Muba Pelopor Daerah Percontohan Penerapan Inovasi Aspal Karet
A
A
A
SEKAYU - Pernah dengar atau baca Surat Edaran Menteri Dalam Negeri terkait pemanfaatan karet untuk aspal? Memang masih relatif baru, Surat Edaran tersebut keluar. Tepatnya 8 Maret 2019. Isinya perintah Mendagri kepada Gubernur se-Jawa-Kalimantan-Sumatera agar berkoordinasi dengan bupati/walikota setempat tentang penggunaan campuran aspal dengan karet alam petani untuk membangun infrastur jalan-jalan di daerah tersebut. Luar biasa bukan? Memang luar bisa Muba.
Latar dari kebijakan ini karena dari sisi teknis aspal karet lebih awet dan tahan lama dari aspal hotmix. Juga sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil. Pemerintah tak ingin petani menjerit karena harga karet terus anjlok di pasaran.
Memang, lobi internasional di pelaku karet dunia terus dilakukan pemerintah. Nah, tanpa mau diam diri diambillah kebijakan yang pro rakyat ini. Hasil getah karet petani harus dihargai dengn layak dan dimanfaatkan untuk pembangunan di negeri yang kita banggakan ini.
Bagaimana dengan Musi Banyuasin? Kabupaten penghasil karet alam yang didominasi tanaman milik petani rakyat?
Tanpa woro-woro yang membabi-buta, sesungguhnya Musi Banyuasin (Muba) berhasil menjadi pilot project atau daerah percontohan dalam penerapan pembangunan infrastruktur jalan aspal bercampur karet. Untuk areal Indonesia sistem ini tergolong baru. Toh, Muba telah menjalankan program di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin pada Oktober 2018 silam. Jauh sebelum Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dilayangkan kepada para gubernur. Muba memang luar biasa.
Atas penerapan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Daerah Musi Banyuasin ini penghargaan dan dukungan dari pemerintah pusat dan pengakuan dari banyak pihak lainnya membuat Bumi Serasan Sekate kian menjadi sorotan nasional.
Inovasi yang diinisiasi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin tersebut, kini bisa dibilang, upaya dan berkah bagi petani sejumlah kota dan kabupaten di Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo semua jalan-jalan daerah penghasil karet membangun infrastrukturnya dengan inovasi jalan campuran aspal karet.
Sebagai daerah pertama di Indonesia yang menerapkan pembangunan jalan aspal karet sebagai pilot project atau percontohan pembangunan membuat bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin diganjar banyak menerima pengakuan melalui penghargaan yang salah satunya menjadi penerima penghargaan Kepala Daerah Inovator dari Kementerian PUPR atas inovasi penerapan aspal karet dan sebagai daerah pertama di Indonesia yang telah melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan aspal karet sehingga mendapatkan reward sebesar Rp20 Miliar atas inovasi itu dari Kementerian PUPR Republik Indonesia akhir tahun 2018 lalu. Luar biasa bukan? Sungguh luar biasa.
Tidak hanya itu, Bupati Muba ini sangat gencar dengan program pembangunan berkelanjutan atau sustanaible ini juga membuat Muba menjadi pusat studi bagi daerah lain untuk belajar menerapkan pembangunan jalan aspal karet. Belakangan ini Muba rutin mendapatkan kunjungan dari pemerintah daerah lain di Indonesia. Baru baru ini mendapat kunjungan dari Pemda Jawa Barat, dari Pemprov Kalimantan yang membawa serta pemkab dan pemkot di daerahnya untuk studi banding di Musi Banyuasin dan termasuk dari pemda sebelah, provinsi Jambi.
Selain itu atas inovasi Bupati Dodi Reza tersebut pembangunan jalan aspal karet Muba juga mendapatkan penghargaan dan sorotan dari berbagai media masa yang berfungsi sebagai sosial kontrol masyarakat yakni salah satunya dari media di Sumsel ini baru baru ini memberikan penghargaan kepada Bupati Dodi Reza sebagai Kepala Daerah Inovator Pembangunan Jalan Aspal Karet pada 6 April 2019 di Hotel Harper Palembang.
Bukan hanya itu berdasakran undangan salah satu media Nasional bahwa pada 30 April mendatang lagi-lagi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin “ berkat inovasi aspal karet tersebut juga akan mendapatkan reward Goverment Award 2019 Kategori Pembangunan Infrastruktur dengan memanfaatkan inovasi karet alam sebagai bahan baku pembangunan jalan yang akan dilaksanakan di Hotel Aryaduta Jakarta, atas undangan salah satu media Nasional yang terkenal di negeri Ini.
"Alhamdulillah, inilah upaya-upaya untuk mendongkrak harga karet dan upaya ini akan diharapkan kedepan kembali mensejaterahkan petani karet khususnya di Muba, dan secara umum di Indonesia. Kalau semua daerah di Indonesia ini khususnya daerah penghasil karet menjalan kan Program ini tentunya kita punya keyakinan harga karet kembali tinggi itu harapan kita," ungkap Dodi Reza .
Terkait Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada Seluruh Gubernur khususnya di daerah penghasil karet untuk mengeluarkan surat edaran ke Kabupaten/Kota untuk mencontoh Muba dalam pembangunan aspal karet, Dodi menyebutkan hal tersebut tentu akan memberikan harapan baru ke depannya bagi petani karet. Saya atas nama pemerintah daerah Musi banyuasin dan Masyarakat Muba Mengucapkan terimakasih Kepada Menteri Dalam Negeri yang telah menginstruksikan Kepada Gubernur dan Seluruh Bupati Dan Walikota untuk menjalankan Program Aspal karet ini di setiap daerah masing masing, ini tentunya program kroyokan bersama seluruh Pemerintah daerah dan akan menyerap karet rakyat kita semakin banyak dan berefek peningkatan harga petani karet di pasaran tutur Dodi Reza.
"Sebagai daerah pelopor pembangunan aspal karet di Negeri ini, tentu kami sangat mendukung dan mensupport upaya pak Presiden Jokowi tersebut, ini akan menjadi berkah bagi petani karet Indonesia ke depannya," tuturnya.
Lanjutnya, pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba yang sudah dilakukan di sepanjang jalan 465 meter mampu menyerap 8,49 ton karet alam milik petani rakyat di Muba.
"Ini sangat efektif dan membuktikan kalau implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet akan mendongkrak harga karet di kalangan petani khususnya di bumi Serasan Sekate ini," terangnya.
Dodi menyebutkan, serapan karet petani rakyat di Muba mencapai 1,6 ton pertahun sedangkan untuk pembangunan jalan berbahan campuran karet di jalan sepanjang 465 meter saja sudah menyerap 8,9 ton.
"Nah, implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini sangat nyata ke depan dan akan sangat membantu perekonomian petani karet di negeri ini dan tentunya di Muba, bayangkan saja nanti kalau di semua daerah di Indonesia khususunya daerah Sumsel akan mengikuti Pemkab Muba yang telah menerapkan pembangunan aspal karet, tentu serapan karet milik petani karet sumsel akan meningkat," dan geliat perekonomian petani karet sumsel kembali seperti sebelumnya kata Dodi.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini menambahkan, Komitemen Pemkab Musi Banyuasin di tahun 2019 terus berupaya dan tetap komit menjalankan program aspal karet di daerahnya ini terbukti di anggaran Pemkab Muba melalui dana APBD Tahun 2019
menggelontorkan dana untuk penambahan pembangunan jalan aspal karet di beberapa ruas, yakni peningkatan jalan di kelurahan Mangun Jaya dengan Kecamatan Babat Toman sepanjang 4.12 Km dengan Lanjutan peningkatan jalan Sp Gardu Harapan KUD Trijaya-Tanjung Agung Selatan Kecamatan Lais sepanjang 2.Km, Peningkatan Jalan Rumah Dinas Bupati Muba Kecamatan Sekayu sepanjang 1.82 Km, Lanjutan Peningkatan Jalan SD Model-Sp.AMD Kecamatan Sekayu sepanjang 1.73 Km Pagu, jadi dengan dana APBD Muba TA 2019 ini akan ada sepanjang 9.67 KM yang akan dibangun infrastruktur aspal karet dengan total dana Rp.12.5 Milyar
"Kemudian, Muba Sebagai pelopor pembangunan Jalan Aspal Karet pada Tahun 2019 ini mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan jalan aspal karet yakni Lanjutan Peningkatan Jalan Kasmaran-Pinggap Kecamatan Babat Toman sepanjang 0.30 Km, Peningkatan Jalan Talang Bayung-Lubuk Buah Kecamatan Babat Toman dan Batang Hari Leko sepanjang 0.20 KM dan Peningkatan Jalan Rantau Sialang-C5 Kecamatan Sungai Keruh-Sekayu sepanjang 0.30 Km jadi dari dana DAK akan ada sepanjang 0.80 Km dengan total dana Rp28.066.362.180.00.," imbuhnya.
Dodi mewujudkan rasa terimakasih kepada Menteri PUPR Republik Indonesia atas dana pembangunan sebagai reward sebesar Rp20 Miliar dan tahun 2019, untuk pembangunan jalan aspal karet di Musi Banyuasin. Yakni peningkatan jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Sekayu sepanjang 2.00 Km, peningkatan jalan Muara Teladan-Sp.Supat sepanjang 1.50 Km dan peningkatan ruas jalan Sp.Pauh-Beji Mulyo (B1)-Bero Jaya Timur (B2) Kecamatan Tungkal Jaya sepanjang 3.00 Km. Total seluruh pembangunan jalan aspal karet untuk tahun 2019 dari tiga sumber pendanaan, APBD Muba, DAK, dan dana reward Kementerian PUPR, mencapai Rp60.566.362.180.00," pungkasnya.
Latar dari kebijakan ini karena dari sisi teknis aspal karet lebih awet dan tahan lama dari aspal hotmix. Juga sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil. Pemerintah tak ingin petani menjerit karena harga karet terus anjlok di pasaran.
Memang, lobi internasional di pelaku karet dunia terus dilakukan pemerintah. Nah, tanpa mau diam diri diambillah kebijakan yang pro rakyat ini. Hasil getah karet petani harus dihargai dengn layak dan dimanfaatkan untuk pembangunan di negeri yang kita banggakan ini.
Bagaimana dengan Musi Banyuasin? Kabupaten penghasil karet alam yang didominasi tanaman milik petani rakyat?
Tanpa woro-woro yang membabi-buta, sesungguhnya Musi Banyuasin (Muba) berhasil menjadi pilot project atau daerah percontohan dalam penerapan pembangunan infrastruktur jalan aspal bercampur karet. Untuk areal Indonesia sistem ini tergolong baru. Toh, Muba telah menjalankan program di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin pada Oktober 2018 silam. Jauh sebelum Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dilayangkan kepada para gubernur. Muba memang luar biasa.
Atas penerapan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Daerah Musi Banyuasin ini penghargaan dan dukungan dari pemerintah pusat dan pengakuan dari banyak pihak lainnya membuat Bumi Serasan Sekate kian menjadi sorotan nasional.
Inovasi yang diinisiasi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin tersebut, kini bisa dibilang, upaya dan berkah bagi petani sejumlah kota dan kabupaten di Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo semua jalan-jalan daerah penghasil karet membangun infrastrukturnya dengan inovasi jalan campuran aspal karet.
Sebagai daerah pertama di Indonesia yang menerapkan pembangunan jalan aspal karet sebagai pilot project atau percontohan pembangunan membuat bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin diganjar banyak menerima pengakuan melalui penghargaan yang salah satunya menjadi penerima penghargaan Kepala Daerah Inovator dari Kementerian PUPR atas inovasi penerapan aspal karet dan sebagai daerah pertama di Indonesia yang telah melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan aspal karet sehingga mendapatkan reward sebesar Rp20 Miliar atas inovasi itu dari Kementerian PUPR Republik Indonesia akhir tahun 2018 lalu. Luar biasa bukan? Sungguh luar biasa.
Tidak hanya itu, Bupati Muba ini sangat gencar dengan program pembangunan berkelanjutan atau sustanaible ini juga membuat Muba menjadi pusat studi bagi daerah lain untuk belajar menerapkan pembangunan jalan aspal karet. Belakangan ini Muba rutin mendapatkan kunjungan dari pemerintah daerah lain di Indonesia. Baru baru ini mendapat kunjungan dari Pemda Jawa Barat, dari Pemprov Kalimantan yang membawa serta pemkab dan pemkot di daerahnya untuk studi banding di Musi Banyuasin dan termasuk dari pemda sebelah, provinsi Jambi.
Selain itu atas inovasi Bupati Dodi Reza tersebut pembangunan jalan aspal karet Muba juga mendapatkan penghargaan dan sorotan dari berbagai media masa yang berfungsi sebagai sosial kontrol masyarakat yakni salah satunya dari media di Sumsel ini baru baru ini memberikan penghargaan kepada Bupati Dodi Reza sebagai Kepala Daerah Inovator Pembangunan Jalan Aspal Karet pada 6 April 2019 di Hotel Harper Palembang.
Bukan hanya itu berdasakran undangan salah satu media Nasional bahwa pada 30 April mendatang lagi-lagi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin “ berkat inovasi aspal karet tersebut juga akan mendapatkan reward Goverment Award 2019 Kategori Pembangunan Infrastruktur dengan memanfaatkan inovasi karet alam sebagai bahan baku pembangunan jalan yang akan dilaksanakan di Hotel Aryaduta Jakarta, atas undangan salah satu media Nasional yang terkenal di negeri Ini.
"Alhamdulillah, inilah upaya-upaya untuk mendongkrak harga karet dan upaya ini akan diharapkan kedepan kembali mensejaterahkan petani karet khususnya di Muba, dan secara umum di Indonesia. Kalau semua daerah di Indonesia ini khususnya daerah penghasil karet menjalan kan Program ini tentunya kita punya keyakinan harga karet kembali tinggi itu harapan kita," ungkap Dodi Reza .
Terkait Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada Seluruh Gubernur khususnya di daerah penghasil karet untuk mengeluarkan surat edaran ke Kabupaten/Kota untuk mencontoh Muba dalam pembangunan aspal karet, Dodi menyebutkan hal tersebut tentu akan memberikan harapan baru ke depannya bagi petani karet. Saya atas nama pemerintah daerah Musi banyuasin dan Masyarakat Muba Mengucapkan terimakasih Kepada Menteri Dalam Negeri yang telah menginstruksikan Kepada Gubernur dan Seluruh Bupati Dan Walikota untuk menjalankan Program Aspal karet ini di setiap daerah masing masing, ini tentunya program kroyokan bersama seluruh Pemerintah daerah dan akan menyerap karet rakyat kita semakin banyak dan berefek peningkatan harga petani karet di pasaran tutur Dodi Reza.
"Sebagai daerah pelopor pembangunan aspal karet di Negeri ini, tentu kami sangat mendukung dan mensupport upaya pak Presiden Jokowi tersebut, ini akan menjadi berkah bagi petani karet Indonesia ke depannya," tuturnya.
Lanjutnya, pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba yang sudah dilakukan di sepanjang jalan 465 meter mampu menyerap 8,49 ton karet alam milik petani rakyat di Muba.
"Ini sangat efektif dan membuktikan kalau implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet akan mendongkrak harga karet di kalangan petani khususnya di bumi Serasan Sekate ini," terangnya.
Dodi menyebutkan, serapan karet petani rakyat di Muba mencapai 1,6 ton pertahun sedangkan untuk pembangunan jalan berbahan campuran karet di jalan sepanjang 465 meter saja sudah menyerap 8,9 ton.
"Nah, implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini sangat nyata ke depan dan akan sangat membantu perekonomian petani karet di negeri ini dan tentunya di Muba, bayangkan saja nanti kalau di semua daerah di Indonesia khususunya daerah Sumsel akan mengikuti Pemkab Muba yang telah menerapkan pembangunan aspal karet, tentu serapan karet milik petani karet sumsel akan meningkat," dan geliat perekonomian petani karet sumsel kembali seperti sebelumnya kata Dodi.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini menambahkan, Komitemen Pemkab Musi Banyuasin di tahun 2019 terus berupaya dan tetap komit menjalankan program aspal karet di daerahnya ini terbukti di anggaran Pemkab Muba melalui dana APBD Tahun 2019
menggelontorkan dana untuk penambahan pembangunan jalan aspal karet di beberapa ruas, yakni peningkatan jalan di kelurahan Mangun Jaya dengan Kecamatan Babat Toman sepanjang 4.12 Km dengan Lanjutan peningkatan jalan Sp Gardu Harapan KUD Trijaya-Tanjung Agung Selatan Kecamatan Lais sepanjang 2.Km, Peningkatan Jalan Rumah Dinas Bupati Muba Kecamatan Sekayu sepanjang 1.82 Km, Lanjutan Peningkatan Jalan SD Model-Sp.AMD Kecamatan Sekayu sepanjang 1.73 Km Pagu, jadi dengan dana APBD Muba TA 2019 ini akan ada sepanjang 9.67 KM yang akan dibangun infrastruktur aspal karet dengan total dana Rp.12.5 Milyar
"Kemudian, Muba Sebagai pelopor pembangunan Jalan Aspal Karet pada Tahun 2019 ini mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan jalan aspal karet yakni Lanjutan Peningkatan Jalan Kasmaran-Pinggap Kecamatan Babat Toman sepanjang 0.30 Km, Peningkatan Jalan Talang Bayung-Lubuk Buah Kecamatan Babat Toman dan Batang Hari Leko sepanjang 0.20 KM dan Peningkatan Jalan Rantau Sialang-C5 Kecamatan Sungai Keruh-Sekayu sepanjang 0.30 Km jadi dari dana DAK akan ada sepanjang 0.80 Km dengan total dana Rp28.066.362.180.00.," imbuhnya.
Dodi mewujudkan rasa terimakasih kepada Menteri PUPR Republik Indonesia atas dana pembangunan sebagai reward sebesar Rp20 Miliar dan tahun 2019, untuk pembangunan jalan aspal karet di Musi Banyuasin. Yakni peningkatan jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Sekayu sepanjang 2.00 Km, peningkatan jalan Muara Teladan-Sp.Supat sepanjang 1.50 Km dan peningkatan ruas jalan Sp.Pauh-Beji Mulyo (B1)-Bero Jaya Timur (B2) Kecamatan Tungkal Jaya sepanjang 3.00 Km. Total seluruh pembangunan jalan aspal karet untuk tahun 2019 dari tiga sumber pendanaan, APBD Muba, DAK, dan dana reward Kementerian PUPR, mencapai Rp60.566.362.180.00," pungkasnya.
(akn)