Gubernur Jatim Perintahkan OPD Gerak Cepat Tangani Korban KM Arim Jaya
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memerintahkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bergerak cepat penanganan atas tenggelamnya Kapal Motor (KM) Arim Jaya di selatan Pulau Giliyang pada Senin 17 Juni 2019 pukul 15.00 WIB.
"Ibu gubernur perintahkan OPD tersebut untuk terlibat secara cepat dan aktif bersama-sama aparat terkait dilapangan," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai, Selasa (18/6/2019).
Aries mengatakan, Gubernur Khofifah langsung memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Bakorwil Pamekasan, dan Biro Kessos Pemprov Jatim untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
Dia menjelaskan, kelima OPD tersebut diperintahkan untuk memonitor kondisi di lapangan. Diharapkan kondisi tersebut bisa tersampaikan secara langsung kepada Gubernur. "Penting sekali untuk segera mendapatkan data yang akurat di lapangan perihal jumlah korban selamat, luka-luka maupun meninggal," imbuhnya.
Hal tersebut bertujuan untuk menentukan langkah yang tepat dalam proses penanganan para korban. Pemerintah daerah setempat diminta juga untuk saling berkoordinasi secara serius dalam pencarian korban, bersama Basarnas dan OPD Pemprov Jatim. "Saat ini, BPBD Sumenep sudah berkoordinasi dengan pihak Syahbandar Kalianget, serta Polres Sumenep untuk pencarian korban hilang," tandas Aries Agung.
Total 10 personil BPDB Sumenep dan satu kapal Basarnas KM Widura, telah diterjunkan dalam proses pencarian malam ini. Menurut keterangan sementara dari Pusdalop BPDP Jatim, kecelakaan disebabkan oleh gelombang tinggi hingga membalikkan kapal.
Berdasar data manifest, kapal tersebut mengangkut total 43 orang yang terdiri dari seorang nahkoda, 2 Anak Buah Kapal (ABK) dan 40 orang penumpang. Sebagian besar penumpang merupakan rombongan pekerja dari pulau Gowa Gowa.
Kapal tersebut berangkat dari Pulau Gowa Gowa pada pukul 15.10 WIB menuju pelabuhan Kalianget, Sumenep. Tepat 20 menit setelah keberangkatan dilaporkan terjadi cuaca buruk disertai gelombang tinggi di bagian selatan Pulau Gili Iyang yang mengakibatkan kapal terbalik.
"Ibu gubernur perintahkan OPD tersebut untuk terlibat secara cepat dan aktif bersama-sama aparat terkait dilapangan," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai, Selasa (18/6/2019).
Aries mengatakan, Gubernur Khofifah langsung memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Bakorwil Pamekasan, dan Biro Kessos Pemprov Jatim untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
Dia menjelaskan, kelima OPD tersebut diperintahkan untuk memonitor kondisi di lapangan. Diharapkan kondisi tersebut bisa tersampaikan secara langsung kepada Gubernur. "Penting sekali untuk segera mendapatkan data yang akurat di lapangan perihal jumlah korban selamat, luka-luka maupun meninggal," imbuhnya.
Hal tersebut bertujuan untuk menentukan langkah yang tepat dalam proses penanganan para korban. Pemerintah daerah setempat diminta juga untuk saling berkoordinasi secara serius dalam pencarian korban, bersama Basarnas dan OPD Pemprov Jatim. "Saat ini, BPBD Sumenep sudah berkoordinasi dengan pihak Syahbandar Kalianget, serta Polres Sumenep untuk pencarian korban hilang," tandas Aries Agung.
Total 10 personil BPDB Sumenep dan satu kapal Basarnas KM Widura, telah diterjunkan dalam proses pencarian malam ini. Menurut keterangan sementara dari Pusdalop BPDP Jatim, kecelakaan disebabkan oleh gelombang tinggi hingga membalikkan kapal.
Berdasar data manifest, kapal tersebut mengangkut total 43 orang yang terdiri dari seorang nahkoda, 2 Anak Buah Kapal (ABK) dan 40 orang penumpang. Sebagian besar penumpang merupakan rombongan pekerja dari pulau Gowa Gowa.
Kapal tersebut berangkat dari Pulau Gowa Gowa pada pukul 15.10 WIB menuju pelabuhan Kalianget, Sumenep. Tepat 20 menit setelah keberangkatan dilaporkan terjadi cuaca buruk disertai gelombang tinggi di bagian selatan Pulau Gili Iyang yang mengakibatkan kapal terbalik.
(wib)