Nunukan Gelar Upacara Harkitnas Gelorakan Semangat Nasionalisme

Selasa, 21 Mei 2019 - 10:24 WIB
Nunukan Gelar Upacara Harkitnas Gelorakan Semangat Nasionalisme
Nunukan Gelar Upacara Harkitnas Gelorakan Semangat Nasionalisme
A A A
NUNUKAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan menggelar upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 tahun di halaman Kantor Bupati Nunukan, Senin (20/5/19). Peserta upacara diikuti seluruh instansi pemerintah daerah, instansi vertikal dan para pelajar. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara dalam amanatnya yang di bacakan Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus menyampaikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa.

Berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang berbeda–beda dalam pemilu namun semua pilihan pasti diniatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada masalahya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial.

Serfianus melanjutkan, telah lebih satu abad bangsa ini menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, tingkah bentang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia membuktikan bahwa Indonesia mampu menjaga persatuan sampai detik ini.

Pada kesempatan yang sama Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid juga menyampaikan sambutannya yang di bacakan Serfianus Sekda Nunukan.

"Sebagai bangsa yang majemuk semangat persatuan merupakan pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk menjadi bangsa yang kuat dan bangsa yang besar. Semangat berbagi antar anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama juga merupakan sebuah keharusan, kita harus berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih dan saling menghargai dengan penuh empati,” ujar Bupati.

Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di mulai pada pukul 08.00 Wita tak terduga langit yang tadinya sangat cerah tiba-tiba menurunkan airnya dengan perlahan-lahan. Namun seluruh peserta upacara masih tetap bertahan hingga upacara berakhir.

“Tidak masalah dengan hujan, kita juga sudah memahami aspek dari tata cara upacara jika hujannya di awal upacara kita pasti mencari tempat yang tidak terkena hujan ya di dalam gedung. Kita maknai ini sebagai spirit buat kita semua. Bagaimana tidak jika para pendahulu kita di hujani peluru saja tidak lari dan gentar, ini kan masih hujan air,” terang Serfianus.
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4252 seconds (0.1#10.140)