Jaga Reputasi, RSU Tiara Kasih Gelar Pelatihan Pelayanan Prima

PEMATANGSIANTAR - Perawat di rumah sakit dituntut mampu berkomunikasi baik dengan pasien dan keluarga pasien guna menghindari konflik yang dapat merugikan reputasi rumah sakit.

Hal itu disampaikan Direktur Pengembangan Rumah Sakit Umum (RSU) Tiara Kasih Sejati Donny Tahapary saat memberi pelatihan kemampuan berkomunikasi dalam menunjang pelayanan prima kepada para perawat dan kepala ruangan, Jumat (12/4/2019) di Pematangsiantar , Sumatera Utara.

Menurut Dony yang juga seorang trainer, selama ini masih banyak perawat di rumah sakit yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Sehingga pasien dan keluarganya komplain dengan pelayanan rumah sakit.

"Banyak perawat yang seenaknya saja menjawab keluhan pasien dan keluarganya terkait pelayanan rumah sakit. Akibatnya menyampaikan komplai bahkan sampai ke media dan menjadi konsumsi publik, akibatnya reputasi rumah sakit jadi jelek," ujar Dony.

Menurut Dony, pelayanan atau service prima wajib diberikan perawat kepada pasien yang berobat dengan konsep bekerja dengan hati yang gembira dan fokus.

Pada kesempatan itu, Dony mengajak seluruh perawat di RSU Tiara Kasih Sejati mengubah diri untuk memberikan pelayanan prima.

Direktur RSU Tiara Kasih Sejati dr Pasca Sari Uli Tamba didampingi dr Yenny Hastita mengatakan pelatihan kepada perawat dan kepala ruangan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan prima.

"Dengan pelatihan pelayanan prima, diharapkan profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan prima semakin baik. Sehingga tingkat komplain pasien dan keluarganya bisa diminimalisasi sekecil mungkin," pungkas Pasca.