Pengendara di Jalur Trans Sulawesi Terjebak Banjir Konawe
A
A
A
KONAWE - Tim siaga bencana mengevakuasi pengendara yang terjebak banjir di lintasan jalur trans Sulawesi yang ada di Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Sabtu malam (15/6/2019).
Para korban banjir masih bertahan di gubuk deritanya. Sementara jasa penyeberangan rakit memanfaatkan momen untuk mencari nafkah. (Baca Juga: Banyak Puskesmas Terisolasi, Korban Banjir Konawe Butuh Bantuan Medis)
Sejumlah pengendara beserta anaknya yang tengah terjebak banjir di jalan trans Sulawesi Desa Wukusao Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe dievakuasi petugas siaga bencana. Banjir yang menggenangi jalan setinggi satu meter setengah ini sangat menyulitkan pengendara yang melintas.
Selain tidak adanya penerangan jalan, para pengendara roda dua harus berhati-hati karena seluruh rambu lalu lintas terbawah arus. Sebagai alternatif, pengendara harus menggunakan rakit agar kendaraannya tidak mogok.
Sedangkan untuk roda empat ukuran mini bus terpaksa menggunakan jasa penyeberangan menggunakan mobil derek ukuran dumtruk dengan biaya Rp700 ribu. (Baca Juga: Perjuangan Tim ACT Tembus Daerah Terisolir Banjir Konawe Utara)
Para korban banjir masih bertahan di halaman rumahnya. Salah satu korban banjir bernama Sabda mengatakan, sejak pekan lalu banjir telah mengenangi rumahnya. Saat ini dia terpaksa mengungsi ke kerabatnya.
Para korban banjir masih bertahan di gubuk deritanya. Sementara jasa penyeberangan rakit memanfaatkan momen untuk mencari nafkah. (Baca Juga: Banyak Puskesmas Terisolasi, Korban Banjir Konawe Butuh Bantuan Medis)
Sejumlah pengendara beserta anaknya yang tengah terjebak banjir di jalan trans Sulawesi Desa Wukusao Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe dievakuasi petugas siaga bencana. Banjir yang menggenangi jalan setinggi satu meter setengah ini sangat menyulitkan pengendara yang melintas.
Selain tidak adanya penerangan jalan, para pengendara roda dua harus berhati-hati karena seluruh rambu lalu lintas terbawah arus. Sebagai alternatif, pengendara harus menggunakan rakit agar kendaraannya tidak mogok.
Sedangkan untuk roda empat ukuran mini bus terpaksa menggunakan jasa penyeberangan menggunakan mobil derek ukuran dumtruk dengan biaya Rp700 ribu. (Baca Juga: Perjuangan Tim ACT Tembus Daerah Terisolir Banjir Konawe Utara)
Para korban banjir masih bertahan di halaman rumahnya. Salah satu korban banjir bernama Sabda mengatakan, sejak pekan lalu banjir telah mengenangi rumahnya. Saat ini dia terpaksa mengungsi ke kerabatnya.
(rhs)