sambil menikmati pemandangan laut Halmahera yang menghampar gemerlapan di bawah sana yang sangat menakjubkan. Terutama saat matahari terbenam.
"Dua tahun belakangan ini Festival Teluk Jailolo berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, salah satu yang membedakannya adalah Jailolo Kitchen yang sangat unik ini. Karena lokasinya di lereng gunung. Tahun-tahun awal penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo, acaranya juga digelar menyebar di sejumlah titik di desa-desa. Kami mengembalikan FTJ seperti dulu supaya ada pemerataan, tidak hanya terpusat di kota," ujar Rizal Masri, staf Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat, Selasa (25/6/2019).
Tahun ini merupakan yang ke-11 penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo, dengan mengusung tema kekayaan rempah di wilayah tersebut. Jailolo KItchen yang diadakan di antara antara pohon pala, cengkih, kayu manis, kelapa, pisang, dan aneka pohon lainnya yang tumbuh subur di lereng Gunung Jailolo seakan menegaskan hal tersebut. Meja dan kursi untuk pengunjung mencicipi kuliner terbuat dari bahan-bahan alam yang ada di sekitar, seperti batang kayu enau yang diikat dengan tali yang dibuat dari akar pohon nira.
Pengunjung pada hari tersebut dapat menikmati mulai dari minuman air guraka, kopi sibu-sibu, bubur sagu ubi, popeda, ulat pohon bolowo, pisang mulu bebe, dan beberapa lainnya. Air guraka merupakan minuman mengandung sangat banyak rempah, mulai dari jahe, kayu manis, enau. Ketika disajikan juga dicampur kacang tanah sebagai toping.
"Lusa hari Kamis tanggal 27 Juni, di Jailolo Kitchen akan ada karya kuliner dari 7 suku yang ada di Halmahera Barat. Mereka berkumpul untuk menyajikan kuliner khas-nya masing-masing," tutur Rizal.
Bagi Anda yang ingin menikmati sensasi makanan khas Halmahera Barat seraya memandang hamparan laut saat matahari terbenam, jangan lewatkan kesempatan ini.
Festival Jailolo dibuka pada Senin (24/6/2019) di Teluk Jailolo oleh Bupati Danny Missy. Selain expo, lomba menyelam, mendayung, aneka pertunjukan seni, festival juga diisi dengan beragam kegiatan seperti fun fishing, kebun rempah, ekspedisi telaga rano, ekspedisi burung bidadari dan masih banyak lagi. Festival akan berlangsung hingga Sabtu (29/6/2019).
(akn)