Bupati Sumbawa Barat dan Rektor ISI Surakarta Tandatangani MoU
A
A
A
SOLO - Bupati Sumbawa Barat HW Musyafirin dan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Guntur menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of Understanding (MoU) di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (29/4/2019).
Seperti dikutip sumbawabaratkab.go.id, penandatanganan nota kesepahaman tersebut untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya daerah Sumbawa Barat guna kepentingan masyarakat dan wilayah Pemkab Sumbawa Barat.
Dengan adanya MoU ini, maka KSB dan ISI Surakarta berkomitmen untuk mendayagunakan semua potensi yang dimiliki demi kemajuan seni budaya sebagai instrumen dalam memajukan pembangunan pariwisata, khususnya dan pembangunan ekonomi umumnya demi kesejahteraan masyarakat KSB.
Penandatanganan nota kesepahaman juga menjadi rangkaian perayaan Hari Tari Dunia (HTD) ke-13 ISI Surakarta. Dalam peringatan HTD ke-13 ini diisi dengan tari-tarian selama 24 jam tanpa henti.
Sekurangnya ada 600 jenis tari yang ditampilkan oleh 175 kelompok tari. Total ada sekitar 6 ribu penari yang ikut memeriahkan acara tersebut, termasuk di dalamnya kontingen Tari dari KSB yang dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Para penari dari luar negeri pun ikut serta, mereka antara lain berasal dari Prancis, Filipina, Australia dan Timor Leste.
Ditampilkan juga karya maestro tari Jonet Sri Kuncoro yang berkolaborasi dengan anak-anak difabel. Ini dimaksudkan agar masyarakat mengerti bahwa anak-anak yang memiliki kekurangan ini sebenarnya juga memiliki kelebihan, bahkan bisa berprestasi.
Seperti dikutip sumbawabaratkab.go.id, penandatanganan nota kesepahaman tersebut untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya daerah Sumbawa Barat guna kepentingan masyarakat dan wilayah Pemkab Sumbawa Barat.
Dengan adanya MoU ini, maka KSB dan ISI Surakarta berkomitmen untuk mendayagunakan semua potensi yang dimiliki demi kemajuan seni budaya sebagai instrumen dalam memajukan pembangunan pariwisata, khususnya dan pembangunan ekonomi umumnya demi kesejahteraan masyarakat KSB.
Penandatanganan nota kesepahaman juga menjadi rangkaian perayaan Hari Tari Dunia (HTD) ke-13 ISI Surakarta. Dalam peringatan HTD ke-13 ini diisi dengan tari-tarian selama 24 jam tanpa henti.
Sekurangnya ada 600 jenis tari yang ditampilkan oleh 175 kelompok tari. Total ada sekitar 6 ribu penari yang ikut memeriahkan acara tersebut, termasuk di dalamnya kontingen Tari dari KSB yang dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Para penari dari luar negeri pun ikut serta, mereka antara lain berasal dari Prancis, Filipina, Australia dan Timor Leste.
Ditampilkan juga karya maestro tari Jonet Sri Kuncoro yang berkolaborasi dengan anak-anak difabel. Ini dimaksudkan agar masyarakat mengerti bahwa anak-anak yang memiliki kekurangan ini sebenarnya juga memiliki kelebihan, bahkan bisa berprestasi.
(akn)