Bangun Fly Over, Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama Ditutup 4 Bulan

Jum'at, 10 Mei 2019 - 09:18 WIB
Bangun Fly Over, Jalan...
Bangun Fly Over, Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama Ditutup 4 Bulan
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama dipastikan tutup total selama empat bulan. Itu diputuskan setelah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng dan kontraktor pembangunan jembatan layang (fly over) bersepakat perihal keputusan tersebut.

Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, keputusan itu disepakati pada rapat bersama Dinas PUPR Provinsi dan kontraktor pengerjaan pembangunan jembatan layang di Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama. Rapat itu merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang belum menemukan titik temu.

“Hasilnya rapat hari ini (kemarin) ruas Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama ditutup total selama empat bulan terhitung sejak Mei ini,” katanya, Jumat (10/5/2019).

Penutupan jalan harus dilakukan karena saat ini proses pemasangan tiang pancang mulai menggunakan badan jalan. Sehingga satu-satunya cara untuk mempermudah pengerjaan adalah dengan penutupan jalan secara total.

“Memang saat ini belum bisa bekerja, karena lokasi pengerjaan juga tengah terendam banjir. Masih menunggu surut, baru pengerjaan dilanjutkan lagi dan tidak boleh ada kendaraan yang melintas baik siang maupun malam hari, kecuali mobil ambulans,” jelasnya.

Seharusnya proses penutupan itu dilakukan pada bukan Juli mendatang. Namun proses penutupan diajukan karena mengejar cuaca musim kemarau sehingga proses pengerjaan dipercepat.

“Mei ini sudah mulai memasuki musim kemarau. Jadi itu yang harus dikejar dan diperkirakan antara September - Oktober sudah selesai,” ujarnya.

Ahmadi menjelaskan, dengan keputusan ini masyarakat diharapkan bisa bersabar dalam beberapa bulan ini. Karena pembangunan pile slab ini untuk kepentingan semua.

“Dan saat masa mudik, jalur tersebut akan dibuka mulai dari H-5 hingga H+5 lebaran. Jalan tersebut dibuka untuk umum baik siang dan malam. Setelah itu bakal ditutup kembali untuk semua jenis kendaraan, karena rekanan juga menerapkan lembur agar proses pembangunan cepat selesai,” terangnya.

Perwakilan Dinas PUPR Provinsi Kalteng Rizky Badjury menyambut baik keputusan tersebut. “Penutupan jalan harus dilakukan karena sangat tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan,” kata Rizky.

Selanjutnya, pihak PUPR Provinsi Kalteng juga bakal mengontrol pembangunan pile slab tersebut. Mengingat saat ini progresnya sudah mencapai 70 persen.

“Pembangunan pile slab itu ditargetkan selesai bulan Desember. Namun dengan adanya penutupan jalan kemungkinan bisa jauh lebih cepat antara akhir September atau awal Oktober. Karena pada bulan November itu sudah musim penghujan dan diprediksi bisa menyebabkan banjir parah. Makanya kita genjot saat musim kemarau ini,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1227 seconds (0.1#10.140)