Kena Perangkap Babi, 2 Ekor Beruang Madu Berhasil Dievakuasi
A
A
A
ACEH SELATAN - Dua ekor beruang madu yang terjerat perangkap babi di kawasan perkebunan masyarakat di Desa Ladang Neubok, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Aceh Barat Daya berhasil dievakuasi oleh tim badan konservasi sumber daya alam (BKSDA) Kabupaten Aceh Selatan.
Kedua ekor beruang itu dievakuasi dengan cara dibius untuk memudahkan petugas melepaskan jeratan yang melilit di kakinya.
Evakuasi beruang madu itu dilakukan tim BKSDA Aceh Selatan dibantu Polhut/TNI dari 0110/Abdya, Polres Aceh Barat Daya dan masyarakat desa setempat. Kepala BKSDA Aceh Selatan Wirli mengatakan, kedua beruang tersebut berhasil dibius sekitar pukul 14:00 WIB. Kedua ekor beruang tersebut berjenis kelamin betina dengan berat 50 kilogram sedangkan yang jantan berat 20 kilogram.
Akibat terperangkap, keduanya mengalami luka di bagian kaki, sementara kaki beruang jantan kaki yang mengalami luka yang sangat serius sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.
"Setelah berhasil dievakuasi kedua ekor beruang tersebut lansung dimasukkan dalam kerangkeng untuk dibawa ke Banda Aceh. Beruang ini akan direhabitasi sebelum satwa tersebut dilepas liarkan kembali ke habitatnya," jelas Wirli.
Kedua ekor beruang itu dievakuasi dengan cara dibius untuk memudahkan petugas melepaskan jeratan yang melilit di kakinya.
Evakuasi beruang madu itu dilakukan tim BKSDA Aceh Selatan dibantu Polhut/TNI dari 0110/Abdya, Polres Aceh Barat Daya dan masyarakat desa setempat. Kepala BKSDA Aceh Selatan Wirli mengatakan, kedua beruang tersebut berhasil dibius sekitar pukul 14:00 WIB. Kedua ekor beruang tersebut berjenis kelamin betina dengan berat 50 kilogram sedangkan yang jantan berat 20 kilogram.
Akibat terperangkap, keduanya mengalami luka di bagian kaki, sementara kaki beruang jantan kaki yang mengalami luka yang sangat serius sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.
"Setelah berhasil dievakuasi kedua ekor beruang tersebut lansung dimasukkan dalam kerangkeng untuk dibawa ke Banda Aceh. Beruang ini akan direhabitasi sebelum satwa tersebut dilepas liarkan kembali ke habitatnya," jelas Wirli.
(rhs)