Rakernas dan Festival JKPI Resmi di Buka
A
A
A
KARANGASEM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, H. Muhadjir Efendi membuka secara resmi Festival dan Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-7. Kegiatan tersebut juga diisi dengan Pameran dalam rangka HUT Kota Amlapura ke-379.
Pemukulan tambur yang merupakan simbol kebangkitan perjuangan, menandai dibukanya Rakernas dan Festival JKPI, Minggu (16/6/2019). Selain kehadiran Mendikbud, juga hadir Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Arta Ardhana Sukawati yang didampingi Bupati IGA Mas Sumatri, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa serta Ketua DPRD I Nengah Sumardi.
Mendikbud Muhadjir Efendi disambut oleh 379 orang penari Pendet yang ditarikan oleh para siswi SMP. Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri selaku Ketua Presedium JKPI mengatakan, dipilihnya jumlah 379 penari sesuai dengan usia kota Amlapura saat ini.
Hadirnya JKPI ditengah-tengah kelahiran kota Amlapura, diharapkan menjadi momentum semangat pelestarian pusaka alam maupun budaya yang dimiliki Karangasem. Kabupaten Karangasem memiliki beragam pustaka alam dan budaya yang adiluhung.
Selain Taman Sukasada Ujung, Taman Tirtagangga, dan peninggalan Puri Kerajaan Karangasem, Karangasem juga memiliki Desa Tenganan Pegringsingan dengan konsep Desa Bali Age. "Bahkan tempat berlangsungnya festival JKPI berada ditengah-tengah pusat Pustaka yang dimiliki Karangasem," ujar IGA Mas Sumatri.
IGA Sumatri mengatakan, dipilihnya Taman Budaya Candrabhuana sebagai pusat digelarnya festival dan Rakernas JKPI dan pameran pembangunan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Amlapura ke-379 ini, untuk lebih memperkenalkan JKPI kepada masyarakat luas dan dunia pariwisata.
Menurutnya banyak manfaat yang diperoleh Karangasem menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres JKPI 2019. "Sisi ekonomi, pariwisata dan pengembangan budaya pasti kami dapatkan,” kata Sumatri.
Sumatri menyebutkan, ke depan Pemerintah Kabupaten juga akan melaksanakan program-program JKPI termasuk dalam pengembangan kota/kabupaten pusaka.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang mewakili Gubernur Bali mengatakan kegiatan Festival dan Rakernas JKPI hendaknya dapat memajukan kesenian Bali, dengan konsep Trihita Karana.
Ia juga mengatakan, festival harus mampu meniningkatkan budaya masyarakat tetapi budaya dunia. "Kami berharap ini bukan sekadar festival saja hendaknya di implementasikan kepada masyarakat," ujar Cok Ace.
Wagub juga mengatakan, Kabupaten Karangasem memiliki potensi seni dan budaya yang sangat tinggi sehingga melalui Festival dan Rakernas JKPI dapat menggali potensi-potensi yang ada dan dilestarikan serta diperkenalkan kepada dunia.
Atas nama pemerintah Provinsi Bali, pihaknya juga sangat mendukung digelarnya acara ini. "Karena melalui acara ini, dapat melestarikan seni dan budaya yang ada," ujarnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi mengatakan pentingnya pelestarian pusaka untuk kesejahteraan rakyat. Saat ini banyak negara-negara yang mengabaikan upaya pelestarian pusaka, bahkan justru cenderung meruntuhkannya.
Mendikbud berharap Indonesia, Bali, Karangasem pada khususnya jangan mencontoh negara yang banyak meruntuhkan pusakanya dan menggantinya dengan bangunan-bangunan modern untuk dijadikan pusat perbelanjaan.
“Jangan sampai kita memperlakukan hal yang salah terhadap pusaka yang kita miliki. Kelak pusaka inilah yang akan dilihat oleh anak cucu kita nantinya,” kata Muhadjiir Efendi.
Usai pembukaan, puluhan Anggota JKPI diundang meninjau museum Samsara dan peluncuran Program Karangasem Living Museum serta jamuan makan siang, di Desa Jungutan, Bebandem.
Pemukulan tambur yang merupakan simbol kebangkitan perjuangan, menandai dibukanya Rakernas dan Festival JKPI, Minggu (16/6/2019). Selain kehadiran Mendikbud, juga hadir Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Arta Ardhana Sukawati yang didampingi Bupati IGA Mas Sumatri, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa serta Ketua DPRD I Nengah Sumardi.
Mendikbud Muhadjir Efendi disambut oleh 379 orang penari Pendet yang ditarikan oleh para siswi SMP. Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri selaku Ketua Presedium JKPI mengatakan, dipilihnya jumlah 379 penari sesuai dengan usia kota Amlapura saat ini.
Hadirnya JKPI ditengah-tengah kelahiran kota Amlapura, diharapkan menjadi momentum semangat pelestarian pusaka alam maupun budaya yang dimiliki Karangasem. Kabupaten Karangasem memiliki beragam pustaka alam dan budaya yang adiluhung.
Selain Taman Sukasada Ujung, Taman Tirtagangga, dan peninggalan Puri Kerajaan Karangasem, Karangasem juga memiliki Desa Tenganan Pegringsingan dengan konsep Desa Bali Age. "Bahkan tempat berlangsungnya festival JKPI berada ditengah-tengah pusat Pustaka yang dimiliki Karangasem," ujar IGA Mas Sumatri.
IGA Sumatri mengatakan, dipilihnya Taman Budaya Candrabhuana sebagai pusat digelarnya festival dan Rakernas JKPI dan pameran pembangunan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Amlapura ke-379 ini, untuk lebih memperkenalkan JKPI kepada masyarakat luas dan dunia pariwisata.
Menurutnya banyak manfaat yang diperoleh Karangasem menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres JKPI 2019. "Sisi ekonomi, pariwisata dan pengembangan budaya pasti kami dapatkan,” kata Sumatri.
Sumatri menyebutkan, ke depan Pemerintah Kabupaten juga akan melaksanakan program-program JKPI termasuk dalam pengembangan kota/kabupaten pusaka.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang mewakili Gubernur Bali mengatakan kegiatan Festival dan Rakernas JKPI hendaknya dapat memajukan kesenian Bali, dengan konsep Trihita Karana.
Ia juga mengatakan, festival harus mampu meniningkatkan budaya masyarakat tetapi budaya dunia. "Kami berharap ini bukan sekadar festival saja hendaknya di implementasikan kepada masyarakat," ujar Cok Ace.
Wagub juga mengatakan, Kabupaten Karangasem memiliki potensi seni dan budaya yang sangat tinggi sehingga melalui Festival dan Rakernas JKPI dapat menggali potensi-potensi yang ada dan dilestarikan serta diperkenalkan kepada dunia.
Atas nama pemerintah Provinsi Bali, pihaknya juga sangat mendukung digelarnya acara ini. "Karena melalui acara ini, dapat melestarikan seni dan budaya yang ada," ujarnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi mengatakan pentingnya pelestarian pusaka untuk kesejahteraan rakyat. Saat ini banyak negara-negara yang mengabaikan upaya pelestarian pusaka, bahkan justru cenderung meruntuhkannya.
Mendikbud berharap Indonesia, Bali, Karangasem pada khususnya jangan mencontoh negara yang banyak meruntuhkan pusakanya dan menggantinya dengan bangunan-bangunan modern untuk dijadikan pusat perbelanjaan.
“Jangan sampai kita memperlakukan hal yang salah terhadap pusaka yang kita miliki. Kelak pusaka inilah yang akan dilihat oleh anak cucu kita nantinya,” kata Muhadjiir Efendi.
Usai pembukaan, puluhan Anggota JKPI diundang meninjau museum Samsara dan peluncuran Program Karangasem Living Museum serta jamuan makan siang, di Desa Jungutan, Bebandem.
(alf)